http://inilah.com/berita/ekonomi/2010/01/05/259862/ihsg-giliran-tambang-bank-dan-infrastruktur/


05/01/2010 - 06:44 
IHSG: Giliran Tambang, Bank & Infrastruktur
Agustina Melani

(inilah.com /Wirasatria)
INILAH.COM, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan melanjutkan 
penguatan pada Selasa (5/1), dipicu rendahnya tingkat inflasi. Beberapa saham 
pilihannya adalah ANTM, PTBA, PGAS, TOTL, WIKA, BBRI, BBCA, TLKM, dan ASII. 
Hal itu disampaikan pengamat pasar modal Robin Setiawan saat dihubungi 
INILAH.COM, Senin (4/1) petang. Menurutnya, IHSG berpeluang terus berada di 
teritori positif, meskipun risiko koreksi masih membayangi bursa. 
“IHSG hari ini akan bergerak dengan level support di 2.520 dan level resistance 
di 2.600. Namun indeks di awal perdagangan memang agak sulit karena sebagian 
pelaku pasar belum pulang,” ujarnya. 
Robin menuturkan, pasar masih berisiko untuk jangka pendek. Peluang koreksi 
indeks yang cukup besar, berasal dari penguatan IHSG kemarin, yang tidak 
didukung volume transaksi signifikan. “Kenaikan indeks yang tidak didukung 
penguatan volume, memungkinkan terjadi profit taking," ulasnya.
Namun, sentimen data inflasi dan pengumuman BI Rate masih akan mendukung IHSG. 
Dengan data inflasi rendah sekitar 2,7% pada 2009, Bank Indonesia diprediksikan 
tetap mempertahankan suku bunga sekitar 6,5%. Hal ini berdampak positif pada 
sektor perbankan. “Ada beberapa perusahaan sektor perbankan yang bergerak naik 
akibat pengumuman inflasi," jelas Robin. 
Di tengah situasi ini, Robin menyarankan investor fokus pada saham sektor 
tambang, seiring tren kenaikan harga komoditas dunia. Saham yang 
direkomendasikan seperti PT Aneka Tambang (ANTM) dan PT Bukit Asam (PTBA). 
“Akumulasi beli pada emiten-emiten ini,” ujarnya. Adapun emiten lain yang 
disarankan berasal dari sektor konstruksi, seperti PT Total Bangun Persada 
(TOTL) dan PT Wijaya Karya (WIKA). 
Hal senada diungkapkan analis BNI Securities Muhammad Alfatih. Menurutnya, 
meski IHSG hari ini cenderung menguat, namun potensi pelemahannya masih ada. 
IHSG akan berada dalam level support resistance di 2.560-2.616, "Koreksi masih 
mungkin terjadi, tapi akan aman selama indeks di atas 2.570," tuturnya.
Alfatih menuturkan, sentimen positif berasal dari data inflasi Desember 2009 
yang secara year on year tercatat 2,78%, lebih rendah dari prediksi di 2,92%. 
Apalagi, neraca perdagangan (trade balance) tercatat sebesar US$1,898 juta, 
lebih tinggi dari estimasi sebesar US$1,66 juta. "Hal ini juga mendukung indeks 
untuk naik. Suatu hal yang pantas," tutur Alfatih.
Sementara indeks regional juga terpantau menguat, seiring pertumbuhan 
perekonomian dunia yang mulai recovery, berlanjut pada naiknya harga komoditas. 
Ia pun menilai, saham berbasis komoditas masih cukup layak dikoleksi pada hari 
ini, seperti saham PT Gas Negara (PGAS), serta saham PT Bukti Asam (PTBA).
Sedangkan saham yang sensitif terhadap inflasi juga patut diperhitungkan. 
Misalnya saham perbankan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Central Asia 
(BBCA), dan PT Astra Internasional (ASII) serta PT Telekomunikasi Internasional 
(TLKM).
IHSG ^JKSE pada perdagangan Senin (4/1) ditutup menguat 41,057 poin (1,62%) ke 
level 2.575,413. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia masih sangat tipis, dimana 
volume transaksi tercatat sebesar 2,174 miliar lembar saham, senilai Rp 2,374 
triliun dan frekuensi 63.604 kali. Sebanyak 104 saham naik, 70 saham turun dan 
60 saham stagnan. 
Beberapa emiten yang menguat kemarin antara lain PT Astra Agro Lestari (AALI) 
naik Rp1.100 ke level Rp23.850, PT Astra International (ASII) menguat Rp600 
menjadi Rp35.300, PT Bukit Asam (PTBA) naik Rp550 ke Rp17.800, serta PT Indo 
Tambangraya (ITMG) terangkat Rp250 menjadi Rp32.050.
Demikian pula saham PT Bank Mandiri (BMRI) terapresiasi Rp225 ke Rp4.925, PT 
International Nickel (INCO) naik Rp225 menjadi Rp 3.875, serta PT United 
Tractor (UNTR) menguat Rp200 menjadi Rp15.700.
Sedangkan emiten-emiten yang melemah antara lain PT Goodyear (GDYR) turun Rp600 
ke Rp9.000, PT Intikeramik Alamasri (IKAI) melemah Rp250 ke posisi Rp850, PT 
Mayora Indah (MYOR) terkoreksi Rp200 ke Rp4.300, PT Mandom (TCID) anjlok Rp200 
ke posisi Rp7.900, PT Indosat (ISAT) merosot Rp25 menjadi Rp4.700, PT Bakrie 
Telecom (BTEL) turun Rp 5 menjadi Rp 142, PT BW Plantations (BWPT ) turun Rp10 
menjadi Rp510. [ast/mdr]


      Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman. Tambahkan mereka 
dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! 
http://id.messenger.yahoo.com/invite/

Reply via email to