uang terus diciptakan. tapi gak bisa dihancurkan, kecuali duit lecek hehe. jadi 
uang terus mengalir, mencari peluang2. sementara peluang belum muncul, sekarang 
uang banyak ngendon di bank. mungkin > $ 1 trilyun yg idle. di domestik aja ada 
bank punya duit nganggur > $ 1 milyar.



--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Dean Earwicker <dean.earwic...@...> 
wrote:
>
> *Jadi, jika Anda membeli saham seharga $10 dan kemudian menjualnya dengan
> hanya $5, Anda akan jelas kehilangan $5. Ini dapat dirasakan bahwa uang Anda
> pergi ke orang lain, tetapi hal tersebut tidak benar. Ia tidak pergi ke
> orang yang membeli saham dari Anda dan perusahaan yang mengeluarkan saham
> itu juga tidak mendapatkan uang Anda. Broker yang juga mendapat tangan
> kosong, karena anda hanya dibayar untuk melakukan transaksi atas nama Anda.
> Jadi pertanyaannya, kemana uang pergi?*
> 
> *Jawaban susahnya:*
> uangnya ada pada bedebah yang menjual saham ke saya seharga $10, bukan?
> Harga dari $10 ke $5 adalah kerugian buat yang pegang BARANG, tapi
> keuntungan buat calon pembeli yang pegang CASH (atau posisi short) karena
> bisa memiliki barang yang sama di harga yang lebih rendah.
> 
> Jadi kalau dibilang pasar global menderita kerugian (penurunan nilai)
> sebesar 6 triliun dollar, artinya ada "pihak" yang untung sebesar jumlah
> yang sama. Contohnya misal saya beli obligasi 10bio, ternyata default,
> bangkrut. Artinya saya rugi 10bio, sedangkan si penerbit obligasi "untung"
> (ngemplang) 10 bio.
> 
> Bisa saja wartawan menulis "Dow Jones rontok minus 1000 poin, investor rugi
> 1T dollar", pertanyaanya investor yang mana? yang take profit waktu DJ 14000
> mah cuma nyengir kuda baca berita ini.
> 
> Ada jawaban lain sebetulnya, yang disebut dengan "bunga" atau interest, atau
> komisi, pajak, atau apalah yang membuat suatu *asset dihargai lebih tinggi
> dari nilai wajarnya*. Inilah yang membuat nilai asset menggelembung, dari
> tangan ketangan, sehingga nilai asset menjadi sangat tinggi, dipoles sana
> sini, dipaket jadi produk derivatif, hingga akhirnya BOOM!.. asset bubble
> crash. Kredit menjadi macet.
> 
> Seandainya konsumen bisa langsung KPR ke BI, pasti kita bisa dapet bunga
> sesuai BI-Rate, tapi itu engga mungkin. Bank-bank konsumer bisa bangkrut,
> makanya BI menyalurkan ke Bank, baru disalurkan ke konsumen, tentunya dengan
> "harga" yang lebih tinggi. Ini dinamakan "cost of fund", karena bank perlu
> bayar bunga ke BI, bayar pegawai, sewa gedung, marketing, dsb dsb. Semakin
> panjang mata rantainya, semakin mahal biaya "fund" yang harus dibayar.
> 
> Ini juga yang membuat harga baju di Metro jauh lebih mahal dibanding di
> mangga dua, karena "cost" di Metro lebih tinggi. Biaya sewa tempat, iklan,
> spg,  dsb. Mau dibeli dari manapun, setiap baju engga mungkin dipake lebih
> dari dua hari, atau dipakai lebih dari satu orang sekaligus, dengan kata
> lain "nilai" intrisik dari baju ini adalah sama.* Price is not value. Price
> is what you pay, value is what you get (siapa yang bilang ya, WB kalo engga
> salah)
> *
> *Jawaban gampangnya:*
> ya ilang soalnya engga hokie aja hehe.
> 
> **Regards,
> DE
> 
> Pada 30 Maret 2009 20:19, Pengamat Market
> <kalipatul...@...>menulis:
> 
> >
> >
> > An Interesting article by: Andre Pamungkas
> >
> > Pernahkah Anda ingin mengetahui apa yang terjadi dengan kaus kaki Anda
> > ketika Anda meletakkan mereka ke dalam dryer kemudian mereka tidak pernah
> > terlihat lagi? Ini adalah misteri yang tidak dapat dijelaskan karena mungkin
> > tidak ada jawaban. Banyak orang merasakan hal yang sama ketika tiba-tiba
> > menemukan bahwa saldo account mereka telah menurun banyak. Jadi, kemana uang
> > itu pergi? Untungnya, uang yang diperoleh atau kalah pada saham tidak hanya
> > hilang. Membaca untuk mencari tahu apa yang terjadi dan apa yang
> > menyebabkan.
> >
> > *Uang Yang Menghilang *
> > Sebelum kita mengetahui bagaimana uang hilang, ini sangat penting untuk
> > dipahami bahwa meskipun pasar bull (appreciating) atau bear (depreciating),
> > penawaran dan permintaan mengendalikan harga saham, dan fluktuasi harga
> > saham menentukan apakah Anda akan membuat keuntungan atau kerugian.
> >
> > Jadi, jika Anda membeli saham seharga $10 dan kemudian menjualnya dengan
> > hanya $5, Anda akan jelas kehilangan $5. Ini dapat dirasakan bahwa uang Anda
> > pergi ke orang lain, tetapi hal tersebut tidak benar. Ia tidak pergi ke
> > orang yang membeli saham dari Anda dan perusahaan yang mengeluarkan saham
> > itu juga tidak mendapatkan uang Anda. Broker yang juga mendapat tangan
> > kosong, karena anda hanya dibayar untuk melakukan transaksi atas nama Anda.
> > Jadi pertanyaannya, kemana uang pergi?
> >
> > *Nilai Implicit dan Explicit*
> > Yang paling mudah untuk menjawab pertanyaan ini adalah bahwa uang itu
> > benar-benar hilang dalam udara, seiring dengan penurunan permintaan saham,
> > atau khususnya dengan penurunan persepsi investor. Tetapi kapasitas uang ini
> > larut ke dalam pertunjukan yang rumit dan kontradiktif. Uang adalah penggoda
> > yang sulit dimengerti, mengoda dalam mimpi dan fantasi, dan kenyataan ini
> > kita peroleh sehari-hari. Lebih tepatnya, tipu daya uang ini merupakan dua
> > bagian yang membentuk suatu nilai pasar saham yang implisit dan eksplisit.
> >
> > Di sisi lain, uang dapat diperoleh atau larut dengan perubahan nilai saham
> > yang implisit, yang ditentukan oleh persepsi pribadi dan penelitian dari
> > para investor dan analis. Sebagai contoh, sebuah perusahaan farmasi dengan
> > hak paten untuk obat kanker dapat memiliki nilai lebih tinggi daripada nilai
> > implisit toko.
> >
> > Tergantung dari persepsi investor dan ekspektasi saham, nilai implisit
> > didasarkan pada perkiraan pendapatan dan penghasilan. Jika nilai implisit
> > berubah, seperti pada kepercayaan dan emosi yang abstrak, harga saham pun
> > akan mengikuti. Penurunan nilai implisit, misalnya kepemilikan saham
> > berkurang dengan kerugian karena nilai aset menurun dari harga aslinya.
> > Sekali lagi, tidak ada orang lain yang harus menerima uang, ia telah hilang
> > untuk persepsi investor.
> >
> > Sekarang kita akan meliput karakteristik uang yang tidak nyata, kita tidak
> > dapat mengabaikannya karena uang mewakili nilai eksplisit yang merupakan
> > nilai konkrit perusahaan. Disebut juga sebagai nilai akuntansi atau nilai
> > buku, nilai eksplisit dihitung dengan penambahan nilai asset dan pengurangan
> > kewajiban. Jadi ini merupakan jumlah uang yang akan ditinggalkan oleh sebuah
> > perusahaan jika semua asetnya akan dijual setelah melunasi semua kewajiban.
> >
> > Tanpa nilai eksplisit, nilai implisit tidak akan ada. Laporan keuangan dari
> > suatu perusahaan adalah nilai eksplisit yang merupakan kekuatan di belakang
> > nilai implisit.
> >
> > *Mengungkap*
> > Sebagai contoh, pada bulan Februari 2009, Cisco Systems Inc (Nasdaq: CSCO)
> > memiliki 5,81 miliar saham yang beredar, yang berarti bahwa jika nilai saham
> > turun $1, maka akan sama dengan kehilangan lebih dari $5,81 miliar nilai
> > (implisit). Karena CSCO memiliki nilai aset konkrit miliaran dolar, kita
> > tahu bahwa perubahan bukan dalam nilai eksplisit, sehingga ide uang
> > menghilang ke udara ironisnya menjadi lebih nyata. Pada dasarnya, apa yang
> > terjadi pada investor, analis pasar dan profesional menunjukkan bahwa
> > proyeksi mereka untuk perusahaan masih terbatas. Oleh sebab itu investor
> > tidak bersedia untuk membayar harga saham sebesar harga sebelumnya.
> >
> > Jadi, kepercayaan dan harapan dapat diterjemahkan sebagai uang dingin,
> > namun hanya untuk sesuatu yang sangat nyata, seperti kemampuan perusahaan
> > untuk menciptakan suatu produk atau jasa yang digunakan orang-orang yang
> > membutuhkan. Jika suatu perusahaan dapat menciptakan sesuatu yang yang lebih
> > baik maka penghasilan pendapatan akan lebih tinggi dan kepercayaan investor
> > akan meningkat.
> >
> > Dalam pasar yang bullish, terdapat persepsi positif dari kemampuan pasar
> > untuk menciptakan produksi. Karena persepsi ini akan tidak ada jika tidak
> > ada beberapa bukti yang menunjukkan sesuatu yang diciptakan, setiap orang
> > dalam pasar bullish dapat menciptakan uang. Tentu saja, posisi yang
> > berlawanan bisa terjadi dalam pasar bearish.
> >
> > Secara keseluruhan, Anda dapat berpikir tentang pasar saham sebagai
> > kendaraan besar untuk penciptaan kekayaan dan kerugian.
> >
> > *Kesimpulan*
> > Tidak ada seorangpun yang benar-benar tahu mengapa kaus kaki menuju ke
> > dalam dryer dan tidak pernah keluar, tetapi di lain waktu Anda heran ketika
> > harga saham datang dan pergi, setidaknya Anda dapat melihat itu sebagai
> > persepsi pasar.
> >
> >
> >
> >
> >
> > *Warmest Regards,*
> >
> > * *
> >
> > * *
> >
> > *Aditya*
> >
> > *www.trend-traders.com*
> >
> > [image: The Trend Trader]
> >
> >
> >
> >
> > 
> >
>


Kirim email ke