Dari hitung2an kalkulator saya, dengan earning Q1 = 1.145 Triliun maka EPS Q1 jadi 35.8, dan EPS Annualize jadi 143.19. Harga penutupan tadi 1060, jadi PERnya 7.4x.
Not bad sih, but I expect more. Masih ada yang berani bilang ADRO kemahalan..? Lu jual gue beli, lu ngacir gue kepret. :-) Regards, Yudizz _____ From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of mitohobu lkastneynnu Sent: Friday, May 01, 2009 8:22 PM To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: [ob] Laba Adaro Melejit 9179,21% !!! Triwulan I-2009 Laba Adaro Melejit 9179,21% Indro Bagus SU - detikFinance <http://www.detikfinance.com/images/content/2009/05/01/6/Adaro-dalam.JPG> Jakarta - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) membukukan pertumbuhan laba bersih signifikan di triwulan I-2009, sebesar 9179,21% menjadi Rp 1,145 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, perseroan membukukan kerugian sebesar Rp 12,478 miliar. Demikian disampaikan perseroan dalam siaran pers yang diterima detikFinance, Jumat (1/5/2009). Pada pos pendapatan perseroan membukukan angka sebesar Rp 6,532 triliun, naik 91,38% dari periode yang sama tahun 2008 sebesar Rp 3,413 triliun. Perseroan memproduksi batubara sebanyak 9,034 juta ton di triwulan I-2009, naik 8% dibanding periode yang sama tahun 2008 sebanyak 8,374 juta ton. Kendati produksi meningkat, namun penjualan batubara ADRO turun 7% menjadi sebanyak 8,729 juta ton di triwulan I-2009. Pada periode yang sama tahun 2008, perseroan menjual sebanyak 9,407 juta ton. Beban pokok pendapatan dibukukan sebesar Rp 3,703 triliun, naik 39,05% dari sebelumnya Rp 2,663 triliun. Laba kotor dibukukan sebesar Rp 2,829 triliun, naik 276,9% dari sebelumnya Rp 750,583 miliar. Beban operasional dibukukan sebesar Rp 382,902 miliar, meningkat 542,55% dari sebelumnya Rp 59,591 miliar. Laba usaha triwulan I-2009 sebesar Rp 2,446 triliun, naik 253,98% dibanding periode yang sama tahun 2008 sebesar Rp 690,992 miliar. Pos beban lain-lain, perseroan membukukan angka sebesar Rp 277,267 miliar, naik 150,43% dari sebelumnya Rp 110,714 miliar. Laba sebelum pajak sebesar Rp 2,169 triliun, naik 273,78% dibanding sebelumnya Rp 580,278 miliar. Setelah dikurangi pos-pos lainnya, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 1,145 triliun, naik drastis sebesar 9179,21% dibanding tahun sebelumnya perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp 12,478 miliar