Tunas Baru patok laba tahun depan Rp120 miliar      JAKARTA: PT Tunas Baru 
Lampung Tbk menargetkan laba bersih tahun depan Rp100 miliar-Rp120 miliar, naik 
33%-50% dibandingkan dengan target laba bersih tahun ini Rp75 miliar-Rp80 
miliar. Pertumbuhan laba itu didorong oleh kenaikan harga jual komoditas dan 
produksi minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO).
 
 Wakil Direktur Utama Tunas Baru Sudarmo Tasmin mengatakan tren harga komoditas 
diperkirakan tetap naik akibat penurunan produksi produsen CPO dan tingginya 
permintaan baik lokal maupun luar negeri.
 
 "Saya memperkirakan penjualan perseroan tahun depan mencapai Rp2 triliun, naik 
dibandingkan dengan penjualan 2007 sebesar Rp1,7 triliun-Rp1,8 triliun," 
ujarnya dalam paparan publik kemarin.
 
 Perseroan, lanjutnya, memiliki beberapa rencana yang dilaksanakan tahun depan 
antara lain menambah jumlah lahan yang ditanam khususnya wilayah Pontianak, 
Kalimantan Barat seluas 2.500 hektare. 
 
 Di Pontianak, Tunas Baru memiliki lahan seluas 45.000 hektare melalui dua anak 
perusahaan yaitu PT Bumi Perkasa dan PT Abadi Mulya Sentosa. Perseroan memiliki 
73,93% dan 60,89% saham pada dua perusahaan tersebut. 
 
 "Tunas Baru memiliki saham di Bumi Perkasa dan Abadi Mulya secara tidak 
langsung melalui PT Mulya Mandra Mukti dan perseroan mempunyai 86,98% saham 
Mulya Mandra," paparnya.
 
 Sudarmo mengatakan saat ini perseroan juga ekspansi perkebunan kelapa sawit di 
Banyuasin Sumatra Selatan dengan luas areal 29.500 hektare yang terdiri dari 
perkebunan inti 16.000 hektare dan 13.500 hektare perkebunan plasma.
 
 Total lahan sawit yang dimiliki Tunas Baru saat ini mencapai 120.000 hektare 
dan perseroan berencana menanam hingga 100.000 hektare dalam tiga tahun- empat 
tahun mendatang.
 
 "Luas areal yang ditanami mencapai 50.000 hektare, sehingga perseroan harus 
menambah minimal 10.000 hektare setiap tahun."
 
 Sudarmo mengatakan untuk membiayai penanaman sawit di Kalimantan Barat, 
perseroan telah menyiapkan dana internal dengan alasan manajemen memiliki 
aliran dana yang kuat. Hingga akhir tahun total laba sebelum pajak, depresiasi 
dan amortisasi mencapai Rp300 miliar.
       
---------------------------------
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

Reply via email to