Yah yg penting laku dulu buat tutup biaya loan... Apalagi utang banyak... 

Plus quality nya itmg apa yah bumi apa yah? Ga liat quality coal gmn kita nilai 
harga yg benar? 


---------------------------------------------
Sent from my BlackBerry® Bold™
powered by INDOSAT

-----Original Message-----
From: Peter Alimin <milis...@live.com>

Date: Sun, 2 Aug 2009 13:30:51 
To: OB<obrolan-bandar@yahoogroups.com>
Subject: RE: yakin bandar mau buang barang ?? Re: [ob] Gimana BD bisa kabur
 kalo direcokin Papa Lauren



tapi jelas harga 60$ tidak terlalu baik..ITMG aja bisa dapet 75-85$...yg di 
filipina kalo ga salah ikut tender juga harga segituan..

makanya berita bagus buat BUMI tidak henti2nya utk menutupi yg kurang bagus..





                                                
                                        
                                                
        
                                                
                                
                                
                                
                                        
                                                Ekonomi
                                                                                
                
                                                
                                                
                                                        
                                                                
                                                        
                                                
                                                
                                                
                                                        
                                                        
                                                        
                                                         
                                                         
                                                
                                                
                                                        
                                                02/08/2009 - 11:27

                                                
                                                           
                                                        
                                                
                                                
                                                
                                                                                
                Saham Newmont tak Jauh dari Bakrie
                                                
                                                Jagad Ananda
                                                
                                                
                                                
                                                
                
                        
                        Aburizal Bakrie
(inilah.com /Raya Abdullah)
                
                                                         Saham
PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) yang menjadi hak pemerintah pusat
diperkirakan akan jatuh ke tangan pemerintah daerah yang bergabung
dengan Multicapital. Soalnya, sampai hari ini, Menteri Keuangan belum
memberikan keputusan apa pun menyangkut divestasi perusahaan tambang
itu.

Jika ada kontes 'Pengusaha Paling Berbahagia Saat Ini', pastilah
Aburizal Bakrie akan keluar sebagai pemenangnya. Betapa tidak?
Saham-saham yang diterbitkan perusahaannya laris manis. Bahkan dalam
beberapa hari terakhir muncul sebagai saham teraktif diperdagangkan
yang menguasai 40% lebih transaksi di Bursa Efek Indonesia.

Tak hanya itu, kemungkinan Aburizal untuk menguasai saham NNT dalam
jumlah yang lebih besar juga semakin terbuka lebar. Soalnya, hingga
batas waktu yang ditetapkan (31 Juli 2009), pemerintah pusat belum
memberikan keputusan tentang jadi-tidaknya mengeksekusi 14% saham yang
didivestasi oleh NNT.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Kementerian BUMN dan Departemen
ESDM mengaku tidak mengetahui ihwal keputusan yang akan diambil oleh
pemerintah. "Semuanya bergantung pada keputusan Menteri Keuangan," kata
seorang petinggi di Departemen ESDM.

Kondisi ini, jelas akan menguntungkan Grup Bakrie. Sebab, biasanya
jika pemerintah pusat sudah 'angkat tangan', hak untuk membeli saham
hasil divestasi itu diberikan kepada pemerintah daerah. Sementara,
seperti kita ketahui bersama, tiga pemda yang berhak atas saham ini
(Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Sumbawa Barat, dan
Kabupaten Sumbawa) sudah bergabung dalam PT Daerah Maju Bersaing (DMB).


PT DMB sudah membentuk perusahaan patungan bersama PT Multicapital
(anak perusahaan PT Bumi Resources) untuk menjadi penampung saham yang
didivestasi oleh NNT. Namanya PT Multi Daerah Bersaing.

"Pada akhirnya, 31% saham yang dilepas NNT akan jatuh ke pangkuan
Multi Daerah Bersaing," kata seorang pejabat di Kementerian BUMN. Ia
mengucapkan kalimat itu dengan nada sedikit kecewa. 

Sebab, sejak awal kementerian ini menginginkan agar saham NNT dibeli
oleh BUMN. "Itu kalau pusat memang tak punya dana. Saya kira PT Aneka
Tambang Tbk cukup mampu untuk membeli saham-saham itu," tuturnya.

Memang saham yang dilepas NNT bukanlah barang murah. Untuk 10% saham
yang merupakan kewajiban divestasi tahun 2006 dan 2007 saja,
Multicapital mesti membayar US$ 391 juta. Sementara harga untuk
divestasi tahun 2008 dan 2009, yang jumlahnya 17% tadi, nilainya
mencapai US$ 493,64 juta.

Jadi, pantas kan kalau pemerintah pusat yang kini sedang dirongrong
oleh defisit APBN terpaksa melimpahkan haknya ke pemerintah daerah.
Apalagi, dengan kenaikan harga saham-sahamnya, Bakrie kini sedang kaya
raya! [P1]

                                                
                                                
terus masalah CB
Jumat, 31 Juli 2009 | 06:35
AKSI KORPORASI BUMI
Obligasi Tukar BUMI Jadi US$ 375 Juta


JAKARTA.
Perusahaan tambang batubara Grup Bakrie, Bumi Resources Tbk (BUMI),
menambah penerbitan obligasi konversi menjadi US$ 375 juta. Semula,
lewat special purpose vehicle (SPV) bernama Enercoal Resources, BUMI
berniat menerbitkan convertible bond itu senilai US$ 200 juta.

Surat
utang tersebut memiliki tenor lima tahun dan akan jatuh tempo 2014.
BUMI juga menetapkan kupon obligasi konversi tersebut sebesar 9,25% per
tahun. Sementara target waktu penerbitan obligasi ini adalah pekan
depan atau 5 Agustus 2009.

Credit Suisse Singapore bertindak
selaku agen penjual obligasi tukar terbitan Enercoal itu. Obligasi ini
mendapat penjaminan penuh dari BUMI.

BUMI akan memanfaatkan dana
hasil penerbitan surat utang itu untuk memenuhi kebutuhan belanja modal
atau capital expenditure. Tahun ini, anak usaha PT Bakrie &
Brothers Tbk (BNBR) itu menganggarkan belanja modal sebanyak US$ 400
juta.

Manajemen BUMI menyatakan, acuan harga saham yang dipakai
dalam koversi obligasi itu cukup premium, sekitar 30% lebih tinggi dari
harga referensi saham BUMI. "Harga referensi ditentukan berdasarkan
rata-rata harga tiga hari terakhir saham BUMI sebelum tanggal
penerbitan obligasi konversi," kata Dileep Srivastava, Senior Vice
President Hubungan Investor BUMI, kemarin (30/7).

Penerbitan
obligasi konversi ini juga menjadi rekor di kawasan Asia. Dileep
menyatakan, sejak awal tahun 2009 hingga sekarang, belum ada perusahaan
di kawasan yang menerbitkan obligasi konversi lebih dari US$ 375 juta.

Ada
beberapa persyaratan penting sehubungan penerbitan obligasi konversi
BUMI tersebut. Mengutip Dow Jones, pemegang obligasi konversi BUMI bisa
menukarkan obligasi milik mereka dengan saham BUMI. Jangka waktu
penerbitan itu terhitung semenjak 41 hari setelah penerbitan obligasi
itu hingga 10 hari sebelum masa tanggal jatuh tempo.

Selain itu,
pemegang obligasi juga memiliki opsi untuk menjual (put option)
obligasi konversi itu, paling cepat dua tahun setelah penerbitan. Jadi,
jika obligasi konversi itu terbit 5 Agustus 2009, pemegang obligasi
boleh menjualnya mulai 5 Agustus 2011.

Sekadar catatan, BUMI
juga pernah memakai jasa Enercoal untuk menerbitkan obligasi konversi
pada 2007 silam. Pada 29 Juni 2007 dan 1 Oktober 2007 silam, BUMI lewat
Enercoal sudah mengeluarkan obligasi konversi tanpa bunga sebesar US$
300 juta (Obligasi Konversi I) dan US$ 150 juta (Obligasi Konversi II).

Obligasi Konversi I memiliki masa jatuh tempo 22 Juni 2012. Sedangkan Obligasi 
Konversi II bakal jatuh waktu 1 Oktober 2012.

Berkat
kabar ini, kemarin harga saham BUMI naik 10,23% dan berakhir di level
Rp 2.425 per saham. Nilai transaksi saham BUMI bahkan menyundul angka
Rp 2,1 triliun atau 30% dari total transaksi perdagangan saham di
lantai bursa yang mencapai Rp 7 triliun. "Berita BUMI akan menerbitkan
obligasi konversi mengerek spekulasi," kata Analis Mandiri Sekuritas
Ari Pitoyo.

Kepala Riset Valbury Asia Securities Khrisna D
Setiawan mengatakan, penerbitan obligasi konversi itu memang akan
menambah dana tunai BUMI. Hasil dana penerbitan itu bisa mengamankan
kebutuhan belanja modal BUMI. Namun, "Investor BUMI harus mencermati
jumlah saham BUMI yang menjadi jaminan obligasi konversi tersebut,"
ujarnya.

Khrisna masih merekomendasikan beli bagi saham BUMI dengan target harga di 
level Rp 3.100 per saham hingga akhir tahun 2009.

Yuwono Triatmodjo KONTAN 

kalau tgl terbit nya tgl 05/09/2009
harga yg dipakai adalah harga rata2x 3 hari terakhir sebelum penerbitan konversi
jadi harga rata2x tgl 31 juli 2009, 03 dan 04 agustus 2009 ya ???

To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
From: vaulst...@yahoo.com
Date: Sun, 2 Aug 2009 06:23:17 +0000
Subject: Re: yakin bandar mau buang barang ?? Re: [ob] Gimana BD bisa kabur 
kalo direcokin Papa Lauren















 




    
                       Kalau harga turun terus? Bisa2 rugi perusahaan nya... 

harga long term ama spot kan beda yah... Plus kalo mau jual spot terus harga 
turun gmn bisa bayar cost.. 

*asal* 

 
---------------------------------------------
Sent from my BlackBerry® Bold™
powered by INDOSAT

From:  Dean Earwicker 
Date: Sun, 2 Aug 2009 13:04:56 +0700
To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com>
Subject: Re: yakin bandar mau buang barang ?? Re: [ob] Gimana BD bisa kabur     
kalo direcokin Papa Lauren

                         ya itu masalahnya, sampeyan cari uang, mestinya cari 
untung. cari uang
 ya pasti di BG, banyak uang muter di situ. Kalo cari untung ya ASIA,
 ASRI-W, CPIN.. heheh canda boss..

 btw, udah baca BUMI dapet kontrak dari China?
http://www.kontan.co.id/index.php/investasi/news/14736/BUMI_Teken_Penjualan_Batubara_Dengan_China_US_480_Juta

 Bumi dapet harga $60, sekarang udah $75. is it a good deal or not?
 (note, tahun lalu peaknya $199), kalau harga coal meroket, maka bumi
 seharusnya malah opportunity loss.

 Regards,
 DE

 Pada 2 Agustus 2009 12:41, Cougar Boy<boysngi...@gmail.com> menulis:
 > Seperti judul di atas ?
 >
 > Siapa tahu cuman ingin switching .. Atau malah jangan-jangan buy more ?
 >
 > Focus on stock saham aja. Ke depannya cari duit di bursa semakin susah.
 > Jangan dibikin tambah sulit dengan menghubungkan saham dengan index.
 >
 > Malah bikin strategy semakin ruwet saja
 >

                                           

 

      

    
    
        
        
        
        


        


        
        
_________________________________________________________________
What can you do with the new Windows Live? Find out
http://www.microsoft.com/windows/windowslive/default.aspx

Kirim email ke