Saya kirain uda nerbitin buku juga :). Tapi nggak papa moga2 ini bisa buat Pak Busur termotivasi u buat Buku. Itung2 pak untuk sharing pengalaman selama maen di dunia saham dan gmna biar berani bermain di Puncak Pohon Kelapa, Asyik tapi mendebarkan.( Terbayang waktu kecil suka manjat pohon kelapa nih :) ) khan ada ilmunya jadi nggak nekat..

Selain itu khan dapat juga Passive Income kayak Master Vibby, trus duitnya di mainin lagi di saham.. wah bisa jadi Kaya Raya... donk...:)

Sy baru setahun lebih  bermain di saham dan sekarang uda ada beberapa teman yang mempercayakan sedikit duitnya untuk sy kelola. Ya tentu dengan perjanjian yang ketat.. dan anehnya beberapa dosen sy juga ikut.. (Aneh kok mau ya..).

Dan apa yg di bilang Pak Budi emang bener Masalah MM sangat menentukan keberhasilan dalam dunia saham..dan itu sy rasain sendiri. Trus u disiplin waduh tidak mudah dan sy terus untuk belajar disiplin. Mungkin dalam kesaharian kita juga harus disiplin juga ya...

Trus memang ngelola duit orang jauh lebih sulit daripada ngelola duit sendiri.. khan malu ama dosen sy kalo portfolionya sampe jeblok.. trus ya akhirnya performace account dosen sy lebih bagus dari account sy sendiri :( walapun setelah sy bandingin dengan reksadana hasilnya lebih bagus kok ya lumayan lah untuk pemula... tapi nggak sebagus Pak Busur Lho

Dan sy sekarang coba untuk belajar lebih banyak dari Para Master Disini. Mengapa sy panggil Master, ya karna sy anggap mereka mampu untuk menaklukan dunia saham yang liar ini terlepas dari apapun metodenya seperti Eyang, Pak Vibby, Mbah, Oentoeng, Pak Eka dll.

Sekali lagi Terimakasih pak atas masukan yang luar biasa ini.. Terus terang  masukan2 seperti  ini semakin mempermudah sy memahami apa yang di bilang ama Darvas, JL, Elder dll..karna masukan ini dibuat berdasarkan pengalaman. Dan Bukankah Pengalaman Adalah Guru Terbaik..

Thanks..

NB : Saya juga bercita2 buat Buku Pak tapi nggak sekarang ya mungkin 2 ato 3 tahun lagi. Sekarang sy catat aja pengalaman sy bermain di Saham...biar nanti gampang sekalian mengevaluasi gmana cara trading sy..
 


On 11/5/06, budi suryono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Ha..ha. belum pak, masih jauh level saya untuk sampai kesitu pak..
tapi yang pasti saya sudah mulai manage other people money.Saya bentuk model account (secara size kecil,sangat kecil awalnya,saya namakan model account
karena ada beberapa strategy money management yang saya implementasikan),
bukan atas nama saya sendiri (di E trading , yang nggak diurus oleh pemiliknya (temen kantor),
karena nyerah rugi melulu,hampir ditutup dan password diserah kan ke saya untuk saya kelola mulai juni 2005 tahun lalu).
Seperti saya posting sebelumnya, saya masih belajar seperti pak Ridwan,
terutama di money management / risk managementnya.
Di model account ini saya belajar sangat...sangat...banyak..mengenai arti risk/money management ,emosi/psikology management yang saya bisa share kepada anda sbb :
* Trading account tersebut perform dari juni05 ke mei06 sebesar 500% (ya grow 5 x, nggak salah ketik)
 dan mei 06 sd juli stand aside with hard cash karena ada big crash bulan mei,
( hal yang sama saya lakukan bulan agustus 05 lalu selama 2 bulanan).Saya mulai aktif lagi bulan agustus 06
dan ada  1 peserta lain (temen kantor juga) ikutan di account tsb (utk selanjutnya saya sebut fund).
Dari agustus 06 sd awal Nov 06 fund sudah up 30% dan per kamis minggu lalu praktis sudah liquidate semua
dan untuk sementara saya freze,hal ini karena ada 7 (kemungkinan bisa lebih) peserta tambahan (lagi2 temen kantor) yang akan
funded efektif minggu ini.Sejalan dengan fund ini juga ada temen lain yang paswordnya juga saya pegang dan
baru jalan tiga bulan ini dengan size lebih besar namun performance sama,karena portofolionya copy persis dari
fund tsb.
* Manage uang orang jauh..jauh berbeda dengan manage uang sendiri,pressure 2-3 x lebih besar,
i'm always under the spot, performance saya day by day dipelototin yg punya duit. saya harus design money
 management rule sedemikian agar account ini survive&steady grow dengan drawdown seminim mungkin.
*Trading strategy/approach seperti yang saya posting sebelum2nya,dapat dikatakan bahwa decision buy/sell
purely dari technical.Modal saya hanya  baca psikology pasar yang direprensentasikan dengan mudah melalui
chart dan volume +  tape reading sebagai komplement utk konfirmasi volume&timing namun saya ignore siapa yg beli/jual
mau HD kek,YU,db,KZ atau Zainudin MZ ,saya nggak perduli.
News/rumors/inside informasi dan FA tidak pernah saya pakai untuk judgement buy/sell,
kalaupun dapat informasi tsb akan saya konfirm ke chart/price/volume.
*initial trade strictly disiplin buy di breakout at new high/all time high untuk memastikan
trading di market yang uptrend (which is the odds are in my favour)
dan fund steril dari average down (100% guaranted!!!),yang berlimpah ruah adalah averaging up trades.
*Taking loss secepat mungkin, hanya sedikit , satu dua trade/posisi yang kelewat lebih dari 10% dengan
nilai absolute yang kecil.
*Profit taking in short term,tidak terlalu disiplin mengikuti pola  formula tertentu, saya penah posting
bahwa menentukan exit plan jauh lebih susah dari pada entry plan. Saya coba solve issue ini dengan cara
try to honor every market event sbb : setiap saya merasa market overblown,volatility one day meningkat
i would sell some, market build a new low setelah beberapa hari made new high i would sell some,setiap ada
opportinty sangat bagus untuk entry di saham lain sementara posisi sudah naik lumayan walaupun belum keluar
 sell signal i will sell some, dll.Saya sangat terpengaruh oleh trading stylenya Jesse Livermore dan
Nicholas Darvas dimana entry nya boleh dikatakan sama persis namun exitnya nggak.Saya gagal menjadi murid
beliau2 itu ,sepanjang karir spekulasi di stock market saya hanya tahan di 2 - 3 Darvas' Boxes(spt Hexa&Enrg
di thn 05 dan unsp thn06), selebihnya main di 1 box aja,seperti kutu loncat dari saham 1 ke saham lain.
Saya menjadi korban kesalahan sendiri terlampau rajin exploring opportunity melalui scanning chart setiap
akhir hari dan melihat quote real time via internet (sesuatu hal yang tidak dapat dilakukan Darvas ,karena
technology saat itu belum ada), sehingga sulit konsentrasi (ini kelemahan saya).

Ini semua bukan karena saya pamer,bukan sama sekali bukan,messagenya adalah saya hanya coba sharing dengan anda
supaya proses belajar tidak terlalu memakan ongkos (financialy/psychologically) adalah sbb:
Hal yang menurut saya penting adalah sebagai berikut(daripada nunggu buku yang belum tentu akan terbit :-p) ):
-Pak Ridwan mungkin bertanya bagaimana dengan account saya sendiri? well saya punya account di broker
konvensional,yang manual,order lewat telepon yang sizenya jauh lebih besar.Trading strategy dan portofolio
bisa dikatakan persis sama,cut loss cepat,tapi performance mengecewakan tidak sebesar fund saya,apa yang salah?
Jawabannya simple,problem di risk/money management dan operational risk.
Saya mempunyai kelemahan yang cukup laten yaitu ada tendensi overtrade dalam arti taking position
yang terlampau besar di banding capital.Saya sangat dipercaya oleh broker saya,
berapapun leverage yang saya pakai mereka nggak pernah tegur(hal ini karena taking loss saya yang sangat cepat
,nggak pernah nyusahin mereka).Hal ini merupakan backfiring,belum lagi ditambah kesalahan/keterlambatan order,
dan saya nggak tahu persis posisi dan avg cost saya setiap saat(terima konfirmasi/statement baru besok paginya)
Ringkasnya dari apa yang saya kemukakan diatas dapat disarikan sbb:
-Buy high sell higher strategy dengan initiate di new high /all time high provide substantial return sepanjang
aplly disiplin di MM dan terutama di cut lossnya.Anda kurang disiplin di taking profitnya,masih tolerable,karena strategy ini tidak menentang hukum alam,searah dengan trend(up trend).Sebagai contoh saja hari ini  breakout di BBRI,TLKM dan BHIT (untuk low cap) dan kita beli saham tsb, habis itu kita coma selama 2-3bulan,bangun2 udah hampir pasti untung walaupun timing jualnya asal asalan.
-Cut loss quikly is a essential key to boost our profit,kesempatan switch mengoptimalkan  capital resources kita.
-Leverage/margin untuk main saham ada titik optimalnya,saya sudah pengalaman under leverage sampai over leverage.Seperti Ophium ,sedikit jadi obat, banyak mampus karena Over Dosis. Kejadian diatas menyadarkan saya bahwa optimum leverage di saham adalah 2 x lipat. Do u know what's thoughest things in the world? it's not making money, but to keep our winning we already made.Di online trade seperti ETRADING hal ini sangat memudahkan saya,dimana setiap posisi segera ketahuan besar dan avg costnya,dan secara otomatis/elektronis saya nggak bisa melebihi leverage yang di set,jadi setiap ada opportinity trade,posisi leverage saya mentok,saya harus jual posisi yang ada,entah profit taking atau cutloss.Satu lagi advantage di online trading yaitu kita nggak perlu contact verbal untuk order beli/jual (secara psikologis sangat menguntungkan,karena di arena ini kita dengan mudah akan tampak bodoh,baru satu hari beli udah harus cutloss) dan saya steril dari opini broker, one bad call can destroy ur account (belajar dari guru besar saya J L & Darvas).Ini sebabnya saya selalu menganjurkan untuk temen2 yang baru belajar stock trade,ongkos belajarnya jauh jauh lebih murah jika menggunakan online/internet trade.
 
Saya tidak menganggap trading sistem saya terbaik,sama sekali tidak ,karena ini masalah personal experience (Bayangkan jika semua pelaku pasar berpikiran sama, hari ini saya nggak bisa beli BBRI,BHIT dan TLKM,nggak ada yang mau jual karena semua berpikir shm tsb naik!!)
 
Hal tersebut diatas  sekaligus mematahkan anggapan bahwa untuk menjadi winner harus mempunyai modal besar,pemodal retail selalu kalah.Intinya bukan disitu,pemodal besar maupun kecil psikologinya sama ,fear & greed, modal besar untung besar.rugi besar.Yang terpenting adalah trading sistem,MM dan disiplin terhadap rule yang diset/dibuat.Tidak kurang2 hedge fund yang bangkrut karena gagal di risk managementnya ,walaupun pengelolanya udah jelas sangat pintar(ada pemenang nobel economic) ,hall of the fame adalah LTCM dan Amaranth (baru2 ini),bahkan guru besar saya Jesse Livermore juga gagal di issue ini.
 
Saya pikir cukup sekian dulu pak Ridwan semoga membantu,dan  mohon jangan dipanggil Master, karena saya sebenarnya juga dalam  proses belajar seperti anda,lebih baik panggil saya orang bodo yang berusaha untuk disiplin
 
omong2 kalau tulisan ini di jadikan buku baru dapat satu chapter ya :-)
 
salam semoga sukses.
 
 
Nb. Mungkin ada temen2 yang masih sangsi,menganggap saya boasting,oke untuk anda orang etrading, atau punya akses ke sana no. accountnya adalah YP.0753, insial nama A S (kurang transparant apa saya ini :-o ),
 
Mungkin juga ada kritis bahwa timing beli saya selalu di harga kemahalan akan mereduksi profit potential, dan cut loss yang cepat dan sering akan membuat miskin,
saya nggak bisa jawab,tapi the numbers tell it self.Anda nggak bisa cut loss dengan cepat ,berarti belum tahu persis apa yg dicari. Saya sering cutloss cepat ,ternyata saham tersebut rebound cross previous highernya,dan saya melakukan buyback di highernya dengan cepat tanpa ragu2 atau emosi karena(terakhir case bnga,untr,lpbn tahun lalu)
 
Mungkin ada yang kritis lainnya yang mengatakan bahwa sistem saya hanya bekerja di bullish market.Saya hanya bisa menjawab ,lha memang iya,saya justru menghindari bearish,kalau tahu bearish ngapain go long? Apapun methodenya entah trading/atau invest kalau main long di market bearish berapapun avg costnya ,value pasti turun,atau nggak naik2. Tanda2 bearish simple, posisi saya merah semua, yang harus saya cutloss dan benar2 nggak ada prospek,itu artinya simpan uang di deposito dan liburan panjang. A good Trader,good gambler,investor or bussinesman at any field has to know when to stop.it's essential key for long term survival, kata JL only sucker class will trade all the time.Seperti petani, musim cabe tanam cabe,musim semangka tanam semangka dan musim sirih tanam sirih,jangan kebalik balik ,musim semangka tanam sirih,nanti seperti om Broery bilang munculnya semangka berdaun sirih, kagak bisa dimakan dan kagak bisa dijual.
 
 

Ridwan Musthafa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Dear All

Omong2 ttg buku para Master, kan uda ada nih dari Master Vibby, Sy pernah denger Pak Budi Suryono juga uda buat buku ya.

Kalo ada tolong dong di kasih tau pengin koleksi juga nih Buku ya para Master..Biar Ilmunya sama nih dengan para Master di sini..:)

Thanks




Sponsored Link

Mortgage rates near historic lows: $150,000 loan as low as $579/mo. Intro-*Terms


__._,_.___


SPONSORED LINKS
Small business finance Business finance online Business finance training
Business finance course Business finance schools

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Reply via email to