Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah menunjukkan kehebatannya selama empat hari berturut-turut. IHSG masih masih harus menguji kesaktiannya apakah masih bisa menguat di akhir pekan ini.
Aliran dana asing yang masuk menjadi andalan kenaikan IHSG dalam perdagangan Jumat (17/4/2009). Namun kenaikan yang terus menerus dikhawatirkan memicu aksi profit taking. Rombongan dana asing yang masuk ini karena investor mengapresiasi hasil pemilu legislatif yang berjalan aman. Selain itu juga ada tren investor asing menempatkan dananya di negara yang memiliki suku bunga tinggi seperti Indonesia. Sementara indeks Nikkei Jepang pada Jumat pagi ini dibuka menguat 99,07% (1,13%) menjadi 8.854,33. Nikkei mengikuti penguatan di Wall Street karena respons positif atas JPMorgan yang berhasil mencetak laba melebihi ekspektasi. Pada penutupan perdagangan Kamis waktu AS (15/4/2009), indeks Dow Jones tercatat menguat 95,81 poin (1,19%) ke level 8.125.43. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 13,24 poin (1,55%0 ke level 865,30 dan Nasdaq melompat 43,64 poin (2,68%) ke level 1.670,44. Sedangkan IHSG pada penutupan perdagangan saham Kamis kemarin (16/4/2009) menguat 31,424 poin (1,97%) menjadi 1.625,087. Berikut rekomendasi saham dari perusahaan sekuritas. Panin Sekuritas IHSG kemarin mengalami kenaikan sebesar +1,97% ditutup pada 1.625,087. Kenaikan kemarin merupakan untuk ke-4 hari berturut-turut. Penguatan dalam sepanjang pekan ini juga didukung oleh menguatnya nilai perdagangan yang mengindikasikan investor kembali masuk ke Indonesia. Situasi politik yang relatif stabil dan kondusif pasca pemilu, serta harapan akan membaiknya pasar finansial dunia mendorong indeks terus bergerak naik. Secara teknikal trend bullish memang sudah dimulai sejak awal Maret lalu. Meski demikian perlu diwaspadai beberapa indikator menunjukkan indeks memasuki area overbought sebagai sinyal akan terjadinya profit taking. Beberapa saham unggulan terlihat telah terlebih dahulu mengalami profit taking kemarin. Kami perkirakan IHSG hari ini akan bergerak dalam kisaran support-resistance 1.598-1.637. Optima Securities Indeks terus naik 31 poin ke posisi 1.625 di tengah bursa Asia yang relatif melemah dengan transaksi di atas Rp 5 triliun yang merupakan rekor tertinggi selama 2009. Investor asing terus akumulasi sehingga tercatat net buy Rp 530 miliar sedangkan rupiah relatif stabil di kisaran Rp 10.700. Saham lapis dua dan tiga kembali atraktif menandakan investor ritel bergairah bertransaksi. Beberapa saham blue chip sudah overbought sehingga terimbas profit taking yang wajar. Pergerakan indeks masih menguat di level 1.590-1.670 dengan pilihan saham: BNBR, BBRI, PGAS, INTP, dan BUMI.