Hari gini hitung perusahaan pake net profit bisa gila.

Mending lihat deviden dan cash flow aja.

Net profit mah gampang digeser.. Tapi cash susah digarap.

Rock and roll with the Tiger

-----Original Message-----
From: Bagus Putra Perdana <disclosure....@gmail.com>
Date: Mon, 1 Mar 2010 19:07:45 
To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com>
Subject: Re: [ob] FW: BUMI potential bad news - Untuk Penggemar BUMI

implikasi baik karena kalo memang bener deferred cost di neraca
di-expensekan karena dia banyak keruk "bagian" yang susah. maka kemungkinan
besar target kenaikan produksi serius dikejar dan ini positif untuk
menunjang janji 100 MT production by 2012-2013. makanya baiknya memang bener
dikonfirmasi ama orang lapangan KPC-Arutmin ato kontraktornya (Dewa en
Thiess) apakah ini bener BUMI agresif kupas tanah atau emang pencatatan
akuntansinya yang cenderung agresif dongkrak keuntungan.

kalo untuk pajak. saya sih cenderung berkeyakinan BUMI emang salah. dan
sebenernya gak terlalu gede kalo jumlah pokok terhutangnya saja yang di
settle. karena kalo sekedar bayar kurang setornya aja sih gak gitu gede.
coba aja dibagi per saham sisa pokok terhutang (tanpa denda) kurang dari Rp
500 per saham kok. kalo ini bisa diselesaikan tanpa denda dan pidana harga
saat ini sudah meng-cover overhang kurang bayar pajaknya.

untuk penurunan net income karena offset deferred cost ini. kemungkinan sih
iya bisa bikin BUMI gak capai konsensus laba target analis yang pasang TP
3000-Ish. tapi saya sih gak kaget. emang salahnya analis-analis asing yang
pada senengnya maen di Net Income dan EPS.(ato gak ada yg berani ngomong
cashflow karena tau angkanya jelek dan gak bisa dipake "jualan")
kalo dari free cash gak ada kejutan berarti, malah indikasi BUMI setor kas
lebih buat nutup pajak udah keliatan dari hasil Q3.nothing too surprising
cashflow wise.

BUMI wont likely go-down below 1800, kecuali kasus pajaknya masuk pengadilan
dan diproses cepat dengan tuntutan pelunasan pokok sama dendanya dalam tempo
kurang dari 12 bulan (kasnya bisa abis dan gak ada working capital) tapi
uniknya KPC sama Arutmin udah dijaminin ke CIC jadi yah BUMI gak bakal
sendirian kalo KPC dibawa ke pengadilan. si CIC rada getir juga meski pegang
KPC dan Arutmin sebagai jaminan, yang telak berurusan dan berhutang pajak
kan KPC sama Arutmin. kalo BUMI nge-default pinjaman 1.9 Bio nya. yg
ketempuhan ditagih urusan pajak bisa-bisa yang megang sahamnya yakni CIC
(kalo 1.9 Bio USD didefault). sisa 1.9 Bio paling dipake beli apaan tau lagi
ato ke herald ato pasir besi ato gallo dan CPM pokoknya yang dimilikin di
level holding. kalo urusan pajak sampe berbuntut panjang Investor 3 negara
Indonesia-India-Cina jadi ketempuhan. hehe

kalo urusan deferred cost ini kecil lah, one time dan untuk operasional
batubara ato satu2nya segmen bisnis yang nyata cash generating. saya gak
terlalu annoyed sama item2 pengeluaran untuk batubara, saya lebih terganggu
sama biaya eksplorasi dan pengembangan untuk aset aneh2 yang belon nyata
contribute cash dan dibeli di harga tinggi.

pertanyaannya kan sekarang tinggal separah apa urusan pajak bisa narik si
BUMI. kalo nanti Century berakhir tenang ada kemungkinan urusan pajak gak
sampe ke pengadilan. dan semuanya bisa membaik seiring arah angin 2010 yang
"harus"nya bisa dimanfaatkan dengan baik sama manajemen BUMI (udahlah stop
akrobat yang aneh2 dan fokus sama value creation dan pengembangan produksi
batubara)


asli sekarang sih harga BUMI udah di level "wajar" plus bonus resikonya
kalo-kalo urusan pajak jadi panjang. 1800 kena mah masuk lahh.

sekarang coba kita ukur kemungkinan urusan pajak dipanjangin sampe ke bayar
denda dan pidana?. (iya sih BUMI salah kurang bayar pajak penghasilan, tapi
masa iya mo dihajar sampe segitunya?. kalo nih dia tau2 lunasin sisa pokok,
koreksi laporan keuangan biar gak jauh beda ama SPT terlapor, trus century
berakhir damai. masa iya abis dijorokin harganya gak membal lagi. minimal
2500 jemput harganya pak David lah...)


kalo ada analis yg revisi targetnya dari 3500 ke 2000 gara2 laba gak sesuai
ekspektasi krn offset deferred cost ini, bilang aja "Kemane aje lu mas, di
B7 hari gini masih liat Net Income!"



2010/3/1 TimurLangit <i4...@yahoo.com>

>
>
> Mantap Kang! You really are the Amazing Den Bagus Putra Perdana.
>
> Kayanya most likely 'kemungkinan kedua' dong Kang?
>
> Hanya saja, saya yg Oon ini bingung kok yang implikasi baik justru yg
> kesatu? Kenapa bukan yg kedua? Kalau kasus pajak menjadi tidak ada, bukankah
> mengignite  BUMI utk terbang ke utara?
>
> Timur
>
>
>
> On Mar 1, 2010, at 15:09, Bagus Putra Perdana <disclosure....@gmail.com>
> wrote:
>
>
>
> Non Cash. One time event. liat free cash aja ( meski untuk hasil 2009-2010
> Free Cash Bumi memang udah dari sononya tipis karena Capex lebih gede dr
> incremental Operating Cashflow + selipan tunggakan pajak )
>
> tapi lanjutannya bisa ditelusuri ke pendalaman bisnis (tanya manajemen ato
> lihat ke lapangan). mungkin ada orang Thiess ato Dewa yg bisa share disini.
>
> kalo ini jumlahnya signifikan, berarti rasio overburden removalnya jauh
> lompat dari yang sudah dibiayakan/dianggarkan di POD.
>
> ini berarti bisa ada 2 kemungkinan ;
>
> * implikasi baik : kalo kenaikan ini BUMI karena mengeruk bagian yg "susah"
> ato dip yang lebih curam saat harga batubara tinggi, sehingga saat harga
> batubara agak turun margin operasi bisa tetap tinggi atau produksi bisa
> lebih mudah ditingkatkan karena bagian yg "susah" sudah dikupas duluan.
> (BUMI memang sengaja "mengeruk" di bagian yg strip ratio nya tinggi dulu.)
>
> * Accounting treatment BUMI understate Cost di tahun2 sebelumnya. kalo ini
> ternyata permanen berarti ada kemungkinan revisi cogs yg bisa
> menurunkan/mengkoreksi laba tahun sebelumnya. ini bisa saja dilakukan
> "revisi pembukuan" kalo bumi ingin menyamakan laporan keuangan versi
> publikasi dengan (mungkin) versi SPT yang disampaikan ke Ditjen Pajak
> (supaya kalkulasi tunggakan lebih kecil dan urusan denda terhapuskan, lebih
> baik kena penalti di kesalahan pencatatan keuangan dibanding kena penalti
> kurang bayar pajak karena selisih laporan di SPT sama laporan keuangan
> publikasi gede). Secara akuntansi ini Legal dan boleh dilakukan karena
> akunnya emang udah ada di neraca (di aset non lancar) dan uang juga udah
> dikeluarin. hasil kapitalisasi bertahun2 ini kalo di"biayakan" seketika
> dan jumlahnya ujug-ujug berlebihan mungkin bisa untuk mengurangi laba kena
> pajak.
> kan tinggal ngoffset ke laba rugi tahun berjalan aja. ini legal dan sah.
> cuman kalo jadi dilakuin berarti bumi secara implisit mengakui dia melakukan
> accounting make-up di tahun sebelumnya.
>
> baiknya ditelusuri ke manajemen ato orang dalem, apakah ini emang permanen
> memang strip rationya yang jadi naik signifikan dan asumsi overburden-nya
> kekecilan. ato emang bumi sengaja keruk bagian yang lebih "susah" setahun
> belakangan ini.
>
>
> buat investor yg hold bumi agak panjang, mendingan bumi kena pukul sama
> investor trading yg shock karena laba 2009 gak sesuai ekspektasi karena
> offset deferred cost ato ada koreksi atas laba tahun-tahun kemarin sehingga
> harus di-reverse. daripada kena pukul sama penyidik pajak karena salah satu
> bukti telaknya adalah ketidakcocokan data operating profit versi yang
> disampaikan lewat SPT dan versi laporan keuangan publikasi.
>
>
>
>
> --
Each piece, or part, of the whole nature is always an approximation to the
complete truth, or the complete truth so far as we know it. In fact,
everything we know is only some kind of approximation, because we know that
we do not know all the laws as yet. Therefore, things must be learned only
to be unlearned again or, more likely, to be corrected.......The test of all
knowledge is experiment. Experiment is the sole judge of scientific “truth”.
- Richard Feynman

Kirim email ke