CP Prima jajaki rights issue, cari capex US$90 juta
JAKARTA: PT Central Proteinaprima Tbk (CP Prima) mempertimbangkan untuk
melaksanakan penawaran umum terbatas (rights issue) guna menutupi sebagian
kebutuhan belanja modal (capital expenditure/capex) US$90 juta setara Rp837
miliar pada tahun depan. Direktur Keuangan CP Prima Gunawan Taslim mengatakan
belanja modal perseroan pada tahun depan mencapai US$90 juta, naik dibandingkan
dengan belanja modal tahun ini US$84 juta. Sepanjang 2007-2009, perseroan
menganggarkan belanja modal total US$242 juta, di mana US$171 juta dialokasikan
untuk merevitalisasi perusahaan tambak udang PT Aruna Wijaya Sakti, nama baru
PT Dipasena Citra Darmaja pascaakuisisi yang dilakukan oleh CP Prima pada Mei.
Menurut dia, sumber pendanaan tersebut akan dihimpun dari hasil penjualan aset
perusahaan pakan unggas senilai Rp108 miliar dan pembangkit listrik bernilai
Rp900 miliar yang baru akan dimintakan persetujuan dalam
rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 18 Desember. "Selain itu,
kami juga mempunyai dana internal. Kalau kurang, baru mempertimbangkan mencari
pendanaan eksternal yang bisa berupa rights issue. Tetapi, kamu juga bisa
menerbitkan obligasi atau mencari pinjaman bank," tuturnya di sela-sela media
ekspose di kantor perseroan, kemarin. Media Ekspose tersebut dihadiri oleh
dewan direksi perseroan. Perseroan berencana menjual dua unit pembangkit
listrik di Lampung dan Sumatra Selatan kepada PT Central Daya Energi, sedangkan
aset perusahaan pakan unggas yang terletak di Semarang dan Demak akan dilego
kepada PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Perseroan melepas aset yang
bergerak di bidang bisnis noninti agar dapat fokus bisnis pada bidang
aquaculture, sedangkan penjualan pembangkit listrik dinilai lebih menguntungkan
ketimbang perseroan memproduksi listrik secara swadaya. Sementara itu, CP
Prima menargetkan penjualan pada 2008 dapat mencapai Rp10 triliun,
tumbuh lebih dari 50% dibandingkan dengan proyeksi tahun ini Rp6,5 triliun.
Dalam kurun waktu sembilan bulan pertama tahun ini, perseroan membukukan
penjualan bersih sebesar Rp4,19 triliun. Perolehan penjualan ini meningkat
dibandingkan dengan penjualan pada kurun waktu yang sama tahun lalu sebesar
Rp3,65 triliun. Lebih tinggi Gunawan optimistis target penjualan tercapai
mengingat secara siklus penjualan perseroan pada kuartal ketiga dan keempat
selalu lebih tinggi dibandingkan dengan penjualan pada kuartal pertama dan
kedua. "Penjualan kuartal empat diperkirakan bagus, dengan perhitungan kasar
akan melebihi target. Selain itu juga kan ada kontribusi dari penjualan aset
pakan unggas," tuturnya. Dalam kesempatan yang sama, Assistant Vice President
CP Prima Patrick Yip mengatakan kenaikan penjualan ditunjang peningkatan volume
produksi udang. Ini terjadi seiring kemajuan program revitalisasi perusahaan
tambak udang Aruna Wijaya Sakti. Sejak akuisisi hingga akhir
September, hasil panen udang perseroan meningkat 28% menjadi 58.547 ton
dibandingkan dengan panen periode yang sama tahun lalu sebanyak 45.741 ton.
Sementara itu, produksi udang beku naik 27% menjadi 94.560 ton. Produksi pakan
udang dan benur juga naik masing-masing 34% dan 70% menjadi 244.200 ton dan
17.546 ton. ([EMAIL PROTECTED]) Oleh Pudji Lestari
Bisnis Indonesia
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com