On 7/30/07, Tasrul Tanar <[EMAIL PROTECTED] > wrote:
>
>  Menurut hemat saya analisa Top Down itu penting, karena secara tak
> langsung mencakup dua resiko di pasar modal :
> 1. Risiko Sistematis --->relatif tidak bisa diatasi dengan diversifikasi,
> seperti efek kejatuhan indek regional yang berpengaruh pada bursa kita.
> 2. Risiko yang tidak sistematis--> relatif bisa diatasi dengan
> diversifikasi, karena ini menyangkut kinerja masing-masig saham.
>

Mungkin perlu diingat kembali, bahwa indeks adalah representasi dari market
(dimana market pada bagian besar digerakkan oleh saham-saham blue chip).
Dengan demikian, indeks adalah 'produk turunan' dari sekumpulan saham.
Ketika market jatuh, maka penyebabnya bukan karena indeks jatuh, tapi karena
mayoritas saham jatuh. Indeks merupakan 'simplifikasi' atas status harga
saham-saham pada market yang diwakili. Mengenai penting atau tidaknya
analisa Top-Down, mungkin itu sangat relatif. Tapi jika ada tool untuk
menganalisa market, langsung dari komponen-komponennya, yaitu saham-saham,
dan bukan dari 'produk turunan' atau 'simplifikasi' -nya, mengapa tidak coba
digunakan ? Sebagian besar kapal selam mengandalkan radio sonar untuk
membimbing perjalananannya di dalam laut. Seandainya ada teknologi untuk
membuat kaca yang tipis tapi bisa menahan tekanan air di dalam laut sehingga
awak kapal selam dapat memiliki pandangan visual ke luar kapal, anda pilih
yang mana? Saya pilih pandangan visual sebagai prioritas pertama karena
pasti lebih jelas, sementara 'mata' sonar digunakan sebagai backup untuk
melihat daerah-daerah yang tidak bisa dilihat secara visual misalnya karena
gelap atau jaraknya terlalu jauh


Bagi  saya sendiri lebih baik diversifikasi harga suatu saham dari pada
> diversifikasi banyak saham (ketika banyak saham yang dipegang dan terimbas
> resiko sistematis, sebagian orang akan panik, mana dulu yang akan
> diselamatkan, dibanding jika hanya pegang 2 atau maksimum 3  saham misalnya
> dan mempunyai beberapa level harga, mereka bisa survive meskipun pasar turun
> naik--> kuncinya : fokus terhadap saham resebut (bukan fanatik) yang tentu
> punya segudang alasan, sehingga efek dari risiko sitematis dapat dieliminir.
>
>

Jadi disini bukan analisa Top Down yang kurang praktis, tapi cara analisanya
> dan paremeternya yang salah. Kita tidak bisa menggunakan parameter yang sama
> untuk indek kemudian ditransformasikan ke saham begitu saja, demikian juga
> kita tidak bisa menggunakan parameter yang sama juga untuk BBCA  dan BBNI
> misalnya, harus ada penyesuaian, meskipun sama-sama bank, atau saham lainya.
> Bukankah masing-masing saham merupakan "pribadi yang unik"  dan perlu
> cara-cara tertentu untuk menganalisanya sesuai dengan karakternya masing,
> masalah praktis dan kurang praktis jelas sangat relatif.
>

Dengan makin populernya pasar modal, ke depan akan makin banyak 'average
trader' yang berinvestasi di pasar modal. Kelompok ini terdiri dari para
pekerja kelas menengah, berpendidikan cukup tinggi, sibuk dengan pekerjaan
kantor, tapi ingin mendapat hasil lebih daripada tabungan di bank. Kelompok
lain misalnya adalah para ibu-ibu muda, yang sibuk dengan urusan rumah
tangga, merawat anak, arisan dlsb yang juga ingin mendapat uang lebih dari
sisa uang belanja, sekedar untuk shopping, beli baju, sepatu dll.
Mengajarkan analisa teknikal sederhana pada kelompok tersebut bukan suatu
hal yang sulit, tapi menerapkan pengetahuan analisa tersebut dalam me-manage
portofolio mereka sehari-hari secara rutin adalah hal yang berbeda. Bahkan
hal yang paling sederhana sekalipun, misalnya meng-update data perdagangan
dan mem-plot indikator pada charting software, bakal merepotkan jika harus
dilakukan setiap hari. Nah, kenapa saya selalu mengedepankan kepraktisan
dalam me-manage portofolio menggunakan "WD Watch List", itu karena pengguna
tinggal mencari saham-saham yang memberi 'setup' cantik untuk Buy, ataupun
mengecek status teknikal dari saham-saham yang sedang di-hold. Bagi yang
memahami cara 'membaca' WD Watch List, hal itu dapat dilakukan secara mudah
dan cepat. Pada banyak contoh kasus, kesimpulan bahkan dapat diambil tanpa
perlu melihat chart. Kalaupun perlu review chart, mereka bisa melihat pada
trading platform seperti HOTS, StockWatch, atau melalui internet seperti
yahoo finance.

Setiap indikator pasti memiliki kekurangan. Kekurangan itu bisa ditambal
dengan dua cara, yaitu mengoptimalkan parameter yang dipakai (jika
menggunakan model matematis), atau membandingkan/mengkonfirmasikan sinyalnya
dengan indikator lain. Preferensi anda nampaknya pada yang pertama,
sementara "WD Watch List" cenderung menggunakan cara yang kedua. Contohnya,
jika satu saham memiliki status oscillator oversold, candlestick-nya morning
doji star, dan colors/bodies-nya 4+ reds/blacks, maka kemungkinan saham itu
memang sudah oversold and 'historically+statistically' tends to rebound.

Kesimpulan :
>
> Makro lebih dominan  merubah mikro dan mikro berusaha  menyiasati agar
> perubahan tersebut tidak berefek negatif berkelanjutan
>

Rgds

===================================================================
Note:
Sebagus apapun sebuah tool, jika tidak tahu cara menggunakannya, maka tidak
akan ada manfaatnya sama sekali. Tapi lebih parah dari itu, jika suatu tool
digunakan/dipahami secara kurang tepat, maka hasilnya makin berabe. Oleh
karena itu, bagi yang ingin mempercepat pemahaman tentang bagaimana
memanfaatkan/memahami "WD Watch List" sebagai tool untuk
me-manage/me-maintain portofolio, saya mengadakan workshop khusus "WD Watch
List". Informasi selengkapnya bisa dilihat di
http://groups.yahoo.com/group/meta-noia<http://groups/yahoo.com/group/meta-noia>



 ----- Original Message ----
> From: w | i | d | h | i | e <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Sunday, July 29, 2007 9:32:34 PM
> Subject: MyLRI JSX View on "WD Watch List"
>
>  Minggu kemarin market diwarnai dengan crash yang dipicu oleh kejatuhan
> market regional/internasio nal. Rally di bursa-bursa Amerika, Asia dan
> Eropa, tanpa faktor fundamental yang cukup kuat, pada bagian besar
> disebabkan oleh faktor teknikal, yaitu optimisme pasar yang berlebihan,
> disamping tentunya peranan "boiler room" : berita bagus ditiupkan ketika
> market naik lalu gantian berita jelek dihembuskan ketika market jatuh. "WD
> Watch List" sebagai summary atas sinyal-sinyal teknikal, merekam kronologi
> peristiwa ini dengan jelas, sekaligus memberi peringatan akan kondisi market
> ketika mencapai level 'overheat' .... -->crash is imminent.
>
> Analisa pada chart indeks (IHSG) menggunakan metode-metode yang
> sophisticated mungkin dapat memberi peringatan yang sama, tetapi ketika
> hasil analisa itu akan ditransformasikan ke tiap-tiap saham, muncul
> kerepotan tersendiri karena harus dilakukan satu persatu. Model analisa
> "Top-Down" seperti ini relatif kurang praktis karena yang ditransaksikan
> (dan isi portofolio kita) adalah berupa saham-saham, bukan indeks (kecuali
> yang bertransaksi futures).
>
> Sebagai alternatif, analisa "Bottom-Up" dapat dilakukan dengan "WD Watch
> List" secara sangat simpel dan praktis : ketika mayoritas saham 'secara
> relatif' berada di atas, maka tanpa melihat chart indeks-pun, kita dapat
> menyimpulkan bahwa 'in general' market sudah overheat, dimana, setelah
> berada di puncak, langkah berikutnya, tidak lain dan tidak bukan, adalah
> turun. Jika anda seorang 'short term trader' dan sedang hold suatu
> portofolio, maka pilihan paling aman tentu mengosongkan portofolio dan ambil
> posisi full cash.
>
> Di samping itu, pengamatan berdasar "WD Watch List" pun lebih obyektif
> karena berdasar 'pemetaan' atas data faktual, bukan sekedar woro-woro
> subyektif semacam " Crash is imminent !!!" dari pelaku pasar yang
> terlanjur mengosongkan portofolio, atau sebaliknya "Buy, buy, buy, market
> is extremely bullish !!!" dari pelaku pasar yang masih hold portofolio,
> alias belum sempet jualan...hehehe. ...(ingat film "Boiler Room" ?)
>
> Terlampir adalah "WD Watch List" edisi 23 s/d 27 Juli yang merekam
> kronologi kejatuhan market JSX hari demi hari.
>
> Rgds
>
>
>
> Note:
> "WD Watch List" dipublish saban hari (bursa) di milis [EMAIL PROTECTED]
> ps.com <[EMAIL PROTECTED]> ( http://groups. yahoo.com/ group/meta-
> noia <http://groups.yahoo.com/group/meta-noia> ) .... join for free...
>
>

Kirim email ke