Kalo sudah punya NPWP, kalo ternyata emang dapat penghasilan banyak dari saham, mending hidup dengan rendah hati aja. Simpan aja kekayaan dengan baik. Kalo misalnya dilaporin di SPT (sekedar koreksi: bukan SPP) tahunan pasal 21 pribadi, ntar ditanyain ama orang pajak lagi. Dari mana sumber penghasilan untuk main saham? Bisa2 berentet ke money laundring (kalo ini sih kemungkinan buruk).
Biar aman, ya gak usah dikasih tahu. Lagian juga kita udah bayar pajak dan tidak emang gak bisa ngemplang pajak (kalo broker sih bisa ngemplang, karena dia yang motong pajak dari kita), hanya tidak dilaporkan saja di SPT penghasilan pribadi. Soalnya tahu sendirilah mental orang pajak di Indonesia, masih belum dewasa untuk menerima kekayaan orang lain / perusahaan lain, ntar minta jatah juga lagi. Saya rasa tidak akan pernah bisa dibuat peraturan pajak yang diambil dari capital gain. Puyeng ngitungnya. Makanya supaya praktis, dibuatlah peraturan pajak final supaya wajib pajak tidak usah repot2 ngitung dan orang kantor pajak juga tidak puyeng memeriksanya nanti. Apalagi bandar, bisa tambah pusing ngitung pajaknya kalo dia untung gede dengan transaksi yang berjibun. He he he he. On 4/26/07, Dan Severn <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
nahh investor gini dpt duitnya dr mana ? kyk nya kan mesti punya perusahaan dl sblmnya..... ----- Original Message ----- *From:* Aria Bela Nusa <[EMAIL PROTECTED]> *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com *Cc:* [EMAIL PROTECTED] *Sent:* Thursday, April 26, 2007 6:13 AM *Subject:* RE: [obrolan-bandar] hidup trader Kalo ditanya begitu – buat pegangan (*BELIEF*) lihat 'aja terkaya di dunia WARREN BUFFET (sekarang orang terkaya no.3 + namanya mengandung saham (WARANT) kebetulan – setelah disusul TONY SLIM dr Amerika Latin) masih bisa *exists* sampe sekarang sbg* investor* yg berhasil banget (kalo sbg * trader* - saya rasa banyak juga dg nama2 populer)… Mengenai caranya bisa ada 2 (dua) – bisa *full-time* di saham (istilahnya *TRADING for a living* – *bukan **TRAINING for a living*, ya) – bisa juga sbg usaha sampingan (ada pekerjaan pokok mis sbg pegawai) à mana yg dipilih tergantung pilihan masing2 – yg pasti kalo pilihan 1 harus ada persiapan segala sesuatunya dulu (BELAJAR dulu – beli buku2, ikutan seminar2, kursus2 atau *club*, dll – dg persiapan2 yg mateng/luar-biasa + tentunya mengeluarkan uang/biaya yg cukup banyak – yg penting *tidak *ada yg gratisan)…Utk pilihan no 2 – ya tentunya lebih capek – pinter2 bagi waktu, harus ada komitmen, dstnya Tujuan utamanya yg penting modal tetep terpelihara (kalo bisa berkembang/bertumbuh) + oentoengs bisa selalu oentoengs tetep oentoengs Regards, Aria ------------------------------ *From:* obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto: [EMAIL PROTECTED] *On Behalf Of *Johand Dimalouw *Sent:* Wednesday, April 25, 2007 9:28 PM *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com *Subject:* Re: [obrolan-bandar] hidup trader Rekan ML OB Pajak dari jual beli saham di BEJ dikenakan pajak yang bersifat "final." Artinya ya itu saja sudah. Sama halnya bila kita tabung di bank dalam deposito atau tabungan dikenakan pajak Final atas bunga sebesar 20%. Dalam perdagangan saham di BEJ, saat kita beli yang menjual yang ke napajak dan saat kita jual kita dikenakan pajak juga. Jadi saat beli tak dipajak tapi saat jual dipajak, tak peduli untung atau rugi tetap kena pajak. Pajak jual alias "Sales Tax" ini besaranya 0,1% dari Nilai transaksi dan dipotong oleh Pialang Bursa (Broker) yang kita pakai. Makanya, kalau diperhatikan fee yang dikenakan broker ke kita, saat beli = xx %, dan saat jual = (xx + 0,1) %. Broker yang saya pakai besaran fee itu = 0,25% saat beli dan 0,35% saat jual dan diberi rinciannya. Mudah-mudahan membantu. Ini cerita santai saja soal saham. Ada rekan saya yang tanya saya, siapa orang terkaya di dunia saat ini. Saya jawab Bill Gates. Dia tanya lagi Kenapa Bill Gates bisa kaya? Saya jawab karena dia memilik perusahaan Microsoft, Dia Pemiliknya! kata saya. Rekan saya bantah dan bilang "Banyak orang kok yang punya Microsoft, bukan Bill saja; tuh sahamnya dijual di bursa dan banyak orang yang beli." "Jadi?" saya balik bertanya. Dia jawab "Banyak orang keliru soal ini, menurut saya orang terkaya di dunia nomor satu, si Bill itu dan nomor 2, si Warren itu, jadi kaya karena mereka memiliki Saham. Jadi kalau kau mau jadi kaya, kau harus memilik saham, bukan perusaahan, sahamnya saja. Lihat saja Oom William, Pendiri dan Pemilik Astra Int; itu. Karena "sayang Anak" dia jual sahamnya di Astra. Sekarang saham Astra milik orang lain khan? Jadi supaya kaya orang harus memilik saham, cara dengan membeli dan kemudian menjual dan beli lagi dst... dst..nya" Saya terdiam dan mikir. Rasanya benar juga kata kawan itu. Saya mendengar cerita dari kawan yang lain bahwa Warren itu tidak mau memilik perusahan yang sahamnya dia beli, jadi dia limit maksimum kepemilikan sahamnya di angka 20% saja. Terima kasih JD ----- Original Message ---- From: Rei <[EMAIL PROTECTED]> To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Wednesday, April 25, 2007 8:25:59 PM Subject: Re: [obrolan-bandar] hidup trader Ada kok...tapi soal pajak saya kurang tahu (mana berani tanya?) Tapi kok rasanya kurang afdol hidup dari saham saja...yah, nggak tahu juga ya. Tiap orang kan beda2. *Dan Severn <pemainbusuk@ gmail.com>* wrote: ada ga sih orang yang bisa sukses dari trading saham doank ? anggap tidak punya perusahaan atau pekerjaan lain sama sekali. jadi sehari hari hidup nya cuma melototin monitor dan trading aja..... trus kalo bisa beli ini itu apa ndak didatangi orang pajak....ditanya penghasilan dari mana gitu........ .. ------------------------------ Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell? Check out new cars at Yahoo! Autos.<http://us.rd.yahoo.com/evt=48245/*http:/autos.yahoo.com/new_cars.html;_ylc=X3oDMTE1YW1jcXJ2BF9TAzk3MTA3MDc2BHNlYwNtYWlsdGFncwRzbGsDbmV3LWNhcnM-> ------------------------------ Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell? Check out new cars at Yahoo! Autos.<http://us.rd.yahoo.com/evt=48245/*http:/autos.yahoo.com/new_cars.html;_ylc=X3oDMTE1YW1jcXJ2BF9TAzk3MTA3MDc2BHNlYwNtYWlsdGFncwRzbGsDbmV3LWNhcnM->