Kalau saya lihat sih masa depan Indonesia itu suram paling tidak untuk 100 
tahun kedepan, tetap dapat bertahan hidup tapi susah. Perimbangan antara sisi 
positif dan negatif negara/bangsa ini terlalu berat kesebelah negatifnya, 
sehingga negara ini menjadi anomali didunia dimana yg benar dianggap salah dan 
yg salah dianggap benar (dunia terbalik istilahnya atau dunia bizzaro menurut 
saya-baca komik superman bagi yg tidak tahu bizzaro).

Kalau perimbangannya setidaknya bisa seimbang maka negara/bangsa ini masih 
mempunyai harapan untuk masa depan yg cerah.


...
  ----- Original Message ----- 
  From: Susanto Winarto 
  To: obrolan-bandar@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, August 29, 2007 3:10 PM
  Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: Nasionalisme



    Kalo gitu kita borong MASA aja dehhh...,
    Biar masa depan kita penuh harapan...
    Heheheee...



    ----- Original Message ----- 
    From: dfaj21 
    To: obrolan-bandar@yahoogroups.com 
    Sent: Wednesday, August 29, 2007 2:31 PM
    Subject: [obrolan-bandar] Re: Nasionalisme



    > Kapan ya kita bisa baca berita : "Bursa Asia menguat, diikuti oleh 
    > Bursa Eropa dan Amerika, dimotori oleh JSX akibat peningkatan 
    > indikator-indikator ekonomi di Indonesia"

    Bisa kalau waktu perang dunia 2 dulu kita nahan jepang, trus ngirim
    bantuan pesawat tempur, palang merah, dan kapal selam ke Prancis untuk
    serbuan mendadak D-Day.... 

    MUSTAHIL merubah Masa Lalu... tapi MASA DEPAN ada di tangan Rakyat
    sendiri... Kalau secara ekonomi makro, dipikir-pikir kita pernah
    terhempas krisis finansial karena banyak kebutuhan dolar. Banyak dolar
    sebenarnya sih tidak perlu asalkan semua barang-barang yang perlu
    di-impor bisa di produksi sendiri (Fokus bukan pada memperbesar
    ekspor, tapi memperkecil impor)... Dulunya pikir kalau Pak Harto
    gembar-gembor Aku Cinta Indonesia (dan tim ekonominya), rasanya ndeso
    banget... Pengen makan keju koq malah disodorin singkong... Pengennya
    belanja ke Singapore, ke Amerika, disodorin Timor gak mau, maunya
    Bentley.... Dulu punya pabrik Astra dan bank Bali, sekarang malah
    sahamnya dipegang sama Singapore.... Bagaimana ini... Maunya keju
    malah akhirnya disodori singkong yang di-impor dari Singapore... 
    Ngenes amat ya...



   

Reply via email to