Ekonomi [Bookmark this] [Print this page] [Send to mail] 09/07/2009 - 05:51 [increase] [decrease] Euforia Pilpres, IHSG Siap Meroket Ahmad Munjin
(inilah.com /Raya Abdullah) INILAH.COM, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) usai pilpres hingga akhir tahun diprediksikan terus meroket. Pilpres satu putaran memicu ayunan (swing) indeks yang mendorong pelaku pasar lebih agresif bermain di bursa. Analis pasar modal Haryajid Ramelan mengatakan, pasar siap merespons positif hasil pilpres satu putaran. Menurutnya, baik satu putaran ataupun dua putaran memberikan ‘ayunan’ (swing) kepada trader untuk lebih agresif bermain di pasar saham. Namun, sebenarnya ‘ayunan’ itu akan lebih ideal jika pilpres terjadi dua putaran sehingga terjadi dua ayunan. “Dua kali swing akan mendorong penguatan indeks yang sehat sehingga sentimen pilpres menjadi sentimen positif hingga akhir tahun,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (8/7). Haryajid memperkirakan indeks bisa menguat 5-10%. Namun level ini baru bisa tercapai dalam satu hingga dua bulan mendatang. “Sedangkan untuk Kamis (9/7) ini, indeks hanya akan naik 1-2% pada kisaran 2.100 hingga 2.150,” paparnya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (7/7) ditutup menguat 2,37% ke level 2.083,247. Sedangkan indeks saham-saham unggulan LQ 45 berhasil naik 2,24% ke level 406,04 dan Jakarta Islamic Index (JII) naik 2,73% menjadi 334,2. Memang, lanjut Haryajid, dengan pilpres satu putaran potensial terjadi penguatan indeks. Artinya, pilpres memberikan satu kepastian bagi pasar dengan pemerintahan baru. “Dan, kemenangan pasangan SBY-Boediono sendiri karena dukungan pasar juga,” ujar Haryajid yang juga Ketua Umum Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) itu. Dengan kenaikan indeks kemarin, Haryajid yakin hari ini, indeks akan menguat. Namun, jika dilihat dari indeks Dow Jones yang turun tajam hingga 160 poin atau lebih dari 1%, akan berpengaruh negatif terhadap pergerakan indeks. “Walaupun tidak terlalu besar, namun penguatan indeks sedikit terganjal oleh faktor eksternal itu,” ucapnya. Selain itu bursa regional dan harga minyak juga turun. “Ini juga yang akan menjadi acuan investor dan tidak semata karena pengaruh dari pilpres satu putaran,” ungkapnya. Secara keseluruhan, ke depan sentimen investor untuk berbelanja di lantai bursa baik lokal maupun asing akan semakin tinggi. Apalagi, dalam dua pekan terakhir sudah terjadi penurunan jumlah transaksi. “Dengan adanya kepastian pemenang pilpres kali ini menjadikan investor kembali mengakumulasi saham-saham terutama BUMN,” imbuhnya. Euforia pilpres ini akan berpengaruh hingga satu dua bulan ke depan. Menurutnya, pasar akan menilai apakah susunan kabinet nantinya reprensentatif atau tidak. ”Tapi, dengan adanya Boediono dan kemungkinan Sri Mulyani masuk dalam jajaran kabinet, hal itu sudah merepresentasikan keinginan pasar,” tuturnya. Lebih jauh haryajid memperkirakan, hingga akhir tahun IHSG akan berada pada level 2.500 hingga 2.800. Indeks juga akan ditopang sentimen positif dari market global dan harga minyak dunia. ”Hingga akhir tahun, harga minyak bisa mendekati level US$ 90 per barel,” paparnya. Sementara itu, pengamat pasar modal, David Cornelis mengaku sependapat, pasca pilpres indeks bisa menguat 5-10%. Menurut David penguatan indeks akan merata pada semua saham. Pasalnya, sentimen positif dari pilpres satu putaran akan berbuah pada fundamental emiten. Secara khusus menurutnya, emiten yang memiliki beta tinggi akan bergerak terlebih dahulu. Kenaikan itu lebih cenderung ke sektor komoditas energi. “Namun investor harus mempertimbangkan bursa global dan regional, dan harga minyak dunia yang saat ini sedang mengalami koreksi normal. Juga mencermati pertemuan G-8,” tambah David. David memperkirakan indeks akan berada pada level support 2.050. Namun, ada kecenderungan menguat hingga berpeluang tembus ke atas 2.100 hingga 2.116 sebagai level resistan. “Setelah itu, pergerakan indeks ke depannya lebih kepada view bullish,” imbuhnya. Namun David menilai tidak menutup kemungkinan dalam jangka pendek ada gerakan swing yang mengakibatkan terjadi koreksi normal. “Nah, apabila ini terjadi, gunakan momentum tersebut untuk buy on weakness dengan lebih menitikberatkan pada view setelah pilpres yang cenderung bullish karena pilpres satu putaran,” paparnya. David merekomendasikan saham-saham bluechips sebagai saham yang menggambarkan pergerakan market yang cenderung positif. “Pilihlah index movers seperti ADRO, ANTM, ASII, BBRI, BBCA, BUMI dan TLKM,” pungkasnya. [E1] ____________________________________________________________________ Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! http://id.yahoo.com/