Bukan hanya 2000 atuh pak tapi break new high mah DOID nya. Bosen mah maenan DEWA BUMI, gantian maen DOID bin FULUS binti MULUSS kekekekek .....
2010/1/4 M Herman <hermanlat...@yahoo.com> > > > Balik ke atas 2000 dong DOIDnya :) > > --- On *Sun, 1/3/10, TimurLaut <i4...@yahoo.com>* wrote: > > > From: TimurLaut <i4...@yahoo.com> > Subject: Re: [ob] DOID Delta Makmur kaji beli kontrak KPC Satu skema yang > mungkin dilaksanakan adalah akuisisi Dewa > To: "obrolan-bandar@yahoogroups.com" <obrolan-bandar@yahoogroups.com> > Date: Sunday, January 3, 2010, 6:14 PM > > > > Jika akuisisi ini terjadi apakah pengaruhnya terhadap harga Saham doid, > Dewa dan bumi? > > Sent from my iPhone powered by ChaoPraya River > > On Jan 4, 2010, at 6:00, Djokro Wijaja <stocksucker@ > gmail.com<http://us.mc569.mail.yahoo.com/mc/compose?to=stocksuc...@gmail.com>> > wrote: > > > > JAKARTA: PT Delta Dunia Makmur Tbk menjajaki peluang mengakuisisi kontrak > pertambangan batu bara strategis milik PT Darma Henwa Tbk (Dewa) di PT > Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia. > Beberapa eksekutif yang mendengar informasi itu mengatakan Northstar > Tambang Persada Pte Ltd aktif bernegosiasi dengan PT Bumi Resources Tbk, > pemilik KPC dan Arutmin, untuk menjajaki kemungkinan itu. > "Sebagai pemilik Delta Makmur, Northstar aktif bernegosiasi dengan Bumi > terkait dengan minatnya mengambil alih kontrak kontraktor batu bara di KPC > dan Arutmin yang dikerjakan oleh Dewa. Salah satu alasan pembicaraan itu > adalah Bumi harus mencapai target produksi batu bara karena itu juga > menyangkut kinerja Dewa," ujarnya belum lama ini kepada Bisnis. > Berdasarkan data Bloomberg, Northstar Persada menguasai 20% saham Delta > Makmur, sedangkan Caceis Bank memiliki 5% saham perusahaan itu. > Direktur Delta Makmur Gunawan Angkawibawa ketika dikonfirmasi mengatakan > dalam pengembangan ke depan, perseroan mempunyai beberapa rencana penambahan > kapasitas. "Kami belum bisa mengonfirmasikan karena dalam tahap negosiasi," > ujarnya melalui layanan pesan singkat pada akhir bulan lalu. > Delta Makmur baru saja membeli seluruh saham kontraktor pertambangan batu > bara terbesar kedua di Indonesia, PT Bukit Makmur (Buma), yang sebelumnya > milik penguasaha Johan Lensa, senilai US$550 juta. > Corporate Secretary Bumi Dileep Srivastava menjelaskan perseroan mempunyai > kebijakan tidak membuka informasi mengenai kinerja operasional kontraktor > pertambangan batu bara. > *Kinerja Dewa* > "Bumi memperkirakan produksi batu bara 2009 lebih dari 60 juta ton > dibandingkan dengan posisi 2008 sebanyak 52,8 juta ton. Kami berupaya > meningkatkan produksi pada tahun ini minimum 10% [66 juta ton] di atas > ekspektasi tahun lalu," ujarnya. > Dia berharap kinerja kontraktor pertambangan batu bara, khususnya Dewa, > outperform dalam beberapa tahun ke depan. > Sekretaris Perusahaan Dewa M. Baskoro menuturkan yang saat ini dilakukan > perseroan dan Buma adalah membicarakan kerja sama proyek, terutama di lokasi > tambang milik Bumi Resources. "Kalaupun itu terjadi [pengambilalihan proyek > Dewa oleh Delta Makmur], transaksinya bersifat material dan harus dilaporkan > ke Bapepam-LK," ujarnya. > Bumi, melalui anak usahanya PT Bumi Resources Investment, pada awal tahun > lalu mengakuisisi 44% saham Dewa secara tidak langsung senilai Rp2,41 > triliun. Dewa berkomitmen untuk meningkatkan produksinya menjadi 12 juta ton > di Bengalon dan lima kali lipat menjadi 10 juta ton di Asam Asam pada 2012. > Dewa saat ini mempunyai dua kontrak strategis dengan KPC dan Arutmin yang > berlaku jangka panjang. (lihat ilustrasi) > Hingga September 2009, pendapatan Dewa yang berasal dari jasa pertambangan > batu bara mencapai US$116,86 juta, turun 14,69% dibandingkan dengan posisi > per September 2008 senilai US$136,99 juta. > Sumber lainnya menambahkan Northstar dan Delta Makmur bisa saja > bernegosiasi dengan Bumi. Namun, Dewa, sebagai pemilik kontrak sepertinya > keberatan jika Delta mengambil alih kontrak itu. > "Satu-satunya jalan adalah Delta Makmur mengakuisisi Dewa karena tanpa > kontrak strategis itu, Dewa akan kehilangan sumber pendapatan. Delta juga > belum tentu bersedia membeli Dewa karena terbentur perjanjian utang." > Berdasarkan riset PT Danareksa Sekuritas pada 22 Desember 2009, Buma > menjajaki enam kontrak dari klien yang ada saat ini. "Kami yakin Delta > Makmur mempunyai peluang yang bagus meraih kontrak-kontrak itu, mengingat > rekam jejak yang baik selama ini. Hal itu menawarkan potensi kenaikan > estimasi produksi," ungkap analis Danareksa Bonny B. Setiawan dalam riset > itu. *(bambang.jatmiko@ bisnis.co. id/wisnu. wijaya.bisnis. > co.id<http://bambang.jatm...@bisnis.co.id/wisnu.wijaya.bisnis.co.id> > )* > > > > >