Ya, saya sangat setuju dengan statement dari Sri Mulyani.

Pelaku Pasar Modal seharusnya lebih memfokuskan diri untuk mendapatkan dividen 
dan peningkatan capital gain secara wajar.

Kalau Pasar Modal dianggap dan "dibuat" sebagai ajang untuk mendapatkan 
keuntungan (/kerugian) secara instan dan besar ini akan menjadi sangat rapuh 
karena "Market Maker" akan dengan mudah mempermainkan harga sebuah saham untuk 
menciptakan "fear" maupun "greed"  yang pada gillirannya akan menjadikan pasar 
modal seolah-olah sebuah kasino. 

Bagi saya yang terutama sebagai investor kecil bukan-lah apakah pasar modal 
telah berubah fungsinya sebagai kasino (penilaian ini tentu sangat subjective) 
tetapi bagaimana peran Pemerintah dan Otoritas Bursa mendorong dan mengawasi 
para emiten untuk menjalankan praktek-praktek "GCG" secara tepat dan baik, 
mengawasi para pelaku pasar modal supaya tidak terjadi penyimpangan, menindak 
dengan tegas pelaku pasar modal jika terjadi pelanggaran, menindak para 
"insider trading" dan yang terutama juga membantu publik untuk mendapatkan 
informasi penting yang "credible" dari para emiten antara lain "Financial 
Statement" tepat waktu, keterbukaan informasi atas corporate actions dan 
mengurangi "rumors" yang tidak berdasar.

Hanya dengan itu para investor kecil "dimampukan" untuk menginvestasikan 
dananya di perusahaan-perusahaan yang berfundamental baik, memiliki prospek 
business yang cerah dan dijalankan oleh "Management Team" yang professional, 
committed and reliable.

SEMOGA!.

  




________________________________
From: Yanuar Mustofa <yanuar.must...@yahoo.com>
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Sent: Wed, December 2, 2009 1:25:44 PM
Subject: [ob] Bursa Efek Indonesia Jangan Seperti Kasino!

  
Sarannya bu Menkeu Boleh juga nih...tp klo ga cuan2 bisa stress tho..


JAKARTA - Pemerintah mengharapkan pasar modal
di Indonesia tidak seperti tempat kasino. Di mana pelaku pasar bisa
mendapat gain atau keuntungan dengan cara layaknya berjudi.

Hal
tersebut disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam kata
sambutannya, dalam acara Investor Summit and Capital Market Expo 2009bertajuk 
"Strategi Investasi di Pasar Modal Indonesia 2009", di Hotel Ritz Carlton 
Pacific Place, Jakarta, Rabu (2/12/2009).
 
Dijelaskannya,
saat ini pihaknya menjalankan lima program dalam melaksanakan
kebijakkan fiskal. Lima hal yang dimaksud yaitu, pertama, Kebijakkan
fiskal yang stimulus tetapi tetap dalam kerangka fiskal.

Kedua,
perkiraan defisit APBN-2009 mencapai 2,3 persen PDB dan ini merupakan
defisit yang relatif kecil dibandingkan negara-negara maju dalam
situasi krisis global saat ini. Ketiga, realisasi APBN-P 2009 terutama
penerimaan perpajakan cukup baik diatas 95 persen dan target APBN-P.

Keempat,
posisi terakhir proyeksi APBN-P 2009 masih sesuai target dan mencukupi
untuk pembiayaan awal APBN 2010, serta kelima pembiayaan melalui
penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) mencapai target.(rhs)
________________________________
 New Email names for you!  
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does! 
 


      

Reply via email to