God news bagi POLY nih...Polysindo peroleh pinjaman US$75 juta
Cetak
JAKARTA: PT Polysindo Eka Perkasa Tbk akan memperoleh pinjaman modal kerja
dari bank internasional sebesar US$50 juta-US$75 juta yang diharapkan dapat
dikucurkan pada kuartal I/2008.
Sekretaris Perusahaan Polysindo Tunaryo mengatakan pinjaman tersebut digunakan
untuk mendukung kegiatan usaha perseroan dengan harapan kinerja akan terus
membaik, menyusul berkurangnya jumlah kewajiban kepada para kreditor.
"Perkembangan terakhir dari upaya perseroan mencari dukungan modal kerja dari
lembaga keuangan internasional sudah memasuki tahap akhir, diharapkan selesai
dalam waktu dekat," ujarnya kepada Bisnis kemarin.
Dia enggan menyebutkan asal dan nama lembaga keuangan internasional yang
tengah dijajaki perseroan, dengan alasan manajemen belum mencapai kesepakatan
tertentu dengan bank asing tersebut.
Menurut Tunaryo, selain mencari pinjaman dari luar negeri manajemen juga
tengah menjajaki pinjaman dari bank lokal.
"Perseroan tidak mempersoalkan tentang pinjaman dalam dolar karena seluruh
kontrak yang dibuat dengan para pembeli baik dari dalam negeri maupun ekspor
dalam dolar."
Hingga 30 September 2007 perseroan merugi� Rp500,5 miliar, lebih tinggi
dibandingkan dengan pencapaian 31 Desember 2006 yang merugi Rp25,42 miliar.
Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) September 2007,
perseroan berhasil mencatatkan keuntungan hingga Rp82,6 miliar. "EBITDA hingga
September 2007 mencapai US$9 juta, kami harapkan EBITDA hingga akhir tahun
US$12 juta-US$13 juta."
Perseroan dapat meningkatkan penjualan dan produksi dalam 2007 karena adanya
peningkatan permintaan produk. Produksi polymer hingga kuartal III 2007
mencapai 179.018 ton, stapel fiber 56.818 ton, benang filamen 102.517 ton dan
produksi purified terepthalic acid (PTA) 153.475 ton.
Meningkatnya harga minyak internasional ikut mendorong kenaikan harga bahan
baku pada September, misalnya paraxylene yang bertengger pada harga US$1.126
per ton, mono ethylene glycol US$1.092 dan adipic acid mencapai US$664 per ton.
Pemegang saham Polysindo hingga 30 September terdiri dari Multikarsa Investama
6%, Damiano Investment 69%, masyarakat 16% dan saham yang belum diambil oleh
kreditor yaitu PT Perusahaan Pengelola Aset 9%.
"Kami terus bernegosiasi dengan PPA agar institusi itu mau mengonversi utang
perseroan menjadi saham," ujar Tunaryo.
Kinerja Texmaco
Dalam materi paparan publik yang disampaikan manajemen Texmaco kepada Bursa
Efek Jakarta kemarin disebutkan dengan fasilitas modal kerja sebesar
US$450.000, perseroan hingga saat ini tetap dapat beroperasi untuk memenuhi
permintaan pelanggan.
Divisi pabrik dinilai memiliki potensi besar untuk tumbuh dengan mengembangkan
produk baru yang memenuhi permintaan pasar.
Pemegang saham terbesar Texmaco per 31 Desember adalah Polysindo Eka Perkasa
92% atau memiliki 331,2 juta saham, masyarakat 8% atau 28,8 juta saham dengan
modal dasar sebanyak 1,44 miliar saham dan nilai nominal saham Rp500.
Tunaryo mengatakan potensi pertumbuhan dan peluang usaha yang ada pada 2008,
memungkinkan perseroan dalam memperoleh tambahan modal kerja yang dibutuhkan.
"Perseroan sedang berusaha memperoleh tambahan modal kerja untuk meningkatkan
pendapatannya sebelum akhir 2007 dengan memanfaatkan peluang yang ada," ujarnya.
Perseroan hingga sekarang aktif dalam bernegosiasi dengan kreditor
mayoritasnya yaitu PPA agar segera mendapatkan solusi terhadap utang perseroan.
---------------------------------
Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.