Adaro bakal masuk bursa, raup US$600 juta

JAKARTA: PT Adaro Indonesia berencana masuk ke bursa saham pada semester  
II tahun ini untuk meraup dana segar US$600 juta, penawaran umum perdana  
terbesar di Indonesia.

Perseroan telah menunjuk Goldman Sachs dan UBS AG sebagai penjamin  
pelaksana emisi saham perseroan.

Seorang eksekutif yang terlibat dalam transaksi ini mengatakan saham yang  
akan dijual oleh perseroan mencapai 20%-30%. "Target dana yang akan diraup  
melalui penawaran saham perdana [initial public offering/IPO] Adaro  
mencapai US$600 juta. Hasil dari penggunaan dana tersebut akan  
dialokasikan untuk membayar utang perseroan," ujarnya, kemarin.

Direktur Keuangan Adaro David Tendian, seperti dikutip Bloomberg,  
membenarkan rencana tersebut. Namun, dia tidak menyebutkan data detail  
rencana IPO Adaro.

Indeks saham sektor pertambangan di Bursa Efek Jakarta, yang di dalamnya  
berisi 10 emiten tambang, telah naik 77% tahun ini, lebih dari empat kali  
dari gain 18% indeks harga saham gabungan.

Tahun ini, Adaro menjaga target produksi batu bara di kisaran 36 juta ton  
per tahun. Jumlah tersebut tidak berbeda jauh dari jumlah angka produksi  
perusahaan tersebut tahun lalu yang berada pada level 34,45 juta ton per  
tahun. Padahal, kapasitas produksi Adaro bisa memasok batu bara sebesar 38  
juta ton per tahun.

Selama ini, Adaro tercatat sebagai salah satu pemasok terbesar batu bara  
bagi industri, termasuk kebutuhan PLTU Paiton Jawa Timur.

Adaro memulai proses produksinya di Kalimantan Selatan sejak 1991 dan  
mempunyai konsensi pertambangan sampai 2022 dan dapat diperpanjang lagi.  
Total cadangan batu bara yang dimiliki oleh Adaro mencapai 3 miliar ton.  
Total produksi Adaro sejak memulai produksi pada 1991 sampai akhir 2006  
mencapai 214,92 juta ton.

"Ipo akan membantu Adaro meningkatkan volumenya secara agresif dan  
mengambil keuntungan dari kenaikan harga batu bara. Batu bara kini sedang  
booming. IPO itu akan menjadi menarik," tutur analis Sebastian Tobing dari  
Trimegah Securities, seperti dikutip Bloomberg.

PT Kaltim Prima Coal, yang dimiliki PT Bumi Resources Tbk, tahun lalu  
memproduksi 34,9 juta ton.

Dana Rp5,2 triliun

Tahun ini, perusahaan Indonesia mendapatkan uang segar Rp5,2 triliun  
melalui IPO, naik dibandingkan Rp3 triliun tahun lalu.

Beberapa perusahaan yang masuk bursa belum lama ini adalah PT Media  
Nusantara Citra Tbk senilai Rp3,71 triliun, sedangkan IPO terbesar kedua  
bulan lalu adalah PT Sampoerna Agro Tbk yang meraup dana Rp1,08 triliun.

Pemilik Adaro Indonesia terdiri atas PT Dianlia Setyamukti 91,8% dan MEC  
Indo Coal dari AS 8,2%. Padahal, sebelumnya pemegang saham salah satu  
perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia itu antara lain PT  
Asminco 40%, New Hope Corp. 40,8%, dan MEC Indo Coal dari AS 8,2%.

Tahun lalu, Lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's Ratings  
Services menetapkan peringkat B+ untuk kredit korporasi Adaro dengan  
prospek yang stabil.

Pada waktu yang sama, lembaga pemeringkat itu menentukan peringkat  
B+ terhadap surat utang senior yang diterbitkan anak perusahaan yang  
dikuasai penuh Adaro Finance B.V.

Sejumlah calon emiten juga sedang bersiap-siap masuk ke bursa. Kontraktor  
pertambangan PT Dharma Henwa Indonesia berencana masuk bursa dengan  
melepas sekitar 30% saham baru yang ditargetkan dapat meraup US$200 juta.  
([EMAIL PROTECTED]/[EMAIL PROTECTED])


+ +
+ + + + +
Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus 
kecuali memang diperlukan.
+ + + + +
+ + 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/obrolan-bandar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke