Boleh nggak aku membeli waktu ayah 1 jam saja ? 
________________________________

Boleh nggak aku membeli waktu ayah 1 jam saja ?

Pada suatu hari, seorang laki-laki pulang dari bekerja larut malam. Hari itu 
sangat melelahkan baginya. Sesampainya dirumah ia mendapati anaknya yang 
berusia 5 tahun sudah menunggunya di depan pintu rumah.

Anak: "Ayah, boleh aku bertanya?"
Ayah: "yeah, boleh, ada apa?" jawab sang ayah.
Anak: "Ayah, berapa gaji ayah dalam satu jam?"
Ayah: "Bukan urusan mu.. ngapain kamu nanya-nanya hal begitu??" jawab sang ayah 
dengan marah.
Anak: " Aku cuma pengen tahu ayah... tolonglah ayah, beritahu aku, berapa 
penghasilan ayah dalam sejam?" tanya si anak dengan memelas 
Ayah: "baiklah, jika kamu emang pengen tahu, gaji ayah mu ini Cuma Rp.30.000 
sejam.. puas?" jawab si ayah dengan ketus.
Anak: " Oh..." ujar si anak sambil menundukkan kepala... kemudian ia kembali 
bertanya
Anak: "ayah, boleh nggak aku minta Rp.15.000?" tanya si anak dengan ragu-ragu..

Begitu mendengar pertanyaan terakhir anaknya, kekesalan sang ayah langsung 
memuncak....
Pada saat itu juga sang ayah langsung berkata: "oh.. jadi kamu nanya gaji ayah 
berapa Cuma mau minta uang untuk beli mainan2 ga penting atau barang2 ga 
berguna lain ya? Kalau begitu sekarang kamu cepat masuk ke kamar mu dan 
TIDUR... kau tau sekarang jam berapa HAH? Mikir dong... ayah kerja keras tiap 
hari untuk kamu dan mama mu, tapi kamu egois sekali... kelakuanmu sungguh 
memalukan" .

Dengan wajah sedih dan kepala menunduk si anak segera menuju ke kamarnya tanpa 
berkata-kata.. terlihat jelas bahwa ia sangat sedih mendengarkan perkataan 
ayahnya... ia segera masuk kedalam kamarnya dan menutup pintu dengan perlahan.

Sang ayah lalu duduk di kursi dan tanpa sengaja kembali memikirkan permintaan 
anaknya barusan ditengah malam buta seperti saat itu. Dalam pikirannya ia 
sangat kesal dan tak habis pikir kok teganya anak yang disayanginya itu malah 
menanyakan uang disaat ia baru saja pulang dan capek setelah bekerja keras 
seharian.

Setelah beberapa jam berlalu, sang ayah mulai tenang, dan ia bisa berpikir 
sedikit lebih jernih. Ia kemudian berpikir: "yah, namanya juga anak-anak...atau 
mungkin saja anak ku memang membutuhkan uang Rp.15.000 itu untuk membeli 
sesuatu yang sangat penting baginya. Lagi pula, anak ku itu tidak terlalu 
sering minta uang kok... ia juga bukan anak yang suka konsumtif."
Lalu sang ayah segera menuju kekamar anaknya, lalu membuka pintu kamar anaknya 
itu.

"kamu udah tidur sayang?" tanya sang ayah.
"belum ayah", jawab anaknya dengan suara agak terbata-bata.
"Ayah udah berpikir, mungkin tadi ayah terlalu keras" kata sang ayah.
"Hari ini sangat melelahkan buat ayah, ayah minta maaf telah melampiaskan 
kekesalan ayah padamu. Ini, Rp.15.000 yang kamu minta tadi" kata sang ayah 
dengan nada lembut.
Si anak seketika itu juga langsung berdiri dan tersenyum. "OH... terima kasih 
ayah... " ujar anaknya dengan riang.

Kemudian, ia merogoh kebawah bantalnya dan mengeluarkan setumpuk uang kertas 
yang sudah lusuh. Si anak kemudian mulai menyusun dan merapikan uang yang 
dimilikinya itu diatas kasur.

Ketika sang ayah melihat ternyata anaknya sudah punay uang dalam jumlah yang 
cukup banyak, ia kembali marah dan kesal.
"Untuk apa kamu minta uang lagi kalau kamu udah punya uang sebanyak itu?" tanya 
sang ayah dengan nada tinggi.

"Soalnya sebelum ayah kasih, uangnya nggak cukup ayah..." jawab sang anak.
"Tapi sekarang aku udah punya uang yang cukup", kata si anak kemudian.
"Ayah, sekarang aku sudah punya Rp.30.000.. boleh nggak aku membeli waktu ayah 
satu jam saja…?" tanya anaknya dengan nada sungguh-sungguh dan polos..
"Aku mau makan malam bareng sama ayah dan mama... besok ayah pulang cepat ya…" 
ujar si anak dengan sungguh-sungguh… matanya menatap polos pada sang ayah yang 
diam terpaku dihadapannya.

Mendengar perkataan anaknya, sang ayah langsung terenyuh dan menangis.. ia lalu 
segera merangkul anak yang disayanginya itu sambil menangis dan minta maaf pada 
sang anak..

"Maafkan ayah sayang..." ujar sang ayah.
"Ayah telah khilaf, selama ini ayah lupa untuk apa ayah bekerja keras...maafkan 
ayah anakku..." kata sang ayah ditengah suara tangisnya. Si anak hanya diam 
membisu dalam dekapan sang ayah...

Cerita ini hanyalah untuk mengingatkan kita semua yang selalu bekerja keras 
dalam hidup ini. Janganlah kita membiarkan waktu berlalu begitu saja tanpa kita 
sempat menikmati waktu yang sangat berharga tersebut bersama orang-orang yang 
sangat kita sayangi dan sangat berarti dalam hidup kita.

Ingatlah untuk selalu berusaha menyisihkan waktu seharga Rp.30.000 untuk 
orang-orang yang Anda cintai dan sayangi.
Jika kita meninggal besok, perusahaan tempat kita bekerja dapat dengan mudah 
mengganti orang yang menempati posisi kita hanya dalam hitungan hari..
Tapi, keluarga dan orang dekat tercinta yang kita tinggalkan akan merasakan 
kehilangan itu sepanjang hidupnya... Bila kita memikirkannya, kenapa kita masih 
saja mencurahkan seluruh hidup kita hanya untuk bekerja???

Semoga menjadi bahan renungan buat kita..


      

Reply via email to