Masih ingat kobatin memiliki 15000 ton timah siap eksport yang itu hari di
segel polisi.
Dan satu lagi. Tin boleh naik harganya, yang jadi masalah management belum
efisien tergambar dari hpp yang juga ikut naik linier dengan harga jual.

Bila management merekayasa laporan keuangan Q1 07:
Jelek: np 100 milyar. Dirut baru tidak merasa terbebani karena bukan
prestasinya. (Sama dengan BMRI dirut baru menjabat, NPL dibesar-2kan
sehingga sekarang setelah menjabat lama NPL dikecilkan)

Baik: np >200 milyar. Akan menjadi beban untuk kedepan harus lebih baik
kalau tidak berarti penurunan kinerja. Dan ingat tahun depan pasti
Pemerintah minta deviden kalau profit 1 T, deviden 500 M. Apa tidak bangkrut
bila itu cuma rekayasa keuangan.

Jadi lebih save biar ketinggalan kita tunggu lap. keu Q1 07 adalah jalan
yang lebih BIJAKSANA.
Masuk Tins di HARGA SEKARANG rugi lebih besar dari pada untung yang
diterima.

Secara TA juga masih ada peluang untuk koreksi.
Kita tunggu harga realitas untuk tins.

On 4/25/07, Jonni Amin, CFA, FRM <[EMAIL PROTECTED]> wrote:



----- Original Message -----
*From:* Jonni Amin, CFA, FRM <[EMAIL PROTECTED]>
*To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com ; Saham <[EMAIL PROTECTED]>
*Sent:* Wednesday, April 25, 2007 8:13 AM
*Subject:* Re: [obrolan-bandar] Research of TINS from KRESNA


Menurut saya, perkiraan Kresna mengenai net income untuk tahun 2007 Rp 412
milyar terlalu kecil. Dalam pertemuan terakhir, Direksi mengatakan Rp 800
milyar net income akan dengan gampang tercapai.

Hitungan matematika sederhana

Misalnya    sales 50,000 MT avr price 13,000;  cost $ 8100
                Profit $245,000,000

Profit after tax 70% * $ 245 jt = $171 jt ==> asumsi $150 juta saja
Jadi, profit after tax $ 150 jt * 9000 = Rp 1.35 juta

Profit tsb belum memperhitungkan kalau produksi PT Timah menjadi 60,000 MT
atau harga tin dunia naik lagi karena terbatasnya pasokan.

Menurut saya harga tin dunia bisa meroket menjadi $18,000 per MT ketika
tingkat stock pemain yang ada sudah menipis. Tiga pemain utama Kobatin (+/-
22,000 MT), MSC Malaysia (+/- 40,000 MT dan kapasitas s/d 50,000 MT)),
bahkan Yunnan Tin yg JV dengan co. di Singapura (kapasitas 35,000 MT yg baru
operasi bulan Maret 2006) sebagian besar tergantung pada feed stock illegal
miner dari Indonesia. Berapa persen supply yang hilang drai pasar? Dengan
asumsi 3 perusahaan ini saja kita bisa asumsi paling tidak 60,000 s/d 80,000
MT hilang dari pasar dunia.

Regards




----- Original Message -----
*From:* Pemain Kecil <[EMAIL PROTECTED]>
*To:* Saham <[EMAIL PROTECTED]>
*Sent:* Tuesday, April 24, 2007 9:08 PM
*Subject:* [obrolan-bandar] Research of TINS from KRESNA



Uploaded at Yahoogroups' file
Just for a share, any comments?

------------------------------
Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
Check out new cars at Yahoo! 
Autos.<http://us.rd.yahoo.com/evt=48245/*http://autos.yahoo.com/new_cars.html;_ylc=X3oDMTE1YW1jcXJ2BF9TAzk3MTA3MDc2BHNlYwNtYWlsdGFncwRzbGsDbmV3LWNhcnM->

Kirim email ke