yang butuh roadshow jualan bumi tu PAN wakakakakabaca beritanya di detik kl PAN 
jualan bumi jadi ngakak....mungkin dah kelar, lha wong beritanya dah keluar

--- Pada Jum, 20/3/09, Boys n Girls <boysngi...@gmail.com> menulis:

Dari: Boys n Girls <boysngi...@gmail.com>
Topik: Re: [obrolan-bandar] Re: BUMI Roadshow Bidik Investor Asing
Kepada: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Tanggal: Jumat, 20 Maret, 2009, 9:48 PM











 






    
            Tidak seperti itulah...
BUMI di asing sudah disorot sekali. Memang Dilleep tidak butuh orang asing beli 
saham BUMI.
Tapi beberapa surat hutang BUMI kan musti dijual. Kebanyakan surat hutang BUMI 
dijual dengan system Debt To Equity swap. Jadi kalau investor asing gak berani 
beli obligasi BUMI kan kacau untuk kelangsungan hidup BUMI.

Atau.....
pikir sendiri dah... Kemungkinan banyak sekali untuk saham seperti ini.. paling 
enak sih beli 830-850 CL 700 let the profit run :D

2009/3/20 y_dizz <y_d...@mail2web. com>


















    
            Mau tahu tujuan roadshow tersebut?



Kalo dianalogikan mungkin seperti ini:

Drakula ganteng yang lagi mempesona cewek2 manis calon korbannya. Begitu mereka 
lengah, langsung deh disedot darahnya sampe habis.



Lagian beli kok di pasar nego, kalo gitu kapan naiknya..?!?

Hihihi, DASAR TUKANG NGIBUL...



Btw, sedep juga kemarin sempat beli di 730.



BUMI

TEKTOK = YES, INVEST = NO 



Regards,

Yudizz



--- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, "Tommy Jayamudita" <jayamud...@. ..> 
wrote:

>

> Kok rasanya agak kurang logis, apa kepentingan BUMI mengundang investor asing 
> untuk membeli sahamnya di pasar sekunder? 

> 

> Harga yang terjadi di pasar sekunder kan tidak ada pengaruh apapun terhadap 
> kondisi perusahaan. Lain kalau BUMI mau right issue, road show-nya bertujuan 
> mengundang minat beli para investor atas RI-nya, ya masuk akal. Tapi kalau 
> BUMI keluar biaya untuk mengundang investor beli sahamnya di pasar, memang 
> BUMI bisa untung kalau para investor itu tertarik beli di BEI, apa management 
> BUMI jadi broker saham sekarang?


> 

> 

> 

> 

>   ----- Original Message ----- 

>   From: Data Saham 

>   To: junior_trader@ yahoogroups. com 

>   Sent: Friday, March 20, 2009 9:35 AM

>   Subject: [obrolan-bandar] BUMI Roadshow Bidik Investor Asing

> 

> 

>         BUY BUMI sebelum dibeli  Asing

> 

>         Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) sedang menggelar serangkaian 
> pertemuan dengan forum investor di negara-negara barat guna membidik investor 
> asing kembali masuk borong saham BUMI di pasar sekunder.

> 

>         "BUMI telah menemui lebih dari 20 investment fund di London dalam 
> acara Macquarie’s Asean Conference antara 16 hingga 17 Maret 2009," ujar 
> SVP Investor Relations BUMI, Dileep Srivastava saat dihubungi detikFinance, 
> Kamis (19/3/2009) malam.


> 

>         Dileep mengatakan, strategi bisnis perseroan yang dipresentasikan 
> dalam pertemuan tersebut mendapat minat besar dari para peserta konferensi. 
> Dileep optimitis, irasionalitas pasar akan segera pulih dan kembali mendorong


>         investor-investor asing memborong saham BUMI.

> 

>         "Kami sangat yakin irasionalitas pasar akan segera pulih dan investor 
> akan kembali melihat pada kinerja fundamental BUMI yang kokoh," ujar Dileep.

> 

>         Selain di London, BUMI juga sedang mengadakan pertemuan dengan 27 
> investor asal New York, Amerika Serikat guna melakukan presentasi strategi 
> bisnis fundamental perseroan. Konferensi di New York yang berlangsung mulai 
> 19 hingga 20 Maret 2009 ini juga digelar oleh Macquarie.


> 

>         "Kami juga menemui 27 investor di New York. Secara umum mereka mulai 
> melihat secara lebih jernih terhadap kinerja fundamental BUMI," tutur Dileep.

> 

>         Dileep mengatakan, pekan depan perseroan juga akan menggelar 
> pertemuan dengan sejumlah investor di Hong Kong yang digalang oleh Credit 
> Suisse. Melalui serangkaian aksi roadshow ini, perseroan berharap dapat 
> mendorong investor kembali melihat kinerja fundamental BUMI ketimbang isu-isu 
> seputar BUMI yang hingga saat ini sering dibicarakan.


> 

>         Dileep tidak mengatakan secara pasti mengenai adanya komitmen dari 
> investor-investor yang telah ditemuinya itu untuk melakukan pembelian masif 
> terhadap saham BUMI. Namun ia menyiratkan, sejumlah investor bakal siap 
> menanamkan investasnya di saham BUMI, sebagaimana yang dilakukan oleh CLSA 
> beberapa waktu lalu.


> 

>         Pada 9 Januari 2009, manajemen BUMI menggelar pertemuan dengan 
> sejumlah investor di Las Vegas, AS. Pertemuan yang digelar oleh CLSA ini 
> sukses membawa investor melakukan pembelian masif atas saham BUMI.

> 

>         Pada 19 Februari 2009, sejumlah investor melakukan pembelian secara 
> masif sebanyak 81,8 juta saham BUMI di pasar sekunder. Pembelian masif ini 
> dilakukan melalui broker PT CLSA Indonesia (KZ).

> 

>         Selama dua pekan terakhir, harga saham BUMI memang cenderung menurun. 
> Pada perdagangan Kamis (19/3/2009), BUMI ditutup di level Rp 720. Padahal dua 
> pekan lalu harga saham BUMI masih di level Rp 800.

> 

>         Sebagaimana diungkapkan Dileep, tren penurunan saham BUMI lebih 
> disebabkan oleh reaksi pasar atas berbagai isu yang beredar dalam kondisi 
> pasar yang sedang irasional, buka disebabkan oleh menurunnya kinerja 
> fundamental BUMI.


> 

>         Sejumlah analis sekuritas asing seperti David Chang dari UOB KayHian, 
> Andreas BokkenHeuser dari UBS, dan Kenny Sujatman dari Royal Bank of Scotland 
> (RBS) memberikan rekomendasi positif atas saham BUMI, terutama mengingat 
> kinerja fundamental BUMI yang masih sangat kuat.


> 

>         Kenny memasang target harga yang wajar untuk BUMI di level Rp 1.000. 
> David memasang target sedikit lebih tinggi di level Rp 1.010. Andreas 
> memasang target lebih berani, di level Rp 1.600.

> 

>         Menurut ketiga analis tersebut, opini yang berkembang seputar BUMI 
> seharusnya tidak dijadikan acuan. Mereka pun melihat bahwa investor sudah 
> mulai kembali melihat kinerja fundamental BUMI, ketimbang menunggu hasil 
> keputusan regulasi soal rumor negatif seputar BUMI.


> 

>         "Kami percaya bahwa menerapkan asumsi yang lebih konservatif misalnya 
> mengkaji peningkatkan capex dan beban hutang akan lebih obyektif bagi 
> investor dibandingkan dengan menerapkan premi risiko sekedarnya berdasarkan 
> sentimen pasar yang sudah terlanjur negatif," kata Andreas.


> 

>         Sedangkan David Chang dari UOB menyatakan bahwa sampai saat ini Badan 
> Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) tidak mengindikasikan 
> pelanggaran hukum dalam akuisisi BUMI atas tiga perusahaan tersebut. David 
> juga mengatakan bahwa diskonto yang diterapkan dalam valuasi terhadap saham 
> BUMI sudah terlalu berlebihan.


> 

>         "BUMI adalah saham yang paling murah di Asia Pacific setelah harga 
> sahamnya jatuh lebih dari 90 persen. Price to Earning (PE) ratio BUMI hanya 
> 1,1 kali, jauh di bawah rata-rata valuasi saham batu bara di Asia Pacific 
> yang mencapai 8,7 kali atau 4,7 kali di Indonesia. Padahal BUMI adalah 
> eksportir batubara thermal terbesar di dunia," kata David.


> 

>         Hampir senada, Kenny mengatakan walaupun 3 akuisisi yang diumumkan 
> BUMI telah menimbulkan kontroversi, hal itu tidak meningkatkan premi risiko 
> atas BUMI. Kenny menyimpulkan bahwa pasar terlalu fokus kepada sentimen 
> negatif.


> 

>         "Laporan yang muncul belakangan ini soal akuisisi BUMI cenderung 
> didasarkan pada sentimen emosional ketimbang analisis fundamental," ujarnya.

> 

>         Bicara soal fundamental BUMI, David memprediksi perolehan pendapatan 
> BUMI tahun 2008 akan mencapai 3,483 miliar, naik 53,77% dibanding tahun 2007 
> sebesar US$ 2,265 miliar. Laba bersih BUMI tahun 2008 diperkirakan sebesar 
> US$ 606,8 juta, naik 91,41% dari laba bersih tahun 2007 sebesar US$ 317 juta 
> (di luar transaksi dengan Tata sebesar US$ 472 juta).


> 

>         Tahun ini, David memproyeksikan BUMI bakal membukukan pendapatan US$ 
> 4,27 miliar, naik 22,59% dibanding pendapatan tahun 2008. Laba bersih 2009 
> diperkirakan sebesar US$ 804,3 juta, naik 32,54% dari tahun 2008.


>




 

      

    
    
        
        
        
        


        


        
        
        
        
        




 

      

    
    
        
         
        
        




        




        
        


        
        
        




      Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari 
Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! 
http://id.messenger.yahoo.com/invite/

Kirim email ke