Analis Prediksi Harga Komoditas Bakal Melorot di Kuartal III

LONDON. Harga komoditas diprediksi akan mengalami penurunan dalam tiga
bulan ke depan. Pemicunya antara lain adanya suplai yang berlebih dan
dilakukannya aksi jual oleh para spekulator.

Para analis yang disurvei Bloomberg memprediksi, rata-rata harga nikel
akan diperdagangkan 29% lebih rendah pada kuartal tiga dibanding saat ini.
Sementara, untuk komoditas lain seperti harga minyak mentah 16% lebih
rendah, tembaga 14% dan bensin 10%.

Selain itu, berdasarkan indeks yang menggunakan data Commodity Futures
Trading Commission, para hedge fund dan spekulator memangkas taruhannya
setelah harga komoditas melonjak 23% dalam dua minggu yang berakhir 23
Juni.

"Komoditas tak mengalami kenaikan signifikan. Selama tidak ada kepastian
mengenai pertumbuhan ekonomi, hal itu akan menjadi tantangan bagi harga
komoditas," ujar Walter Hellwig, Analis Morgan Asset Management di
Birmingham, Alabama.

Hal senada juga diungkapkan oleh Francisco Blanch, Head of Global
Commodity Research Merrill Lynch & Co. "Kami memprediksi harga komoditas
akan mengalami penurunan dalam jangka waktu dekat, yakni dua sampai tiga
bulan ke depan," jelas Blanch.

Hasil survei menunjukkan, harga minyak akan mengalami penurunan menjadi
US$ 58 per barel pada kuartal tiga nanti. Sementara, harga bensin melorot
ke posisi US$ 1,681 per galon. Tembaga akan turun ke posisi US$ 4.354 per
metric ton dan nikel berada di posisi US$ 11.250 per ton di London Metal
Exchange.


Reply via email to