JAKARTA: PT Bakrie Telecom Tbk pada semester satu ini mencatatkan kenaikan laba bersih 196,2% menjadi Rp42,6 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp14,4 miliar.
Dalam kurun waktu yang sama, perseroan juga membukukan kenaikan pendapatan usaha bersih yang signifikan sebesar 94% dari Rp254,1 miliar menjadi Rp493,19 miliar. Dirut Bakrie Telecom Anindya N. Bakrie mengatakan peningkatan pendapatan bersih ini disumbangkan oleh pertumbuhan pelanggan sebesar 112% selama semester I/2007 menjadi 2,25 juta pelanggan. Sementara itu, biaya interkoneksi turun dari 16% dibandingkan semester I/2006 menjadi 7% dari pendapatan kotor di semester 1 tahun 2007. Penurunan beban interkoneksi tersebut dipengaruhi oleh mulai diterapkannya skema interkoneksi berbasis biaya di awal 2007. Anindya mengatakan keseluruhan pencapaian positif yang dicapai oleh? perseroan? akan dimanfaatkan seluruhnya? untuk kepentingan? perluasan? jaringan hingga ke seluruh Indonesia. "Target kami tahun ini sangat menantang.? Sedikitnya? 17 kota nasional harus segera kami layani, dan paling sedikit? 3,6 juta pelanggan harus kami dapatkan. Pencapaian positif selama ini harus kami jadikan landasan dan modal untuk bisa mewujudkan target tersebut," tuturnya dalam siaran pers, kemarin. PT Bakrieland Development Tbk membukukan lonjakan penjualan 91,4% pada semester I/2007 dibandingkan periode yang sama 2006. Dalam siaran pers kemarin disebutkan penjualan Bakrieland pada semester I tahun lalu hanya Rp142,8 miliar naik menjadi Rp273,4 miliar. Laba usaha emiten properti itu terbang 227,8% menjadi Rp54,4 miliar pada semester I/2007 dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp16,6 miliar. Laba bersih Bakrieland pada semester I/2007 juga tumbuh 175,7% dari Rp17,4 miliar pada semester I tahun lalu menjadi Rp48 miliar. Kinerja yang cukup baik ini tercapai atas hasil dari semua lini usaha yang dimiliki oleh Bakrieland. Nilai penjualan apartemen atau kondominium yang dimiliki Bakrieland meningkat 71,6% menjadi Rp89,9 miliar, sedangkan nilai penjualan rumah melonjak 100,7% menjadi Rp82,6 miliar. Oleh Pudji Lestari & Wisnu Wijaya Bisnis Indonesia