Selasa, 12 Desember 2006 15:07:56
StockWatch (Jakarta) - Harga saham Adhi Karya (ADHI) diperkirakan
menguat dalam jangka pendek karena mendapat sentimen positif dari
pelaksanaan proyek Mass Rapid Transportation (MRT). Proyek MRT di DKI
Jakarta itu diperkirakan sudah ditandatangani oleh Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono.

Apabila Proyek MRT itu telah ditandatangani oleh Presiden maka pihak
Menteri Keuangan (Menkeu) tidak akan ragu lagi untuk menyalurkan
Comfort Letter sesuai yang diminta oleh Dubai Islamic Bank.

BNI Securities menyebutkan dalam laporan risetnya, Selasa (12/12)
bahwa dengan asumsi proyek menorel kembali dilanjutkan pada semester
pertama 2007, maka diperkirakan pada 2010 sudah siap untuk dioperasikan.

Jaminan risiko Pemerintah Pusat itu merupakan prasyarat bagi Dubai
Islamic Bank untuk mengucurkan dana pinjaman sebesar US$ 520 juta bagi
pembangunan proyek tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Rabu (2/7),
menyatakan belum bisa memberikan jaminan atas risiko proyek monorel
yang diajukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT Jakarta Monorail,
konsorsium yang akan membangun monorel.

Sementara itu, harga saham ADHI pada pukul 14:52 waktu JATS terpantau
di level Rp840, atau naik Rp10 (1,20%). Volume saham yang
ditransaksikan di pasar reguler mencapai 48.275 lot senilai Rp 19,84
miliar dengan frekuensi transaksi sebanyak 515 kali.

Sedangkan dari sisi kinerjanya, per September 2006 ADHI telah
membukukan laba bersih Rp 31,224 miliar. Itu berarti turun 16,03 %
jika dibandingkan periode yang sama 2005 sebesar Rp 37,184 miliar.

Penurunan laba bersih tersebut dipicu peningkatan beban non-operasi
selama periode tersebut dari Rp 53,204 miliar menjadi Rp 98,219
miliar, sehingga laba sebelum pajak perseroan terpangkas menjadi Rp
44,707 miliar dari Rp 53,379 miliar.

Namun total pendapatan selama Januari-September 2006 meningkat dari Rp
1,874 triliun menjadi Rp 2,753 triliun, karena itu laba kotor
perseroan tetap tinggi yaitu sebesar Rp 235,790 miliar dari Rp 184,880
miliar, kendati beban pendapatannya naik dari Rp 1,689 triliun menjadi
Rp 2,518 triliun.

Per 30 September 2006, laba usaha ADHI meningkat dari Rp 106,583
miliar menjadi Rp 142,926 miliar walaupun mengalami kenaikan total
beban usaha dari Rp 93,583 miliar menjadi Rp 113,509 miliar. (Yohanes M)


Reply via email to