The thing is, those bandar pemaen gede menghembuskan rumor dengan alamat niat buruk. Dalam investasi saham, apalagi dengan metode trading, permainannya sering adalah "zero-sum" game. Pemenang ambil untung, yang kalah eat dust. Bila bandar besar untung, maka jelas kan kalau pemain retail seperti kita ini yang eat dust. Dalam menyebarkan rumor selalu ada dalih, "we don't lie, we only tell partial truth", which is wrong. That is why in courts they always want witness and all that provide information to tell "the whole truth and nothing but the truth".
BLTA saya jelas ingat manajemen mengeluarkan pernyataan tidak akan ada discount buat investor, namun nyatanya first day trading harga drop karena pemain di SGX lepas murah. JSX perlu memperhatikan trader, brokering houses and those that sell with big price drops in both JSX and SGX in the first day of trading. Volume wise atau technicallity measure should not undermine intention. When there is indication of "intent to obstruct market pricing" then technicality to prove should be pursued. Its like criminal offense in that someone dies with a wound, an investigation should be started first to determine apakah karena bunuh diri atau pembunuhan (post mortem dokter). Dari fakta bahwa yang 5% traded di SGX menentukan price drop saya rasa harusnya JSX dan Bapepam harus melakukan penyidikan. It is just not-sensible. But then again it could be a suicide too in our part, investor indonesia rupanya gampang disetir, hanya 5% saham beredar sudah bisa membuat 95% pemilik saham lainnya merana. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, gitto kurniasanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > good thinking...DONT BUY stock on RUMORS...just buy a stock by WANGSIT n KEMENYAN^^...ngitung sendiri maksudnya dengan TOOLS KEGEMARAN masing2 tentunya...hehehe...toh jika buy di 1870 atau di 1860-saya-...menurut akal SEHAT saya harga tidak akan jatuh LEBIH JAUH lagi...bahkan kalo perlu AVG DOWN--kegemaran saya/CUT LOSS jika FA berubah SIGNIFICANT-- wong harga udah TERJOEN BEBAS dari highest closing di 2150...saya dalam kasus blta sebenarnya melanggar wangsit n kemenyan yang saya BAKAR...padahal seharusnya menurut wangsit ngambil di 1830...eh gemrungsung--karena ga tahan... moengoet di 1860^^..maklum masih NEWBIE... > > salam hangat, > gitto kurniasanto > > [EMAIL PROTECTED] wrote: > its okay ko, masih pada mekanisme harga... > yg kmaren beli di2100an kan beli karena rumor en ekspektasi IPO bakal > ke 2400an, ga sesuai ekspektasi en rumor... dijual, logis toh... > sapa suruh beli berdasar rumor en ga ngecek Disclose dulu... > cuman kalo ada yg beli di 21an juga, karna riset brokernya, yg bilang > mo ke 27 ato 28an,... ditanya aja sekarang ke bagian risetnya, > ngitungnya pake apa DDM??, Gordon Growth??, tinggal ditunggu aja donk, > kan validasi itungan model gini setaun ke depan, kalo yg ngitung aset > sama net worth berdasar laporan keuangan en triwulan dari taun2 dulu > ampe kemaren,... trus beli karena ngerasa undervalued, ya udah, tungu > aja laporan keuangan tengah tahun ke depan... kalo gada perubahan > besar variabel2 yg ngaruh ke elemen expense/revenue BLTA, oil price, > vessel crash, tender gede, harga kapal etc... berarti itungan > valuation kita ga dirubah dulu kan,... kalo laporan ke depan dah > keluar, en ga sesuai itungan... baru bole itung2 lagi mo kluar apa > lanjut... > ini kan matter of why we buy and do we stick with it... beli karena > rumor ya mending keluar ajah skrg dr BLTA, krn emang ga sesuai rumor > ternyata, tapi kalo ada yg beli krn pertimbangan FA, trus keluar, > gara2 rumor ato gerakan harga range mingguan... it sounds inconsistent > to me... if i am valued it wrong and get losses then let it be because > of my previous judgment on its future asset's n income is wrong, not > of the price-movement factor... i valued it as an outstanding company > at a sensible price,... not a generic at a bargain... yes, sensible,.. > not cheap... but its a company with good performance and > management,... pemesenan tanker berkala tiap tahun, nyoba buat nembus > pasar luar en ga puas jd market leader cuma di intra asia... financing > management yg bagus, konsisten (liat laporan 2000-2003 trennya naik tp > stabil en ga volatile, 2004 lgsg naek gede, meski long term aset sama > long term liabilities naek gede juga, tapi 2005 ternyata tetep gede > and masih di jalur, brarti bukan permainan akuntansi aja, en pinjaman > gede taun ini (terbit 2 bond, satu pinjaman gede yg dijaminin kapal > baru), all in all harusnya bisa berkembang jd "blue chip" di masa > datang... Outstanding, bukan generic... > kalo taruhan terbesarnya bwt memperluas pasar berhasil, it surely > gonna meet the expectation... > > its just how we perceived our own investing preferences,... > "why and for what worth do we buy",... > > of course, bwt Bandar en pemaen gede, bisa ambil dobel profit, hajar > yg kemakan rumor trus ambil lg juga dibawah... thats why we need to > watch the volume and point where does it go from hand to hand over > these days... > > arbitrageur and price fixing is another deal, range harga masih pada > mekanisme normal, belum cukup dalam untuk disuspen, mungkin kata BEJ > volume dan range masih normal,... lagian kalopun arbitrageur di sgx > ternyata beberapa adalah org dalem BLTA yg beli lg,... its fine krn > masih sesuai hukum, krn bisa aja bwt treasury stock.. kecuali ada > kebukti dy beli, karena tau informasi materiil,.... > Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/