Bung Siswa,
maaf rupanya harus memberi pencerahan tambahan Risk averse & risk taker itu kan dilihat dari pihak orang yang melakukannya. Produk kombo dilakukan oleh 2 perusahaan yg berbeda dan bukan oleh 1 perusahaan. Admin fee dibebankan oleh 1 perusahaan dan bukan oleh 2 perusahaan yaitu oleh Sunlife saja. Investasi = bersifat jangka panjang yaitu menanamkan modal/uang > 1 tahun tidak seperti “spekulasi” yg harus dimonitor dari hari ke hari, mingguan/bulanan. Seperti di Trading maka jualan apa saja pasti ada yang berhasil dan ada yang tidak berhasil, coba hubungi teman yang berhasil dan tanya pendapatnya Untuk berhasil selain “product knowledge” anda harus ikuti moto ini “You have to be tough, brave and also smart to succeed” Apakah hasil kinerja berikut ini bukan bukti dari return of capital yg cukup berarti Tahun 2003 memberi hasil 41.77%, Tahun 2004 memberi hasil 51.61%, Tahun 2005 memberi hasil 22.31%, Tahun 2006 memberi hasil 53,84% angka2 itu real bukan iming2. Tidak berbeda dengan Reksadana maka nilai Investasi dapat di TOPUP/Withdraw atau Switch, bedanya ahli waris tetap mendapatkan UP asuransi apabila hasil investasi unit karena sesuatu hal berada dibawah nilai UP tersebut. Hal itu memberi perasaan agak aman bagi yg mempunyai sifat “risk taker” atau sebaliknya bagi yang “risk averse” ketika melakukan jual/beli unit Semoga ulasan tsb menjawab pertanyaan anda Budi machribie