Bu Hani, bukan itu...mungkin ini yang lebih tepat:

 

"Sedikit bicara, banyak kerja!"

 

Upppssss...lebih ngaco lagi yahhh???...yo wis ra po po kan?...

 

namanya aja udah nikah lebih dari 6 tahun...ngaco itu biasa
!!!...kekekekeeee...

 

________________________________

From: obrolan-bandar@yahoogroups.com
[mailto:obrolan-ban...@yahoogroups.com] On Behalf Of Prasetyo, Hani
Sent: Wednesday, June 24, 2009 4:21 PM
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: [ob] Usia Pernikahan & Renungan.

 






Bener kata bung DE kadang diam berarti emas..... loh apa hubungannya ;) 

 

        Bacaan untuk yang sudah menikah dan yang akan menikah.

         

        "USIA PERNIKAHAN & PERILAKU PASANGAN"
        
        Sebelum Bobo:
        6 weeks: selamat bobo sayang, mimpi indah ya, mmmuach.
        6 months: tolong matiin lampunya, silau nih.
        6 years: Kesana-an doong... kamu tidur dempet2an kayak mikrolet
gini sih?!
        
        Pake Toilet:
        6 weeks: ngga apa2, kamu duluan deh, aku ngga buru2 koq.
        6 months: masih lama ngga nih?
        6 years: brug! brug! brug! (suara pintu digedor), kalo mau
bertapa di gunung kawi sono!
        
        Ngajarin Nyetir:
        6 weeks: hati2 say, injek kopling dulu baru masukin persneling
ya
        6 months: pelan2 dong lepas koplingnya.
        6 years: pantesan sering ke bengkel, masukin persnelingnya aja
kayak gini!
        
        Balesin SMS:
        6 weeks: iya sayang, bentar lagi nyampe rumah koq, aku beli
martabak kesukaanmu dulu ya
        6 months: mct bgt di jln nih
        6 years: ok.
        
        Dating process:
        6 weeks: I love U, I love U, I love U.
        6 months: Of course I love U.
        6 years: Ya iyalah!! kalau aku tdk cinta kamu, ngapain nikah
sama kamu??
        
        Back from Work:
        6 weeks: Honey, aku pulang...
        6 months: I'm BACK!!
        6 years : Si mbok masak apa hari ini??
        
        Hadiah (ulang tahun):
        6 weeks: Sayangku, kuharap kau menyukai cincin yang kubeli
        6 months: Aku membeli lukisan, nampaknya cocok dengan suasana
ruang tengah
        6 years: Nih duitnya, loe beli sendiri deh yang loe mau
        
        Telepon:
        6 weeks: Baby, ada yang pengen bicara ama kamu di telpon
        6 months: Eh...ini buat kamu nih...
        6 years: WOOIII TELPON BUNYI TUUUHHH....ANGKAT DUOOONG!!!
        
        Masakan:
        6 weeks: Wah, tak kusangka rasa makanan ini begitu lezaattt...!
!!
        6 months: Kita makan apa malam ini??
        6 years: HAH? MAKANAN INI LAGI?
        
        Apology:
        6 weeks: Udah gak apa-apa sayang, nanti kita beli lagi ya
        6 months: Hati2! Nanti jatuh tuh.
        6 years: KAMU GAK NGERTI2 YA DAH BERIBU2 KALI AKU BILANGIN
        
        Baju baru:
        6 weeks: Duhai kasihku, kamu seperti bidadari dengan pakaian itu
        6 months: Lho, kamu beli baju baru lagi?
        6 years: BELI BAJU ITU HABIS BERAPA??
        
        Planning for Vacations:
        6 weeks: Gimana kalau kita jalan2 ke Amerika atau ketempat yg
kamu mau honey?
        6 months: Ke Surabaya naik bis aja ya gak usah pakai pesawat...
        6 years: JALAN2? DIRUMAH AJA KENAPA SEH? NGABISIN UANG AJA!
        
        TV:
        6 weeks: Baby, apa yg pengen kita tonton malam ini ?
        6 months: Sebentar ya, filmnya bagus banget nih.
        6 years: JANGAN DIGANTI2 DONG CHANNELNYA AH! GAK BISA LIAT ORANG
SENENG DIKIT APA ?! 

         

        ============================================

         

        "Renungan"
        
        Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya, "Mengapa
ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan
suara kuat atau berteriak?"
        
        Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan
menjawab,
        "Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena
itu ia lalu berteriak."
        
        "Tapi..." sang guru balik bertanya, "lawan bicaranya justru
berada di sampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat
berbicara secara halus?"
        
        Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar
menurut pertimbangan mereka. Namun tak satu pun jawaban yang memuaskan.
Sang guru lalu berkata,
        "Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak
antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka
begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka
harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin
pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di
antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa
berteriak lebih keras lagi."
        
        Sang guru masih melanjutkan,
        "Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh
cinta? Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara
suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apa
pun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas. Mengapa
demikian?"
        Sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya. Mereka
nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikan jawaban.
        
        "Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada
akhirnya sepatah kata pun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata
saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka
sampaikan."
        
        Sang guru masih melanjutkan,
        "Ketika Anda sedang dilanda kemarahan, janganlah hati mu
menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang
mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin di saat seperti itu, tak
mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang bijaksana. Karena
waktu akan membantu Anda."
        (Unknown)

 






This email and any attachments are confidential and may also be
privileged.  If you are not the addressee, do not disclose, copy,
circulate or in any other way use or rely on the information contained
in this email or any attachments.  If received in error, notify the
sender immediately and delete this email and any attachments from your
system.  Emails cannot be guaranteed to be secure or error free as the
message and any attachments could be intercepted, corrupted, lost,
delayed, incomplete or amended.  Standard Chartered PLC and its
subsidiaries do not accept liability for damage caused by this email or
any attachments and may monitor email traffic.
 
 
 
Standard Chartered PLC is incorporated in England with limited liability
under company number 966425 and has its registered office at 1
Aldermanbury Square, London, EC2V 7SB.
 
 
 
Standard Chartered Bank ("SCB") is incorporated in England with limited
liability by Royal Charter 1853, under reference ZC18.  The Principal
Office of SCB is situated in England at 1 Aldermanbury Square, London
EC2V 7SB. In the United Kingdom, SCB is authorised and regulated by the
Financial Services Authority under FSA register number 114276.
 
 
 
If you are receiving this email from SCB outside the UK, please click
http://www.standardchartered.com/global/email_disclaimer.html to refer
to the information on other jurisdictions.
 





This email and any attachments are confidential and may also be
privileged.  If you are not the addressee, do not disclose, copy,
circulate or in any other way use or rely on the information contained
in this email or any attachments.  If received in error, notify the
sender immediately and delete this email and any attachments from your
system.  Emails cannot be guaranteed to be secure or error free as the
message and any attachments could be intercepted, corrupted, lost,
delayed, incomplete or amended.  Standard Chartered PLC and its
subsidiaries do not accept liability for damage caused by this email or
any attachments and may monitor email traffic.
 
 
 
Standard Chartered PLC is incorporated in England with limited liability
under company number 966425 and has its registered office at 1
Aldermanbury Square, London, EC2V 7SB.
 
 
 
Standard Chartered Bank ("SCB") is incorporated in England with limited
liability by Royal Charter 1853, under reference ZC18.  The Principal
Office of SCB is situated in England at 1 Aldermanbury Square, London
EC2V 7SB. In the United Kingdom, SCB is authorised and regulated by the
Financial Services Authority under FSA register number 114276.
 
 
 
If you are receiving this email from SCB outside the UK, please click
http://www.standardchartered.com/global/email_disclaimer.html to refer
to the information on other jurisdictions.
 



Kirim email ke