http://www.detikfinance.com/read/2009/03/24/100223/1104177/4/cpo-indonesia-dikabarkan-tertahan-di-pelabuhan-china
Selasa, 24/03/2009 10:02 WIB CPO Indonesia Dikabarkan Tertahan di Pelabuhan China Suhendra - detikFinance Jakarta - Crude Palm Oil (CPO) dari Indonesia dan Malaysia dikabarkan tertahan di pelabuhan bagian Selatan China. CPO itu tidak bisa dibongkar karena China dikabarkan kelebihan suplai. Menurut seorang pialang yang dikutip dari Reuters, Selasa (24/3/2009), CPO dari Indonesia dan Malaysia tersebut kemungkinan harus menunggu hingga 1 bulan untuk bisa dibongkar. Menteri Perdagangan Mari Elka Pengestu ketika dikonfirmasi mengenai hal ini menyatakan bahwa pihaknya belum mendapat informasi mengenai hal tersebut. Namun Mari menegaskan adanya dugaan over supply CPO di China sangat kecil kemungkinannya karena China saat ini termasuk negara yang cukup tinggi menyerap produk CPO termasuk dari Indonesia. "Saya belum dapat info itu, kalau toh itu terjadi itu hanya sementara karena, kalau kita lihat RRT (China) tumbuh sesuai dengan target mereka 8% seharusnya volume permintaan CPO nya harusnya tidak terlalu banyak turun," ucap Mari di Senin (23/3/2009). Ketua Bidang Pemasaran Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Susanto juga mengaku sedang mencari info mengenai masalah tersebut. Namun kalaupun terjadi kemungkinan terjadi karena ada permasalahan pembayaran antara importir dengan eksportir. "Tidak semestinya palm oil tidak bisa dibongkar, mungkin ada masalah dengan pembeli atau pembayaran, ataupun kapasitas storage-nya buyer terbatas," katanya dalam pesan singkatnya kepada detikFinance. Diakuinya sekarang ini harga CPO di China masih sangat beragam (disparity), namun kata dia selagi penjual (eksportir) masih mau menjual bahkan dengan harga murah CPO-nya di negeri tirai bambu tersebut. Menurutnya hal itu suatu yang wajar dan sah-sah saja. Susanto menegaskan bahwa hal itu masih dalam perkiraan saja, namun secara umum masalah pembongkaran produk CPO di pelabuhan China masih banyak kemungkinan yang terjadi. "Tentang kapal yang tidak bisa bongkar, masih dicari info lebih lanjut," ucap Susanto. (hen/qom)