Yang menaikkan indeks ini kan emiten-emiten besarnya. Kenapa tidak coba
analisa mikro. AALI itu laba Q3 2007 naik 100% dari tahun sebelumnya. Di Q4
harga CPO naik lagi, average harga CPO di Q4 harusnya lebih tinggi daripada
Q1 - Q3. Jadi, seharusnya, laba Q4 AALI dan perusahaan-perusahaan CPO
lainnya akan naik lagi. ASII dan INDF memang manufaktur. Tapi sebagai share
holder terbesar AALI dan LSIP pasti akan kecipratan laba. Analisa ini
mestinya juga bisa dipakai di coal mining company atau perusahaan-perusahaan
penggerak indeks lainnya. 

 

Perbankan juga laba bersihnya tahun 2007 ini sebenarnya bagus banget.
Penyaluran kredit naik signifkan di Q4. Makanya kemarin BBRI dan BBCA mulai
naik. Apalagi saham bank sudah beberapa waktu terakhir terpuruk. (BNII juga
naik, tapi penyebabnya di luar konteks ini ye.) Kemarin ditambah lagi dengan
UNTR yang akhirnya berhasil mengakuisisi satu perusahaan tambang batu bara.
Nah, semua ini diantisipasi oleh pasar sehingga akibatnya indeks naik. 

 

Setelah itu, hitung berapa besar kapitalisasi perusahaan-perusahaan yang
sudah dianalisa tadi. Apakah memang cukup signifikan untuk menggerakkan
indeks? Kalau Australia, berapa besar kontribusi kapitalisasi perusahaan
coal, wheat dsb. itu. Bagaimana kondisi makro ekonomi mereka.

 

Indonesia ini kan baru mulai "hot". Hal ini tercermin dari IHSG yang setahun
terakhir ini bullish. Di CNBC semalem ditunjukkan grafik bursa-bursa dunia
setahun terakhir. Kalau gak salah, yang bullish hanya Indonesia, Kuala
Lumpur, Bombay, Hang Seng dan Cina. Jadi, kalau disebut ini era emerging
market, ya emang benar. 

 

Pertanyaannya, sampai kapan bisa terus bullish? Masak naik terus. Ya pasti
akan ada turun (koreksi)-nya lah. Kapan koreksi dan berapa dalem, silaken
para suhu memaparken analisanya. Bisa juga, seperti kata embah, kenaikan
kemarin-kemarin adalah "golden parachute" buat para bandar sebelum pergi
berjemur di kepulauan Caribia. Pasar modal selalu penuh kejutan. 

 

RW

 

From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Forever Apprentice
Sent: 10 Januari 2008 21:28
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: [obrolan-bandar] Landing ?. ...Re: Analisa DE, Bloomberg: AALI
& LSIP + investor portfolio

 

Beberapa hari ini saya juga lagi kebingungan dengan index-index ini dan
mencoba mencari suatu pola.

Saya pikir ada alasan kenapa China, India, Malaysia, Indonesia agak lain
dari Dow, walau dugaan saya akan segera ada koreksi. Pemikiran saya (1) ini
adalah era Emerging Markets, sayang gak bisa cari indeks Brazil dan Rusia
untuk konfirmasi. (2) ini adalah era Commodity producers (coal, CPO,
metals), tapi ini ada kelemahannya karena Australia (coal, wheat etc) kalo
gak salah ikut pola DOW, trus Brazil (lots of commodities) juga musti dicek,
juga Venezuela (coal), South Africa (coal), Argentina (soybean) dan
sebenarnya US sendiri juga major producer commodity cuman the biggest
(Cargill?) kalo gak salah private company.

Kirim email ke