Dendam dia pernah kena sodomi kali ama orang tionghoa . Wakakakaka
-----Original Message----- From: Hendra Bujang <hendra_buj...@yahoo.com> Date: Sat, 19 Dec 2009 08:47:05 To: <budaya_tiong...@yahoogroups.com>; <alumnife...@yahoogroups.com>; <obrolan-bandar@yahoogroups.com>; <a...@yahoogroups.com>; <ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com>; <akuntan-indone...@yahoogroups.com>; <edwinwu...@yahoogroups.com>; <forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com>; <indonesiayoungentrepreneursoci...@yahoogroups.com>; <mi_s...@yahoogroups.com>; <mi_siedakunta...@yahoo.com>; <taoisme_indone...@yahoogroups.com>; <wushu_indone...@yahoogroups.com>; <emf-342-mi-2...@yahoogroups.com> Subject: [ob] Fw: [tionghoa-muda] Fwd: press rilis ip psmti Best Regards, Hendra Bujang Mobile I : 0878 7828 7808 Mobile II : 0856 190 9109 "Knowing Is Not Enough, We Must Apply" "Willing Is Not Enough, We Must Do" --- On Sat, 12/19/09, alex ferry <alexfe...@gmail.com> wrote: From: alex ferry <alexfe...@gmail.com> Subject: [tionghoa-muda] Fwd: press rilis ip psmti To: tionghoa-...@yahoogroups.com, "tionghoa-muda" <tionghoa-m...@yahoogroups.com> Date: Saturday, December 19, 2009, 11:36 PM ---------- Forwarded message ---------- From: Perkumpulan Muda Mdui Tionghoa Indonesia <pm...@yahoo.co.id> Date: Sat, 19 Dec 2009 08:23:59 -0800 (PST) Subject: press rilis To: alexfe...@gmail.com Press Rilis. Tanggapan Terhadap Pendapat Ekonom ICHSANUDDIN NOORSY Menyaksikan tayangan di Metro TV pada tgl 15 Desember 2009 pada pukul 23.05 wib dalam acara “Secret Operations” yang kemudian ditayangkan ulang lagi pada keesokan harinya pada tgl 16 Desember 2009 dinihari pukul 04.05 wib. Kami sangat kecewa dan menyesalkan komentar Nara Sumber acara tersebut Bapak Ichsanuddin Noorsy. Dalam acara tersebut pernyataan beliau sangat tendensius dengan menyebutkan berulang-ulang sampai puluhan kali perkataan pengusaha Cina (tanpa embel-embel etnis, suku, ataupun keturunan) kepada beberapa pengusaha nasional Indonesia (era Presiden Soeharto) dimana pengusaha tersebut disebutkan menjadi koruptor atau ada yang kemudian membawa lari uang mereka ke luar negeri. Kami sangat terkejut mengapa didalam hal ini seorang ekonom sekelas beliau masih sengaja menyebut pengusaha Cina, padahal Narator Metro TV saat itu menyebutnya etnis Tionghoa. Terlihat bahwa beliau tidak dapat membedakan pengusaha nasional Indonesia dengan pengusaha asal negara China (RRC). Juga meenjadi pertanyaan kami adalah apakah kami masih dianggap orang Cina oleh Bapak Ichsanuddin Noorsy? Sangat jelas bahwa komentar Bapak Ichsanuddin Noorsy telah bertentangan dengan semangat UU No.12 Tahun 2006, Tentang Kewarganegaraan RI, dimana kami yang lahir di Indonesia sudah menjadi WNI Asli, tidak ada lagi istilah Cina terhadap suku Tionghoa di Indonesia. Beliau telah melakukan upaya pembunuhan karakter terhadap suku Tionghoa Indonesia dan menciptakan kebencian terhadap suku Tionghoa yang kemungkinan dapat menabur benih terjadinya konflik bernuansa SARA. Hal ini jelas-jelas bertentangan dengan UU No.28 Tahun 2008 Tentang Anti Diskriminasi Ras dan Etnis yang melarang adanya suatu upaya dan tindakan yang dapat menimbulkan reaksi kebencian terhadap suatu etnis/suku lainnya. Beliau juga telah men-generalisir seolah-olah semua suku Tionghoa Indonesia tidak cinta kepada tanah air dan selalu menjadi koruptor serta melarikan uang ke luar negeri. Kami tidak pungkiri hal ini memang ada terjadi, tapi itu hanya tindak tanduk dari segelintir kecil oknum saja, dan bukan representasi dari seluruh suku Tionghoa di Indonesia. Beliau lupa bahwa etnis Tionghoa juga turut berjuang mendirikan Republik ini (padahal saat itu etnis Tionghoa tersebut masih berstatus warga negara asing). Sebenarnya dari jaman penjajahan Belanda, Sumpah Pemuda, pendudukan Jepang, perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia sampai dengan era reformasi, suku Tionghoa selalu turut andil didalam perjuangan tersebut. Di era Kebangkitan Nasional ada Lie Tiong Pik (1926-1931) dimakamkan di TMP Blora pada tahun 1965, Lie Eng Hock (1926-1931) dimakamkan di TMP Serang, Tjan Tok Giap dan Tjan Tok Gwan bersaudara. Di era Sumpah Pemuda ada Sie Kong Liong, yang mana rumahnya di Jalan Kramat Raya No.106 Jakarta Pusat dulunya menjadi tempat diselenggarakannya Kongres Pemuda II dan Markas Pergerakan Pemuda dan Mahasiswa, saat ini telah menjadi Museum Sumpah Pemuda. Turut didalam mendeklarasikan Sumpah Pemuda ini antara lain Kwee Thiam Hong, Oey Khai Siang, John Lauw Tjoan Hock, dan Tjio Djien kwie. Dan ada lagi Johan Muhammad Tjia (Jong Islamienten Bond) sebagai Panitia Kongres Pemuda II dimana lahir pernyataan Sumpah Pemuda. Di Badan Penyelidikan Upaya Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) juga tercatat nama Lim Koen Hian, Jap Tjwan Bing, Oey Tiang Tjoei, Tan Eng Hoa dan Oey Tjong Hauw. Kemudian didalam Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) juga ada Jap Tjwan Bing. Era perjuangan kemerdekaan ada Laksamana John Lie (Lie Tjeng Tjoan) yang sekarang telah resmi menjadi Pahlawan Nasional RI. Di era Orde Baru ada tokoh pergerakan mahasiswa bernama Soe Hok Gie, dan era Reformasi ada Hendrawan Sie serta Yap Yun Hap. Dan banyak lagi pahlawan olah raga dari suku Tionghoa, misalnya: Tan Joe Hok, Rudy Hartono, Alan Budi Kusuma, Susi Susanti, dan Chris John. Kemudian ada ekonom dan politikus yang jujur Kwik Kian Gie. Melalui tulisan ini kami menyatakan bahwa kami bukan orang Cina, kami adalah orang Indonesia suku Tionghoa, dan kami merupakan bagian yang integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), ini sudah merupakan harga mati bagi kami! Sudah saatnya kita sebagai sebuah negara kesatuan melangkah maju ke depan bersaing dengan negara-negara lainnya di dunia. Bila kita terus menerus melanjutkan politik devide et impera yang merupakan warisan penjajahan Belanda dan meributkan masalah-masalah yang bersifat SARA sampai kapan bangsa kita dapat benar-benar menjadi satu kesatuan sesuai dengan cita-cita proklamasi dan janji kemerdekaan yang terkandung di dalam Pembukaan UUD 1945. Bagaimana kita bisa mulai bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia bila kita terus menerus meributkan masalah agama, kesukuan, dll yang justru akan kembali memecah belah bangsa kita. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu bahu-membahu, bekerja sama membangun bangsa sesuai dengan bidangnya masing-masing. Seperti persatuan pada saat revolusi fisik merebut dan mempertahankan kemerdekaan, bila dahulu para orang tua kita bersama-sama mampu merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, tentunya kita sebagai generasi penerus bangsa mampu berbuat lebih baik lagi untuk masa depan Indonesia kita yang tercinta. Jakarta, 16 Desember 09, Ikatan Pemuda Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia Andrew Susanto (Ketua Umum) Lexyndo Hakim (Sekretaris Jendral) ___________________________________________________________________________ Dapatkan alamat Email baru Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ -- Sent from my mobile device Best Regards, F Alexander FW --------------------- Jika Kami bersama, nyalakan tanda bahaya Jika kami berpesta, hening akan terpecah Aku, dia dan mereka memang unik memang beda Tak perlu berpura-pura, memang begini adanya Kami adalah kamu, muda, beda,berani dan berbahaya @@superman is dead@@ send from my mind, peace on earth & be with you ------------------------------------ Milis ini khusus untuk komunikasi internal komunitas Jaringan Tionghoa Muda Oleh karena itu KAMI SANGAT MENGHARAPKAN UNTUK TIDAK MEMPUBLIKASI/MEM-FORWARD POSTING DISKUSI/SHARING INTERNAL DARI MILIS INI KE LUAR karena di khawatirkan dapat merugikan orang lain.Terima Kasih Moderator ======================= mohon tidak menggunakan milis ini untuk berjualan / penawaran, mohon gunakan jalur pribadi untuk berbisnis dan lebih baik offline. bagi yg melanggar dengan berat hati akan di ban dari milis Thx, harap maklum untuk kepentingan bersama. silakan mengklik link dibawah ini untuk menambahkan atau merubah data anda http://groups.yahoo.com/group/tionghoa-muda/database?method=reportRows&tbl=1 Yahoo! Groups Links