B7 semestinya besok  juga siap ditembak mati lg :)....trader juga harus siap2  
hehehe...
 

Kasus pajak yang melilit Grup Bakrie dan ancaman reshuffle kabinet tak bakal 
membuat goyah pendirian Partai Golkar, termasuk Ketua Umum Aburizal Bakrie, 
dalam kesimpulan akhir Partai Golkar terhadap kasus Bank Century pada 2 Maret 
2010. 

Penegasan itu disampaikan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie di ruang 
Fraksi Partai Golkar DPR RI, Rabu (10/2). 

Menurut Ical, demikian ia sering disapa, Partai Golkar tidak pernah mundur dari 
pendapat awal. Partai Golkar menginginkan pemerintahan terlaksana dengan 
bersih. “Koalisi itu mengingatkan teman yang salah. Sikap ini akan terus dibawa 
oleh fraksi ke depan. Kita akan konsisten tidak akan mengubah sikap,” tegasnya.

Terkait isu mutakhir yang melilit Gurp Bakrie terkait tunggakan pajak Rp 2,1 
triliun apakah hal tersbeut bagaian dari ancaman kepada Partai Golkar, Ical 
menegaskan hal tersebut tidak ada hubungannya dengan urusan Partai Golkar. 
Harus dibedakan antara urusan pribadi, perusahaan, dan partai politik. 

"Apapun yang dilakukan, ancaman ditembak mati pun Partai Golkar tidak akan 
pernah gentar,” tegasnya

Adapun soal ancaman reshuffle kabinet yang disuarakan oleh Partai Demokrat, 
Ical menegaskan Partai Golkar tidak pernah berkoalisi dengan Partai Demokrat 
melainkan berkoalisi dengan Presiden RI. “Jadi kedudukannya sama, tidak ada 
perbedaan hubungannya dengan Presiden. Partai Demokrat tidak benar mengusulkan, 
PD bukan presiden tetapi membuat koalisi dengan Presiden. Tidak pas mengatakan 
demikian, yang bisa melakukan penilaian presiden,” tegasnya.

Pertemuan di Sekretariat Fraksi partai Golkar DPR RI memang cukup istimewa. 
Ketua Umum DPP Partai Golkar didampingi sejumlah tokoh penting Partai Golkar 
seperti Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham, Ketua DPP Partai Golkar Priyo 
Budi Santoso, Ketua Fraksi Partai Golkar Setya D Novanto beserta sejumlah 
anggota DPR dari FPG.

Selain para elit Partai Golkar juga dihadiri oleh seluruh anggota Kabinet 
Indonesia Bersatu (KIB) II dari Partai Golkar yaitu Menteri Koordinator 
Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Perindustrian MS Hidayat, dan 
Menteri Kelautan dan Peirkanan Fadel Muhammad. Selain itu tampak pula, tiga 
gubernur dari Partai Golkar yaitu Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Gubernur 
Sumatera Selatan Alex Noerdin, dan Gubenrur Sulawesi Barat Adnan Anwar.

Pertemuan itu menimbulkan spekulasi politik terkait poisi politik Partai 
Golkar. Ketika ditanya apakah pertemuan itu sebagai wujud ancaman balik kepada 
Partai Demokrat? Aburizal Bakrie menepisnya. “Saya tidak pernah mengancam, tapi 
jangan coba mengancam saya,” ketusnya.

Pengamat politik dari Charta Politik Indonesia (CPI) Yunarto wijaya menilai, 
sikap politik Partai Golkar yang kukuh terkait kasus Bank Century sebagai upaya 
negosiasi atas reshuffle Menteri Keuangan Sri Mulyani. “Kepentingan Ical dan 
golkar lebih mengarah kepada negosisasi reshuffle Sri Mulyani yang memang 
memiliki sejarah tidak baik dengan Aburizal Bakrie dengan posisi seperti ini,” 
jelasnya.

Menurut Totok, demikian ia sering disapa, dengan posisi seperti ini, misalnya, 
Sri Mulyani tidak digantipun, akan terjadi negosiasi di tingkat teknis seperti 
kasus pajak bisa selesai di tingkat kompromi. 

Di sisi lain, Aburizal masih berada dalah tahapan konsolidasi dalam 
kepengurusan barunya yang baru berusia beberapa bulan. "Saya pikir, Ical tidak 
akan mengambil sikap ekstrem berseberangan untuk menarik Golkar dari koalisi,” 
tegasnya. 

Dalam posisi ini, menurut Totok, posisi Ical masih membutuhkan patron kekuasaan 
untuk menguatkan posisinya di dalam internal Golkar. [mor]





      

Kirim email ke