Oil market will experience rebound in very short term period related to China 
Announcement.



Regards,

SF FM
Where you can trust your fund

--- On Mon, 6/29/09, Data Saham <datasaha...@yahoo.com> wrote:

From: Data Saham <datasaha...@yahoo.com>
Subject: [ob] BUMI: Menuju  Rp 2.800 ?
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Date: Monday, June 29, 2009, 7:19 AM











    
            
            


      
      

VIVAnews - Fundamental yang menjanjikan dan aksi
korporasi emiten yang bernilai positif diprediksi bisa mendongkrak
harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ke level Rp 2.800 sampai akhir
tahun ini.  

Menurut analis sekuritas asing David Cornelis,
fundamental dan aksi korporasi perseroan masih dinanti para pelaku
pasar. "Seperti keputusan Mappi (Masyarakat Profesi Penilai Indonesia),
terkait akuisisinya terhadap PT Fajar Bumi Sakti," kata dia kepada VIVAnews di 
Jakarta, Senin, 29 Juni 2009.

Dia
menambahkan, aksi-aksi korporasi perusahaan lainya termasuk negosiasi
dalam memasok 10 juta ton batu bara ke China dan India dan rencana
pembagian dividen Bumi Resources juga selalu dinanti pelaku pasar. 

David
mengakui, rencana ekspansi strategis perseroan dalam meningkatkan
pendapatan dengan cara menaikkan kapasitas produksi dari 50 juta ton di
2009, menjadi dua kali lipatnya dalam tiga tahun ke depan tentunya
memberikan angin segar bagi kinerja dan pergerakan saham Bumi di pasar
modal. 

Sehingga, dirinya mengatakan fundamental perseroan
sampai saat ini tidak ada masalah. Apalagi, bila harga minyak mentah
dunia meningkat, tentunya harga komoditas batu bara memberikan sentimen
positif bagi kinerja Bumi.

Sedang terkait gadai (jamin) aset
untuk dapat utang, menurut dia, juga menjadi persoalan yang perlu
ditakutkan dan sifatnya normal  aja, asal sesuai dengan prosedur dan
memenuhi keterbukaan informasi kepada publik dan pemegang saham pada
khususnya.

David memproyeksikan, pendapatan perseroan pada tahun
ini akan mencapai US$3,22 miliar dan pada 2010 diprediksi sebesar
US$3,46 miliar. Sedangkan laba bersih sampai akhir 2009 mencapai US$320
juta dan tahun berikutnya sebesar US$365 juta. "Memang dibanding 2008,
ada penurunan target karena keuntungan Bumi dialihkan untuk membayar
utang. Tapi kan, malah bagus kalau perseroan bebas utang," tuturnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan dilihat dari valuasi BUMI termasuk menjanjikan dan 
masih menarik untuk dikoleksi. Sebab, price to earning ratio
(PER) cukup murah dibanding sektornya. "PER sektor batu bara 9 kali dan
PER regional sekitar 12, sedang BUMI 8 kali," ujar David.

David merekomendasikan, beli saat harga melemah (buy on Weakness),
sebab ditinjau dari sisi teknis BUMI masih bergerak konsolidasi dalam
jangka pendek. Namun, untuk jangka menengah-panjang saham cenderung
bergerak di tren menguat (bullish). "Target harga sampai akhir 2009, BUMI bisa 
menembus level Rp 2.800," kata dia.

Sementara
itu, analis PT Optima Securities Ikhsan Binarto menyarankan pelaku
pasar untuk menyimpan saham Bumi untuk jangka pendek karena harga
berpeluang menembus level Rp 1.990-2.000. "Sinyal beli kembali muncul,
disertai masuknya dana asing (capital inflow) ke saham perseroan," ujarnya. 

Dia mengakui, mesti volume transaksi masih terbilang rata-rata dan belum ada 
kenaikan signifikan tapi dari indikator fast stochastic memperkuat bakal 
terjadinya tren menguat pada BUMI. "Memang, indikator RSI (relative strenght 
index) dan Williams%R netral," kata Ikhsan. 



      
 

      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Reply via email to