Faktor GREEDY dan FEAR sebagai komponen IIRRATIONAL didalam Decision Making process Trading sangat komplex.
Faktor GREEDY dan FEAR mempunyai DIMENSI positif dan negatif terhadap seorang trader/investor. Disuatu saat Faktor FEAR bisa membuat seorang Trader selamat dari suatu KERUGIAN besar karena bursa turun, TAPI faktor FEAR yg sama bisa membuat seorang trader kehilangan OPPORTUNITY untuk gain. Jadi tidak bisa dibilang faktor GREEDY dan FEAR adalah faktor yg menghambat karier seseorang dibursa. Sifat GREEDY dan FEAR trader berbeda, ada yg seperti Pak Budiana yang merasa COMFORTABLE dan SAFE bila beli barang murah. Dan ada pula yg punya sifat GREEDY dan FEAR yg sudah DIRATIONALKAN seperti yg dipunyai Pak BUSUR, pak Busur merasa COMFORTABLE dan OPTIMIS bila dia beli saham diharga TINGGI mengikuti pattern harga yg tertentu seperti Price Breakout. Pada UMUMNYA, tentunya trader/investor mempunya rasa FEAR pada ketinggian, tapi untuk sekelompok minoritas Trader, mereka merasa NYAMAN diketinggian. Kelompok trader ini sudah berhasil MERATIONALkan faktor IRRATIONAL mereka dengan memakai scientific method yaitu Technical Price pattern. Jadi faktor FEAR yg secara ALAMIAH melekat pada manusia, bisa di MANAGE, di KENDALIKAN, di RATIONALKAN dan di SESUAIKAN dengan kebutuhan, misalnya untuk kebutuhan Trading. Tapi memang ini engga gampang apalagi untuk orang tua yang punya sifat KEPALA BATU engga mau berubah. Atau sifat FEAR nya udah jadi TRAUMATIS karena pengalaman masa lalu yg BURUK seperti beli TMPI lalu jatuh...