Pastinya lbh bagus kalau Lapindo bisa dikeluarkan dr ENRG. Lbh bagusnya bgmn 
musti tanya Bung DE atau Pak Eka.   Biaya lumpur itu sebagian juga jd beban 
pemerintah, karena dianggap bencana alam.  Maklum, itu kan termasuk 
KESEJAHTERAAN RAKYAT
   
  Memang betul blok Cepu itu hasil study ahli geologist ITB, hanya saja resiko 
sekian juta dollar utk HUMPUSS kan sangat besar  kalau mereka harus nge-bor lg 
dan hasilnya dry-hole.  Bandingkan dg Exxon yg harus menanggung US$1 billion 
dry-hole diseluruh ladangnya mereka diseluruh dunia, atau PETRONAS sebesar 
US$100jt di blok2 mereka di Indonesia.  Ini kan memang very high-risk 
investment.  Kalau ditemukan minyak, cost recovery diganti pemerintah full.

  Ahli geologist UNPAD dan TRISAKTI menganggap itu jalur gempa.  Tapi ahli ITB 
menganggap itu human error.  Tapi kalau ada 10 ahli geologist senior 
dihadapkan, dr ITB, UPN Jogja, UNPAD, TRISAKTI, anda akan mendapatkan hasil yg 
berbeda2 dan semuanya masuk akal secara geologist, krn yg mrk dpt adalah hasil 
interpretasi analisa seismic line.
   
  MEDCO bisa cuci tangan karena sebelum pengeboran mereka sudah kirim warning 
ke LAPINDO.  Yang saya heran SANTOS, pemilik 10% ownership, gak diganggu gugat 
atau dimintai pertanggung jawaban apa2. Mungkin sudah, tapi saya tidak tahu.
   
   
Barkah Widyantoro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Pak,
mbok ya jangan pake kata INDON untuk menggantikan Indonesia. Konotasinya jelek 
sekali.

Sekarang kalo kita bandingkan antara MEDC dengan ENRG, kira-kira bagaimana 
prospeknya?

Ratios________MEDC.JK________ENRG.JK________Industry
P/E (TTM)____38.89___________203.45_________18.67
P/S (TTM)____2.04___________13.16___________3.70
ROI (TTM)____3.56___________1.15____________11.41
ROE (TTM)____7.80___________3.39____________20.21

Financials Q2 (07)
Total Revenue_$223.48M_______Rp.200,341M
Net Income____$13.77M_______Rp.23,886M 
EPS__________$0.0044________Rp.1.659

bagaimana pengaruh lepasnya Lapindo dari lap keu ENRG Q3 nanti?


  On 10/17/07, aak anjas < [EMAIL PROTECTED]> wrote:            wah rumornya 
jadi kayak hoax ....

Block cepu sebenarnya yg menemukan putra-putri Indon ...(Humpus dengan tenaga 
kerja Orang2 minyak ITB), tp Humpus patungan perusahaan Australia (lupa 
namanya), tp setelah Exxon beli  perusahaan australia, jadinya yang menggelola 
Humpus + Exxon,  tetapi ngak tahu knapa ada tangan2 sakti... 
tiba-tiba Exxon menjelma jadi penguasa (ini  crita yang saya baca dari Tempo  
tp lupa kapan)

Kasus Lapindo ada 2 kemungkinan,  secara teknical (casing pipa ngak kuat nahan 
tekanan, laporan dari Medco) dan gempa bumi yang  menjadikan struktur  geologi 
menjadi aktif dan jadi jalan keluar lumpur. 

MEDC sebenarnya juga ikutan loh dulu, tp lepas duluan...nach kalau sekarang 
ENRG melejit...krena dia sudah lepas urusan dengan kasus lumpur tersebut, dan 
menurut brita (rumor kalie ya..mohon dicek) ENRG melalui sumur2 yang lain 
mulain produksi (gas kalau ngak salah) 

CMIIW
  



  On 10/17/07, Armando Anthony < [EMAIL PROTECTED]> wrote:            
  Info yg saya dapat spt ini:
   
  Blok Lapindo itu sebenarnya punya cadangan cukup besar kalau dilihat dari 
study geology, krn disitu punya jalur dan karakteristik spt blok Cepu dan 
Ngimbang.  Org2 Lapindo saya kira pintar2 krn mereka sudah punya banyak 
pengalaman soal pengeboran minyak.  
   
  Hanya karena keteledoran pemasangan "casing" membuat pengeboran itu merusak 
segalanya, krn struktur geologinya tidak mampu menyanggah tekanannya.  Kejadian 
serupa ini pernah terjadi di Rusia, semburan lumpur itu berhenti sendiri 
setelah 30 tahun. 
   
  Blok Cepu tadinya tidak menarik karena hasil test tidak menunjukkan hasil yg 
significant.  Tapi dengan menggeser lokasi pengeboran sejauh 100 meter, bisa 
ditemukan cadangan yg bikin heboh.  Bukan Exxonnya yg pintar, tapi pemilik awal 
blok cepu itu yg yakin bahwa ada cadangan besar disana.  Hanya saja mereka 
tidak punya cukup dana untuk melakukan pengeboran lagi.  Maklum, untuk nge-bor 
off-shore dengan kedalaman 100 meter sea-bed aja butuh US$6-8jt dollar.  Kalau 
ketemu minyak bisa kaya, tapi kalau nggak, uang itu hangus.  
   
  Hal yang sama terulang di blok Natuna.  Dulu waktu blok itu granted pd jaman 
Pak Habibie, Indonesia dpt 0%, cuma kebagian procurement and local content.  
Alhamdullilah sekarang Indonesia kebagian jatah. 
   
  Wah, kok jadi ngelantur? Kembali ke Lapindo-Sidoarjo-lumpur panas.  Sampai 
saat ini masih belum ditemukan cara untuk menyetop semburan itu.  Dengan bola 
beton sudah dicoba tapi itu membuat lubang semburan baru ditempat lain, karena 
memang struktur geologinya sudah rusak.  Mudah2an ahli-ahli Indonesia mampu 
menemukan cara mengehentikan semburan itu, tidak sampai nunggu 30 tahun. 
   
  Sebetulnya, bersebelahan dengan blok itu, ada "blok Gunting", yg dipropose 
oleh grup Bakrie juga.  Berdasarkan study geologis cadangannya besar juga  Tapi 
pada dateline tanggal 30 Agustus 06, grup bakrie tidak nge-bid, mungkin malu 
hati.  Exxon juga ngincar blok itu, tapi ketika Exxon ditawari, mereka tidak 
mau, dg alasan strukturnya sudah rusak.  Tapi ketika ada party lain mau masuk, 
dihalang-halangi Exxon. 

Rudy <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
            Iseng2 saya bongkar2 email lama, sebagai review mengenai masalah 
Lumpur Lapindo. 
  
  Salam,
  Rudy
  
      From: [EMAIL PROTECTED] [mailto: [EMAIL PROTECTED] ] On Behalf Of helmi 
setiawan
Sent: Mon, 09 Apr 2007 16:49 PM
To: [EMAIL PROTECTED] 
Subject: [saham] Ini Bocoran Terakhir Tentang Lapindo 


  
        Maaf jika sedikit kasar, dan terlihat nyeleneh, Tapi saya hanya
menyampaikan apa yg saya denger.

Menurut sumber yg saya percaya, lumpur yg terjadi di Lapindo di 
lakukan oleh teknologi amerika bertujuan agar daerah sidoarjo bisa di
kuasai dikarenakan jumlah sumber energi disana cukup besar, tidak akan
habis meski dikuras selama 100 tahun kedepan.
Teknik untuk membanjiri lumpur ini caranya dengan memompakan udara ke 
dalam tanah. 
Pompanya berada di dalam pabrik lapindo itu sendiri, jadi cara
termudah untuk menghentikan lumpur itu dengan mem bom pabrik Lapindo
yg berada di daerah dekat lumpur.
Amerika melakukan hal ini karena mereka tau kalo secara normal 
penggantian tanah itu cukup mahal dan cenderung sulit, jadi dibuatlah
sekenario ini, dan hal ini di setujui oleh oknum2 pemerintahan kita yg
korup abis ini. dan bencana yg terjadi di mexico juga merupakan ulah
orang amerika, toh akhirnya tambang di mexico itu dikuasai oleh amrik.

Jadi kalo ada yg mau lumpur berhenti cuma tinggal nge bom pabrik
lapindonya aja, wong di dalam pabrik itu ada pompa udara yg cukup gede
dan diarahkan kedalam bumi yg menyebabkan lumpur tidak bisa berhenti. 

Sumber tambang terbesar di indonesia adalah di daerah pulau jawa, liat
aja buktinya gas yg mudah terbakar banyak yg keluar dari tanah tanpa
harus digali.

Itulah indonesia ibu2 bapak2, cuma saya gak peduli selama jatah makan 
saya gak dikurangi dan saya gak makan nasi aking. 

That's all fox.. 




  




  __________________________________________________ 
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail. yahoo.com 
  







  

  





  

         

 __________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Reply via email to