Rabu, 08/08/2007
 6 Perusahaan dapat kontrak batu bara PLN  
   Cetak
    JAKARTA: Enam perusahaan tambang memenangkan kontrak pengadaan batu bara 
sebanyak 8,28 juta ton per tahun untuk memasok kebutuhan tiga pembangkit 
listrik tenaga uap (PLTU) yang masuk megaproyek kelistrikan 10.000 MW.
 
 Perusahaan yang mendapat kontrak pengadaan batu bara itu adalah konsorsium PT 
Kasih Industri Indonesia, PT Senamas Energindo Mulia, konsorsium PT Arutmin 
Indonesia,� PT Darma Henwa, PT Titan Energy Mining, dan PT Bara Mutiara 
Prima. 
 
 Keenam perusahaan tambang batu bara itu mendapat kontrak jangka panjang selama 
20 tahun untuk memenuhi kebutuhan batu bara tiga PLTU masing-masing PLTU Teluk 
Naga berkapasitas 3x315 MW, PLTU Pacitan (2x315MW), PLTU Pelabuhan Ratu (3x350 
MW).
 
 Dirut PT Perusahaan Listrik Negara� (Persero) Eddie Widiono mengatakan 
dengan adanya kontrak jangka panjang batu bara itu diharapkan ketiga PLTU bisa 
mendapat kepastian pasokan bahan bakar pembangkit.
 
 "Kami memang harus mengikat kebutuhan bahan bakar batu bara dalam bentuk 
kontrak jangka panjang. Jadi ketiga PLTU kini ada kepastian soal batu baranya," 
katanya kemarin.
 
 Bahkan, dia menambahkan, PLN juga berminat untuk masuk ke bisnis batu bara. 
Namun, tutur Eddie, tentunya itu dilakukan bila ada kesempatan. 
 
 "Bila PLN memiliki tambang batu bara tentunya harus difikirkan bagaimana 
dengan transportasi delivery batu bara dari lokasi tambang ke pembangkit. Ini 
yang harus dipikirkan."
 
 Selain menandatangani kontrak pengadaan batu bara untuk tiga PLTU, kemarin PLN 
juga menandatangani kontrak rekayasa, pengadaan dan konstruksi (engineering, 
procurement, and cosnstruction/ EPC) untuk tiga PLTU tersebut.
 
 Kontraktor yang terlibat dalam penandatanganan EPC itu adalah konsorsium 
Dongfang Electric Corporation & PT Dalle Energy untuk PLTU Pacitan dan PLTU 
Teluk Naga. Sedangkan kontraktor PLTU Pelabuhan Ratu masing-masing konsorsium 
Shanghai Electric Corporation Ltd. dan PT Maxima Infrastruktur. Kontraktor itu 
merupakan pemenang tender pembangunan ketiga pembangkit yang sebelumnya telah 
diumumkan PLN.
 
 Perkuat pasokan
 
 Menurut Eddie, pembangunan PLTU itu memakan waktu 30 bulan hingga 36 bulan. 
"Beroperasinya ketiga PLTU itu akan memperkuat pasokan listrik untuk sistem 
Jawa-Bali." 
 
 Ketiga PLTU diproyeksikan mampu menghasilkan daya sebesar 13,8 juta MWh per 
tahun dengan kebutuhan batu bara sebanyak 8,28 juta ton per tahun. "Juga, 
beroperasinya tiga PLTU ini diharapkan bisa menghemat Rp22,65 triliun." 
 
 Sementara itu, Minister Counsellor Kedutaan Besar China untuk Indonesia Fang 
Quichen mengungkapkan lembaga keuangan China siap memberikan suku bunga di 
bawah suku bunga Bank Indonesia untuk pendanaan megaproyek kelistrikan 10.000 
MW. "Suku bunga yang dipatok adalah suku bunga komersial karena pendanaan itu 
tidak berupa soft loan [pinjaman lunak]. Namun suku bunga dari lembaga keuangan 
China akan lebih rendah dari suku bunga di Indonesia," jelasnya.
 
 Sementara itu, Direktur Transmisi dan Distribusi PLN Herman Darnel Ibrahim 
mengatakan, PLN saat ini tengah melakukan tender transmisi di sejumlah daerah 
untuk mendukung program 10.000 MW.
 
 Untuk Jawa, transmisi 150 kV yang akan di-upgrading sepanjang 793 km, serta 
gardu induk di 111 lokasi. Sedangkan di Sumatra, transmisi yang akan 
di-upgrading sepanjang 369 dan gardu induk di 12 lokasi dengan total dana Rp14 
triliun. 
 
 Di tempat terpisah, General Manager Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan 
Sumut, Aceh, dan Riau, Indra Pribadi, mengemukakan pembangunan� 
interkoneksi� jaringan transmisi listrik� Sumatra yang 
menghubungkan subsistem transmisi Sumatra Bagian Utara dengan subsistem 
transmisi� Sumatra Bagian Tengah dan subsistem transmisi Sumatra Bagian 
Selatan� diharapkan selesai pada September 2007. (k9/01)� 
(redaksi@ bisnis.co.id)
       
---------------------------------
Choose the right car based on your needs.  Check out Yahoo! Autos new Car 
Finder tool.

Reply via email to