Ma'af Mbah, walau bukan ttg saham tapi view ini harus di mengerti oleh
komunitas OB.
Personally, saya melihat JK selama ini bekerja dg baik, he's NOT "Brutus"
type. Bahkan terkadang looks innocent karena mengabaikan masalah
citra/image, lebih banyak kata2 yg spontan tanpa di atur lbh dulu, tampil
apa adanya dan kental sekali aroma entrepeneurnya : *Solve the problem
first, find the step goat later*.
JK tdk melihat apakah yg dilakukannya menguntungkan dirinya atau tdk, yg
pasti sangat berkepentingan dg bangsa ini**.

** : Btw, I'm not a Golkar fan and really sad when the "twin" are broken. [?]
[?]

Hv a nice read -


Presiden Tidak Tahu Ekonomi
Sofyan Wanandi
Ahmad Munjin
 Sofyan Wanandi
(*inilah.com/ Bayu Suta*)

* INILAH.COM, Jakarta – Keputusan Partai Golkar untuk pecah kongsi dengan
Partai Demokrat, membuat pelaku usaha pusing tujuh keliling. Pasalnya, dalam
pemerintah lima tahun terakhir, Jusuf Kalla (JK) aktif berperan sebagai
‘tukang dorong’ kebijakan ekonomi Indonesia. *

Sofyan Wanandi, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menuturkan
keresahan kalangan pengusaha dengan pecahnya kongsi Golkar dengan Demokrat.
Menurutnya, perekonomian Indonesia terancam terhambat, bila JK tidak
mendapat posisi penting dalam pemerintah.

Dengan prediksi kemenangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pemilihan
presiden bulan Mei mendatang, Sofyan menilai sulit mencari sosok pengganti
cawapres yang sepadan dengan JK. “Kita tahu presidennya tidak mengerti
ekonomi. Bagaimana menteri bisa dikoordinasi dengan baik jika presiden dan
wakil presiden tidak mengerti ekonomi. Yang harus dipikirkan adalah
kepentingan rakyat,” katanya kepada * INILAH.COM. *

Berikut ini petikan lengkap wawancaranya.

*Apa pendapat Anda terkait pencalonan Jusuf Kalla sebagai presiden, yang
menunjukkan pecahnya kongsi Golkar-Demokrat?*

Yang kita takutkan dengan pecahnya SBY-JK adalah pemerintah tidak bisa
berjalan lagi. Karena dalam bidang ekonomi, JK menjadi tukang dorongnya.
Apalagi dalam situasi pemilihan presiden ini, sebagian menteri-menteri sudah
tidak bisa bekerja lagi. Tukang dorongnya sudah tidak ada.

Apakah stimulus yang dijanjikan itu bisa berjalan, kalau satu sama lain
sudah saling jegal. Kita dari pengusaha juga mengkhawatirkan bagaimana
kondisi di parlemen. Apakah kebijakan pemerintah itu bisa jalan kalau Golkar
dan PDIP menjadi oposisi Demokrat. Dengan koalisi mayoritas saja di
parlemen, pembangunan ekonomi menghadapi berbagai macam kendala.

Apalagi, kalau oposisi itu semakin banyak. Kita pusing melihatnya. Karena
semuanya tidak mengutamakan kepentingan nasional, hanya mementingkan
kelompok masing-masing.

*Menurut Anda, berapa besar peran Jusuf Kalla dalam perekonomian Indonesia?*

Peran JK dalam perekonomian sangat besar. Hampir semua kebijakan ekonomi, JK
yang memutuskan, seperti BLT (Bantuan Langsung Tunai), BBM (Bahan Bakar
Minyak), terutama bidang infrastruktur. Yang menaikkan dan menurunkan BBM
kan JK, meski kenaikannya membuat rakyat tidak suka. Kemudian konversi
minyak ke elpiji dan PLN 10 ribu MW.

Sebanyak 80% kebijakan ekonomi Indonesia, JK yang punya. JK-lah yang
mendorong agar semua itu bisa jalan. Semuanya tidak bisa jalan, jika JK
tidak di pemerintahan. Anggaran nanti tidak akan jalan. Bagaimana penguasa
ini, mati kita. Pemerintah susah, kita juga susah. Karena JK yang menjadi
tukang dorong perekonomian selama ini.

*Maksud anda, penguasaha merasa pesimitis Indonesia bisa sukses melewati
masa krisis tanpa JK?*

Kita sebagai pengusaha mengalami kondisi ekonomi lima tahun ke belakang. JK
bisa mendorong dan memahami, berkomunikasi dengan baik. JK melakukan untuk
mendorong perekonomian. JK punya ketegasan dan kecepatan. Dengan oposisi
Golkar terhadap Demokrat, kita pengusaha hampir putus asa. Kita semua wait
and see saja. Yang kita perlukan adalah political stability. Kalau politik
itu tidak stabil, siapa yang akan investasi di Indonesia. Saat stabil saja,
5 tahun yang lalu, investasi sedikit yang masuk. Sekarang mereka pisah.
Waduh, situasi dunia sekarang *kan* sedang sulit. Pengusaha khawatir untuk
lima tahun mendatang.

*Menurut Anda, adakah cawapres lain yang sepadan menggantikan JK untuk
berkoalisi dengan SBY?*

Saya tidak tahu siapa yang akan ditunjuk selain JK sebagai wakil presiden
SBY, kalau dia terpilih kembali. Lihat saja siapa yang duduk nanti. Kita
berharap wakilnya orang yang mengerti ekonomi. Kemudian apakah wakilnya bisa
mendorong ekonomi.

Kita tahu presidennya tidak mengerti ekonomi. Bagaimana menteri bisa
dikoordinasi dengan baik jika presiden dan wakil presiden tidak mengerti
ekonomi. Yang harus dipikirkan adalah kepentingan rakyat. Kalau orang di
atasnya tidak mengerti ekonomi, mentrinya bisa jalan sendiri-sendiri, karena
mereka punya kekuatan masing-masing. Apalagi kalau menteri itu berasal dari
partai koalisi. Itu tidak gampang.

*Bagaimana dampaknya terhadap industri jika JK tidak di pemerintahan?*

Ekonomi merupakan hal krusial saat ini, paling prioritas. Saat dunia krisis
dan pengangguran begitu besar, orang antri BLT sampai pingsan. Seharusnya
uang jadi prioritas utama.
Saya tidak tahu lagi kalau pemerintah malah mengutamakan permainan politik.
Bagaimana nasib investasi kita. Sekarang kita akan wait and see sampai ada
kepastian rakyat memilih siapa. Setelah itu baru kita berpikir bagaimana
survival. Kita pengalaman menghadapi krisis politik 1997-1998, bagaimana
susahnya. Setelah lima tahun baru recovery

<<33A.gif>>

Reply via email to