Interpretasi Model RMO

 

Empat aspek dari RMO yang akan diinterpretasikan adalah sebagai berikut:

 

RMO

Ini adalah oscillator yang secara jelas mengidentifikasikan apakah trend pasar 
yang utama (major trend) positif atau negatif. Jika RMO positif - yaitu di atas 
nol - ini mengindikasikan suatu penguatan trend naik dan mendukung signal beli 
dari SwingTrade Indicator. Sebaliknya, (RMO di bawah nol) mengindikasikan 
melemahnya trend sehingga turun, dan mendukung peranan signal jual dari 
indikator Swing Trade.

     
      
 

 



Catatan:    Ukuran kurva dari RMO tidak ada relevansinya untuk interpretasinya; 
yang diperhatikan adalah apakah ia berada di atas atau di bawah nol

 

Swing Trader Indicator

Ini adalah indikator yang memberikan signal beli dan jual pada saat terjadi 
cross. Setiap signal yang dihasilkan dapat muncul berupa panah jika Expert 
Advisornya aktif. Jadi Anda sebenarnya tidak perlu melihat indikatornya.

 

Penggunaan:

Panah beli dan jual cukup sering muncul, dan Anda mungkin tidak mau melakukan 
transaksi pada setiap kemunculan panah itu. Untuk memperbesar kemungkinan 
transaksi yang menguntungkan, lakukanlah transaksi pada panah-panah beli yang 
muncul sewaktu RMO-nya positif, dan jual sewaktu RMO-nya negatif.

 

Untuk lebih amannya lagi, beli hanya sewaktu harga menembus ke atas high dari 
harga yang mendapatkan signal panah beli, kemudian tetapkan stop loss poinnya - 
apakah itu pada harga low yang sebelumnya atau sewaktu support tertentu di 
tembus ke bawah. 

Sebaliknya, jual hanya sewaktu harga menembus ke bawah harga low yang 
mendapatkan signal panah jual, dan tetapkan stop loss di atas harga high yang 
sebelumnya atau sewaktu resistance level tertentu di tembus ke atas.

 

Sentiment Detector

Expert Advisor sistem ini mewarnai grafik harga Anda dengan biru atau merah 
dengan mengevaluasi menguat atau melemahnya trend jangka menengah. Ada dua cara 
yang dapat dilakukan dalam hal ini:

 

Seorang trader yang agresif mungkin akan melakukan transaksi berdasarkan warna 
grafik harganya,  tidak menghubungkannya dengan perangkat atau indikator 
lainnya. Sebagai contoh, seorang trader akan membeli sewaktu harga menembus ke 
atas high grafik batang yang untuk pertama kalinya berubah warna menjadi biru 
dan menjual sewaktu harga menembus ke bawah low grafik batang yang untuk 
pertama kalinya berubah warna menjadi merah.

 

Seorang long-term trader akan menutup posisi dengan melihat kombinasi grafik 
harga warna merah dan panah merah, yang merupakan petunjuk bahwa trend naiknya 
akan berubah secara negatif, atau berhenti.

 

Petunjuk: Anda dapat menghubungkan cara ini dengan RMO dan Swing Trade sebagai 
berikut:

Lakukanlah transaksi sewaktu Anda mendapatkan tiga petunjuk yang selaras. 
(yaitu, Beli jika grafik harga warna biru, RMO positif, dan Anda mendapatkan 
signal beli)

 

Exit Swing Indicator

Ini adalah cara Anda melakukan take profit.

 

Contoh:

Jika Anda dalam posisi long dan berada dalam suatu uptrend, setiap kali ESI 
bergerak ke bawah level 75, letakkan trailing stop atau tutup posisi pada harga 
lownya. Sebaliknya, jika Anda dalam posisi short, dan berada dalam downtrend, 
setiap kali indikator bergerak ke atas level 25, letakkan trailing stop atau 
tutup posisi pada harga highnya.

 

Peringatan: Ini tidak dapat dilakukan sewaktu Anda baru saja membuka posisi. 
Mr.Mohindar merekomendasikan untuk menggunakan ESI hanya setelah Anda posisi 
Anda terbuka cukup lama dan sedang dalam posisi profit. Ia menganjurkan, jika 
Anda ingin menutup posisi, lakukan separuh jumlah trading Anda dan gunakan 
indikator ini lagi pada level yang lebih menguntungkan.

 

 

     
      
 



Exit Swing Indicator jarang digunakan dan direkomendasikan untuk aksi take 
profit yang cepat dan oleh trader yang aktif.

Attachment: clip_image001.gif
Description: GIF image

Attachment: clip_image002.gif
Description: GIF image

Attachment: clip_image003.gif
Description: GIF image

Kirim email ke