bagaiaman bisa 3 partai yang ikut pemilu, yang tidak lulus et ganti nama bisa ikut lagi pemilu gampang kok. makanya tetep saja yang ikut pemilu lebih dari 10 partai. belum lagi partai yang baru. karena persyaratan yg ringan utk ikut pemilu. coba kalau yang boleh ikut pemilu adalah partai yang berusia minimal 5 tahun pasti yg nggak lulus et nggak bisa ikut dan yg pasti yang ikut pemilu sedikit.
----- Original Message ----- From: jacob oen To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Saturday, January 23, 2010 11:09 AM Subject: Re: [ob] Teater DPR Tulisan pak Jakob Sumardjo merupakan gambaran sebuah keprihatinan yang mendalam atas kinerja DPR khususnya Pansus dan melemahnya etika Kenegaraan. Coba menoleh era Gus Dur waktu jadi Presiden, boleh jadi ungkapan Gus Dur saat itu bahwa DPR seperti taman kanak2 tidak berlebihan. Apalagi jika dibandingkan dengan Pansus Century sekarang ini, yang bukan saja ingin menarik perhatian siapa pun tetapi juga hampir2 kehilangan arah, etika dan kesantunan berpolitik. DPR adalah lembaga terhormat yang seharusnya "disadari" oleh para anggotanya. Meskipun jumlah mereka di atas 500 dan jauh lebih banyak dari anggota kabinet, tetapi tanggung jawab pribadi dan institusi perlu terus diusahakan. Anggota Dewan yang "terhormat" harus menjadi contoh baik bagi masyarakat. Kontrol yang dilakukan oleh DPR atas eksekutif mutlak diperlukan tetapi itu harus dilakukan dengan tujuan untuk mengefektifkan dan mempercepat peningkatan kesejahteraan rakyat, membangun ketertiban, mendukung penegakan Hukum yang Adil, mengusahakan kultur politik yang sehat dan mendorong percepatan "pemberantasan korupsi" serta membantu pemerintah mewujudkan wajah bangsa ini sebagai bangsa yang mandiri, bebas KKN dan " bermartabat". Membaca statement seorang petinggi Bank Sentral CHINA bahwa jika keputusan pemberian stimulus ekonomi sebesar USD.560B untuk menggairahkan perekonomian tidak dilakukan cepat dan bertele-tele maka perekonomian CHINA tidak akan pulih secepat ini dan pertumbuhannya akan tidak sebagus seperti sekarang ini. Yang saya maksud bahwa sebuah kebijakan yang tepat apalagi dalam keadaan krisis harus didukung oleh seluruh elemen bangsa untuk mencegah keadaan keterpurukan dan mempercepat pemulihan. Jika terjadi penyimpangan dalam operationalnya setelah kebijakan itu diputuskan maka hal itu perlu diproses lebih lanjut. Indonesia sekarang ini memiliki 10 partai politik yang lolos threshold, tetapi supaya system Presidensil berjalan optimal maka jumlah partai politik yang 10 tentu dirasa terlalu banyak. Mudah2an pemilu 2014 dapat hanya diikuti oleh 2-3 partai politik saja sehingga penggabungan dari partai politik yang ada dirasakan perlu dan perubahaan Undang-undang Pemilu dan partai politik juga mutlak perlu dilakukan. Sebuah Negara yang iklim politiknya kisruh, penuh intrik dan rekayasa akan "sulit maju" sekalipun lembaga eksekutif (Pemerintahnya) benar, bersih dan berkualitas apalagi kalau Pemerintah atau lembaga eksekutif dan birokrasi-nya biasa-biasa saja. Regards, JACOB Sent from my XL BlackBerry® Effort only fully releases its reward after a person refuses to quit.+++ Things may come to those who wait, but only the things left by those who hustle.+++ ------------------------------------------------------------------------------ From: "A Moeis Ibrahim" <ami_4...@yahoo.com> Date: Sat, 23 Jan 2010 09:34:04 +0700 To: obrolan-bandar<obrolan-bandar@yahoogroups.com> Subject: [ob] Teater DPR