---setahu saya waktu masih sekolah di ponpes jombang,( maaf-
sedikitpun tidak ada niat sara hanya masukan aja) dalam al qur'an-
lupa surat dan ayatnya, yang bunyinya " ........dan Alloh 
mengharamkan riba dan menghalalkan jual beli "  so  dunia saham 
menurut saya jual beli dan itu halal.



 In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Nur Harjanto" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Sedikit urun rembug dari saya :
> 
> Jual beli saham bukanlah suatu perjudian, walaupun cukup banyak 
spekulasi yang terjadi didalamnya, karena dalam jual-beli saham ada 
komoditas yang dipertukarkan sehingga jika ada kenaikan maupun 
penurunan harga tidak menyebabkan pihak-pihak yang berjual-beli 
terrugikan, walaupun harga saham jeblok sedalam-dalamnya, namun si 
pemilik saham (yang dibelinya diharga lebih tinggi) masih "memiliki" 
perusahaan yang sahamnya dia beli. Sama aja dengan kita beli rumah 
saat kemarau dengan harga tinggi, namun saat hujan kebanjiran 2 meter 
sehingga harga jualnya jatuh he....he...he...
> Kalo JUDI unsur utamanya adalah spekulasi, untung-untungan, 
menggantungkan diri pada nasib (walaupun nasib yang menentukan Allah, 
namun Allah berfirman bahwa Dia TIDAK AKAN mengubah nasib suatu kaum 
jika kaum itu tidak berusaha merubahnya). Unsur utama ini yang 
menjadikannya HARAM. Disamping itu JUDI tidak ada "komoditas" yang 
menjadi milik. Inilah yang menjelaskan kenapa sebuah Undian MOBIL 
dari kupon hasil pembelian kopi, sampo, kutang dll tidak 
dikategorikan HARAM, karena ada komoditas (kopi, sampo maupun kutang) 
yang didapat orang yang bertransaksi.
> Trus kayaknya ustad-ustad kita yang meng-HARAM-kan "beli saham pagi 
kemudian dijual sore", mereka mau menerjemahkan istilah SHORT SELL 
(nge-short) secara harfiah saja, sehingga mereka berpikir dalam 
kerangka waktu. Padahal yang namanya Short shell khan nggak seperti 
itu yaaa......... ????
> Short sell setahuku adalah ngejual namun kita tidak punya barangnya 
ini pastilah HARAM, bukankah ada haditsnya (pada email saya 
terdahulu). Makanya BEJ (yang ada JII-nya, dan pasti udah konsultasi 
dengan DSN, tidak memberikan fasilitas ini).
> Untuk masalah jual beli INDEKS ato FUTURE, menurut saya masuk 
kategori HARAM, soalnya tidak ada komoditasnya dan tingkat 
spekulasinya tinggi.
> 
> Untuk rekan-rekan, mari kita jalankan transaksi-transaksi kita 
secara baik dan benar, bukankan kemajuan bursa mencerminkan kemajuan 
bangsa kita juga ?????
> (Dulu saya pernah ditawarin FUTURE di HSE & Nikkei, gw tanya kenapa 
ndak JSX, mereka jawab JSX terlalu banyak "permainan".........oooo 
gitu thoo......)
> 
> 
> 
>   ----- Original Message ----- 
>   From: Karno Edy 
>   To: obrolan-bandar@yahoogroups.com 
>   Sent: Tuesday, February 20, 2007 9:43 AM
>   Subject: Re: [obrolan-bandar] RE: [saham] dosa ngak maen indeks 
saham ?
> 
> 
> 
>   Judi sama bukan judi itu beti (alias beda-beda tipis)
> 
>   Kalo menurut ane yg menentukan judi bukan judi itu bukan pada 
produk, tapi pada oknum(manusia)nya.
> 
>   Contoh :
>   bukan judi
>   orang tua sudah pensiun, duit ada, kesel nggak ada 
kerjaan...sedikit2 maen kartu/saham ngabisin waktu.
>   jalan-jalan ke luar negri, ikut ke kasino. Sekedar fun ikut main 
budget 300$, kalah / menang tidak masalah..eh taunya untung 200$ .. 
tidak penasaran pengen main terus. 
> 
>   High speculation mengarah ke judi
>   Pinjem duit orang/margin cemplungin ke saham/komoditi etc dengan 
maksud meraih gain semaksimal mungkin, kenyataannya apes.
>   Bikin acara konser serampangan tidak survey/liat potensi pasar, 
tidak disiapkan dengan baik. Yg datang sedikit, rugi.
> 
>   Menurut ane, pada dasarnya hidup ini penuh dengan spekulasi :
>   Kawin dengan orang yg salah >> sengsara seumur hidup.
>   Milih jurusan kuliah yang tepat >> mendukung kerja.
> 
>   Regards,
>   Karno
> 
> 
>     ----- Original Message ----- 
>     From: Aria Bela Nusa 
>     To: saham@yahoogroups.com 
>     Cc: obrolan-bandar@yahoogroups.com 
>     Sent: Thursday, February 15, 2007 3:15 PM
>     Subject: [obrolan-bandar] RE: [saham] dosa ngak maen indeks 
saham ?
> 
> 
> 
>                 Agar spy lebih jelas - scr sederhana konsepnya 
tradings/investasi berada di antara (di tengah2) 2 (dua) kutub kalo 
ditarik garis-lurus :
> 
> 
>     ·         Tabungan (savings) : risk rendah, return relatif 
rendah - setiap waktu kita dapet bunganya (tidak perlu diambil2 atau 
dibiarkan masih terus tetep dapet bunga)
> 
> 
>     ·         Spekulasi : risk tinggi
> 
> 
>     Dengan demikian, tradings/investasi bukan tabungan (savings) & 
spekulasi - krn kita perlu membeli & menjualnya pd waktu yg tepat 
setelah oentoengs (proper time) & memperhitungkan resikonya 
(calculated risks) incl.down-side risks scr sistematis melalui T/A, 
F/A & psychological of tradings  (kalo saya sendiri dlm tradings - 
juga pake TRADING PRACTICES (BEST PRACTICES) namanya)...
> 
> 
>     Regards,
> 
> 
>     Aria
> 
> 
> 
>     -----Original Message-----
>     From: saham@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On 
Behalf Of Oskar Syahbana
>     Sent: 15 Februari 2007 13:44
>     To: saham@yahoogroups.com
>     Subject: Re: [saham] dosa ngak maen indeks saham ?
> 
> 
>     Kayaknya judi diharamkan bukan karena ada atau tidak adanya FA 
dan TA. Contohnya seperti black-jack, atau truf, atau bahkan poker. 
Itu semua ada analisa-nya pak (ini kalau pemain profesional, bukan 
schmuck yang cuma betting for fun). Tapi saya setuju, judi itu haram 
karena barangnya ga ada (yang dibeli) ;-) 
> 
>     On 2/10/07, Dean Earwicker <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
>     Judi itu diharamkan karena kita tidak ada ada FA, TA, dan 
research, dengan kata lain kita tidak akan tahu apa hasilnya. Kalau 
judi nggak ada barangnya (yang dibeli).
> 
> 
>     Kalau saham ada analisa, rekomendasi, TA, FA, manajemen resiko, 
yang tentunya bisa dipelajari. Jadi bukan asal tebak-tebakan aja. 
> 
> 
>     Eh, kok jadi dibahas yah.. udah ah. :P
> 
> 
>     DE
> 
>       ----- Original Message ----- 
> 
>       From: Yuniarto, Bambang 
> 
>       To: saham@yahoogroups.com 
> 
>       Sent: Saturday, February 10, 2007 10:49 AM
> 
>       Subject: RE: [saham] dosa ngak maen indeks saham ?
> 
> 
>       Awas jangan asal kasih vonis coy , lebih baik tanyakan aja 
ini masalah ke MUI. Yang jelas sampai setakat ini MUI tidak ada kasi 
rekomendasi haram . Kalau dibilang haram tentu tidak pula ada JII ( 
Jakarta Islamic Index )  , BETULLLLLLLLLLLLL  ???
> 
> 
>       BBY
> 
> 
> 
> --------------------------------------------------------------------
------
> 
>       From: saham@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On 
Behalf Of Widhie !!!
>       Sent: Saturday, February 10, 2007 9:10 AM
>       To: saham@yahoogroups.com
>       Subject: Re: [saham] dosa ngak maen indeks saham ?
> 
>       Saham itu asset, jadi kalau beli saham=beli aset.
>       Nilai aset itu bisa naik dan bisa turun, tergantung kinerja 
perusahaan dan juga supply & demand.
>       Misalnya anda beli rumah seharga 100 juta. ternyata setelah 
anda beli, lingkungan di sekitar rumah itu berkembang, maka harga 
rumah tsbt otomatis naik. Nah, anda jelas untung, bukan dengan cara 
merugikan penjual rumah tadi, tapi karena lingkungan telah 
berkembang. Jual beli jelas bukan hal yang haram 
> 
> 
> 
>       On 2/7/07, irwan_kerenz <[EMAIL PROTECTED] > wrote: 
> 
>       menurut gue, salah satu alasan kenapa judi itu diharamkan 
karena di
>       judi kita tidak bisa sama2 mng, jika ada yang menang pasti 
ada yang
>       kalah, uang kemenagan kita berasal dari kekalahan orang lain 
yang
>       berarti secara tidak langsung kita berbahagia di atas 
penderitaan 
>       orang lain.
>       sejauh  yang saya tahu di indeks saham, mekanismenyapun 
seperti itu,
>       jika kita untung dari market, uang keuntungan kita itu 
sebenarnya
>       berasal dari kekalahan orang lain. jadi apa bedanya dong 
dengan kita 
>       main judi bola? ilustrasinya sebagai berikut :
>       MU VS ARSENAL = BBJ,misalnya NIKKEI
>       BANDAR = KBI
>       PELEMPAR = PERUSAHAAN PIALANG
>       INVESTOR = PEMAIN
> 
> 
> 
> 
>     -- 
>     Oskar Syahbana
>     http://permagnus.com/ -- A Financial site with a human touch
>     Please send private messages to iservasia[at]gmail.com
>


Kirim email ke