Gali lubang tutup lubang alias nutup utang dr utang br adalah metode yg dipakai 
oleh hampir semua negara. Bhkn kita pun demikian pak, outstanding sun kita saja 
500 triliun n tdk prnah brkurang, yg berubah cuma komposisi maturitasnya saja.

Kembali k kasus us, mrk sdg berupaya mendorong konsumsi agar, dgn logika yg sy 
sebutkan kemarin, tk upah bs naik. Bisakah? Well, sejarah membuktikan itu hanya 
masalah waktu. Lalu di sisi lain penurunan usd skr menjadikan usd adl mt uang 
carry trade. Ini bg saya justru menjadi bargain bg us, krn once sk bunga naik, 
semua dana pasti lari ke us pak.

Lalu kl qt bcr waktu, ya saya setuju recovery sektor riil us masih bth waktu. 
Tp kl bcr bhw ekonomi us akan remuk, well, saya kok pesimis ya mengingat 
sejarah mnunjukkan btapa us punya 1001 jalan tuk keluar dr resesi.ingat salah 
satunya adalah us merupakan negara trbesar yg ngasih utang ke negara2 lain 
juga, artinya scr politis mrk punya bargainin power yg mantap.di sisi lain org 
jg suka membandingkan us dgn jepang yg ekonominya 10 thn resesi, tp mrk lupa 
bhw ada prbedaan mndasar us n jepang, yaitu jumlah penduduk yg merupakan 
potensi terbaik dr domestik demand. Ditmbah us adl penganut ekonomi yg liberal 
n kompromistis, beda dgn jepang yg koservatif.

Ekonom2 gedung putih adalah penganut KISS, alias Keep It Simple, Stupid. Jd 
mereka stick to economic fundamental: supply n demand. Selama mrk bs kuasai dua 
sisi ekonomi, mereka akan terus pimpin dunia ini. Dn kenyataannya mrk masih 
pegang dua sisi terdebut. Jd kl kata mereka: so far, problem is solved. :)

Buktinya, wall street msh jd panutan. US punya hal veto pbb. Komoditas masih 
dinilai dgn usd. Usd jg memberi byk utang ke negara lain. Byk brg boleh saja 
made in china, tp demand trbesar msh dipegang us n sekutunya. Bhkn cina yg 
begitu maju sebenarnya cukup rawan karena aksi yuan pegging n sektor riil 
mereka tidak merata, bhkn data2 ekonomi mereka tdk cukup transparan. Ini tentu 
adalah preseden buruk bg mrk scr politis. 

Salam mbeling,



Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: Vernichtung <gambler....@gmail.com>
Date: Sat, 14 Nov 2009 18:03:31 
To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com>
Subject: Re: [ob] Fw: 38 Year USD Devaluation Cycle]]

Tapi dengan stimulus macam first home owner dan cash for clunkers apa tidak
membuat permasalahan baru untuk kemudian hari (short term 1-5 years) karena
dengan penciptaan debt/utang baru oleh konsumer sementara tingkat pendapatan
menurun berpotensi utk menyebabkan peningkatan default/bankruptcy pada
konsumen?

Selama tidak ada peningkatan nilai pada sesuatu yg bisa dijadikan agunan utk
konsumsi saya tidak percaya recovery akan terjadi dalam waktu dekat ini utk
ekonomi US. yang diharapkan saat ini adalah pasar RRC yg diharapkan akan
mendorong konsumsi (yg pada ujungnya berpotensi utk menyebabkan krisis
keuangan lagi bila tidak terkendali). Saat ini saya masih belum melihat akan
adanya speedy recovery utk ekonomi global yah, tapi lebih percaya akan
adanya sideways yg cukup panjang up to 5-10 tahun kedepan. Apakah Asia atau
Eropa bisa diharapkan sebagai pasar 'baru' yg mampu mendorong konsumsi,
bagaimana pak pendapat pak ekonombeling.

On Sat, Nov 14, 2009 at 12:29 PM, Ekonom Mbeling <ekonombel...@yahoo.com>wrote:

>
>
>
> keep it simple aja. US sdg menunggu sektor riil bs jalan pasca stimulus.
> Harapannya masyarakat mau belanja, demand naik shg produksi jalan lg. Kl
> produksi jalan maka tingkat upah bs naik krn demand tng kerja naik. Jd kunci
> indikatornya ada sama perbaikan tingkat upah.
>
> Once upah naik, jika dibarengi inflasi maka fed akan naikkan suku bunga n
> start kendalikan defisit. Usd akan mencari kstabilan baru. Oil pun begitu.
> Sektor riil n finansial akan saling menyesuaikan spy prcepatannya seimbang.
>
> Crash memang berulang, tp recovery pun berulang. No worries lah, just keep
> our asset balance n keep it simple aja:)
>
>
>
>
>

Reply via email to