Tapi sampe kapan naek sahamnya tiap hari dibuang terus?
----- Original Message ----- From: oki_irawan To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Tuesday, July 24, 2007 7:49 AM Subject: [obrolan-bandar] Re: Si PD Senin, 23 Juli 2007 15:48:06 StockWatch (Jakarta) - PT Sierad Produce Tbk (SIPD) sedang mencari dana untuk membiayai belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini. Jumlahnya diperkirakan mencapai Rp300 miliar. Untuk itu, manajemen perseroan saat ini sedang mengkaji apakah menerbitkan obligasi atau pinjaman bank untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Manajemen perseroan di bisnis pakan ternak ini juga memiliki prestasi yang baik. Itu ditunjukkan dari kerja keras mereka yang membuat perseroan bisa bertahan di masa-masa sulit sejak hantaman krisis moneter beberapa tahun lalu hingga kasus flu burung yang memicu sentimen negatif pelaku pasar saham terhadap bisnis peternakan unggas. Perseroan tidak terkena wabah flu burung tersebut. Sebelum wabah itu merebak, ayam-ayam peliharaan perseroan telah diimunisasi. Faktor positif tersebut tentunya akan mendorong pertumbuhan permintaan pasar domestik terhadap ayam produksi perseroan. Upaya manajemen dan prestasinya tersebut memicu sentimen positif di bursa saham sehingga harga saham SIPD diperkirakan akan terus terkerek naik mencapai Rp250 per unit dalam 12-bulan ke depan. "Kalau berinvestasi di perusahaan ini, kita bisa agak berlega hati. Pasalnya, dana kita akan dikelola sungguh-sungguh oleh manajemen yang cukup berprestasi di bidangnya. Disamping itu, harga sahamnya masih murah dan cocok diakumulasi untuk investasi jangka menengah hingga panjang," tutur seorang pelaku pasar kepada StockWatch News akhir pekan lalu. Hingga kuartal pertama tahun ini, nilai buku (book value/BV) SIPD sebesar Rp106 per saham. Sedangkan harga saham SIPD pada Jumat, 20 Juni 2007 ditutup Rp82 per saham. Jadi, rasio harga terhadap nilai buku (PBV) SIPD baru mencapai 0,8 kali. Harga saham SIPD masih cukup murah, apalagi jika dibandingkan dengan PBV rata-rata sektor pakan ternak per 20 Juni 2007 yang sudah mencapai 6,125 kali. Dana capex yang sedang diupayakan manajemen tersebut akan digunakan untuk ekspansi usaha breeding farm (pembibitan). Hingga kini perseroan memiliki 12 breeding farm yang sebagian besar di Jawa Barat. Ekspansi ini untuk mengantisipasi peningkatan permintaan terhadap produksi perseroan. Karena itu, penjualan perseroan ditargetkan tumbuh antara 30-40% menjadi Rp1,443-1,555 triliun pada tahun ini. Tahun lalu, SIPD membukukan penjualan bersih Rp1,111 triliun. Hingga kini, sekitar 66% dari penjualan bersih konsolidasi perseroan dikontribusikan oleh produk makanan unggas. Sekitar 18% dikontribusikan oleh pembibitan ayam. Sebesar 11% berasal dari rumah pemotongan hewan, ayam potong 4% dan lainnya 1%. Perseroan memiliki fasilitas produksi makanan unggas yang berkapasitas hingga 800.000 ton per tahun. Akan tetapi, utilitas dari fasilitas produksi tersebut masih rendah, yakni baru sekitar 50% akibat keterbatasan modal kerja serta tingginya biaya bahan baku jagung dan kedelai. Perseroan masih mengimpor lebih dari 50% bahan baku tersebut yang mengakibatkan biaya pembelian bahan baku tersebut mencapai 90% dari total biaya produksi pakan ternak. Dalam hal pembibitan ayam, perseroan saat ini bisa menghasilkan 105 juta DOC (day old chicks) per tahun. Kedepan, perseroan berencana bekerjasama dengan para peternak lokal untuk mendongkrak produksi DOC tersebut dari saat ini sebanyak 900.000 doc per minggu menjadi 1,2 juta DOC per minggu. (abr) --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "exindo_trade" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Indeks naik turun, SIPD dengan percaya dirinya turun terus. Mau sampe > kapan ya SIPD ini tetep PD? >