Saya se7 sama Vivid sebatas bandar nyicil, saya ikut nyicil karena trading style saya begitu harga turun menurut feeloing saya cukup murah maka saya mulai nyicil, tapi begitu naik saya saya ga ikutan lagi, maklum TA nya cetek karena tidak ada keyakinan sama TA bahkan kalo kebetulan saya monitor begitu naiknya tersendat juga saya tanpa Greedy langsung TP aja dan berSyukur masih diberikan Rezeki oleh YMK.
Good Luck, SB From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of vividtrader Sent: 22 Maret 2008 16:10 To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: Everything is still under control... (for newbie investors only) Paling enak belinya sebelum dan sesudah breakout. Maksudnya ketika bandar nyicil kita ikut nyicil, ketika breakout kita beli lagi. Klo ketipu ama bandar ya cut loss. 2008/3/22, Andi Wahyudi <[EMAIL PROTECTED]>: Pak Halim, saya sependapat dengan Anda bahwa memang situasinya belum jelas apakah benar-benar mau reversal. Memang minggu depan adalah batas LK. Hmm..masalahnya buat tarder retail seperti ini, kita sering kalah cepat karena trader besar pasti sudah punya insider info ttg LK. Memang situasinya serba salah. Mau masuk takut kena jebakan bull trap, masuknya telat juga serba susah karena LK akan keluar minggu ini. Means, trader besar akan bergerak beberapa hari dulu sebelum LK dikeluarkan. Salam, Andi Halim Mintareja <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak DE ada sedikit pemikiran nih untuk minggu depan. 75% change price won't go anywhere. Atau kalau naik tungguin aja di index 2600 untuk digebukin. Sebagai trader itu yang saya lakukan Nah..minggu depan kan LK musti keluar. Nah sebagai investor..saya lebih suka tunggu LK keluar semua lalu dipelajari satu per satu. Saya rasa hasil dari 4Q07 gak bakalan jauh berbeda dengan 1Q08 mengingat kondisi yang hampir sama Halim On Sat, Mar 22, 2008 at 2:32 PM, Dean Earwicker <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Ya, perlu diingat ini bukan ajakan atau himbauan, cuma mau ngasih tau "biasanya" market rebound, atau paling sialnya IHSG berjalan pelan di kisaran lower channel. 2-3 bulan konsolidasi menurut saya cukup wajar, malah sebaiknya begitu, karena kalau rebound terlalu kencang malah kurang baik, karena akan memancing aksi profit taking, seperti hari selasa kemarin, rabunya malah merah dalem kan... Begitu juga dengan pasar komoditi, sebaiknya jangan terbang langsung, tapi konsolidasi dulu. Market masih belum sepenuhnya optimis, masih nerveous karena fluktuasi harga yang cukup liar. Perlu ada stabilisasi dulu, baru mulai rally lagi (hopefully). Kasih kesempatan IHSG konsolidasi dulu, kasih waktu bd itung-itung dulu dan susun strategi. Tank dan panzer biar gimana perlu isi bensin juga bukan? Kalau kata Elaine "March Madness"... (top bgt analisanya mbak, tapi masa cuma dikasih ibook? kl g jadi bosnya g kasih apartemen haha, btw your voice sounded like you were drunk at that time? were you celebrating something or had a party that night ? >x) Oya koreksi kemarin sengaja gak ngomong optimis sajalahT, karena PASTI DITIMPUKIN..hehe... realistis saja, harga pasti naik turun setiap hari.. Soal price channel dan garis, itu sebenarnya terserah preferensi kita saja, saya lebih suka narik agak panjang > 4 tahun dan pakai skala semi log, makanya jadi lebar. Kalau narik cuma 1 tahun kebelakan pasti resultnya beda. Jadi di subjectnya sy kasih judul "for newbie investor". Pengalaman di TLKM, BUMI, ANTM dan TINS mengatakan bahwa lower price channel lumayan kuat, walaupun begitu disiplin harus tetap dijaga, dengan arti kalau ternyata bablas terus, JANGAN RAGU-RAGU untuk cut loss. Ini hanya indikator, masalah timing entry, saya setuju dengan pak Hmin. Lebih baik terlambat sedikit daripada salah naik kereta. Sebagaimana indikator TA lainnya, perlu konfirmasi kan..? Regards, DE On Sat, Mar 22, 2008 at 1:54 PM, kangduren <[EMAIL PROTECTED]> wrote: terima kasih mas DE mas DE baik sekali mau memberi pencerahan. mengenai TA nya semoga tidak mentah (dimentahkan), kalo boleh tanya kok garis2 batasnya kadang banyak kadang sedikit? :) mengenai ME menurut saya sejalan dari TA yg mas DE lampirkan. dari TA dan ME yg saya lihat sekarang, kemungkinan rebound itu lebih besar, tapi sangat spekulatif (rebound mungkin hanya short term), saat sekarang sampai 4-5 bulan lagi keadaan pasar wait and see, krn tidak ada yg tahu dg pasti kondisi pasar (masih volatile, efek dr inflasi kemarin, daya beli dan lain-lain), bahkan sampai akhir tahun mungkin masih belum muncul kepastiannya (banyak acara besar diselenggarakan tahun ini, olimpiade, pemilu US, dll) singkat cerita pemain besar (FM besar) wajar kalaupun masuk saat sekarang lebih karena harga sudah terkoreksi banyak, tetapi sifatnya wait and see, volatile. singkatnya tanda2 bullish belum ada. Untuk Indonesia, kenaikan ataupun penurunan drastis harga komoditi tidak menambah baik keadaan, krn Indonesia belum bisa dibilang negara industri, kenaikan berarti inflasi, penurunan berarti penerimaan pajak berkurang, perlu melihat lagi fundamental ekonomi Indonesia, krn pemerintahan yg sekarang bertitik berat ekonomi konsumtif dg sumber dari penghasilan komoditi. Cerita ttg Indonesia sampe sini aja, pusing soalnya kalo inget2 Indonesia. salam --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com <mailto:obrolan-bandar%40yahoogroups.com> , "Dean Earwicker" <dean. [EMAIL PROTECTED]> wrote: > *TA:* > Coba di review chart yang saya gambar. Saya melihat semuanya masih *well > maintained* oleh Bozz. Gambar SEMI LOG PRICE CHANNEL adalah batas fear/greed > dari gerakan saham yang secara long term UPTREND. Harga akan bergerak naik > terus sampai semua orang takut ketinggalan, dan akan bergerak turun terus > sampai semua orang cut loss. Gitu aja terus dari dulu. Metode inilah yang > menyelamatkan saya dari beberapa crash terakhir. > > Buat mereka yang mau di reksadana saham, tampaknya sekarang adalah saat yang > tepat untuk masuk, karena hampir semua big caps masuk di teritori "murah" > alias lower price channel. > > *FA: > *Kenaikan harga komoditi kemarin pastinya "berbekas" dong di lapkeu. > > *ME (macro economy): > *Fed rate cut yang TIDAK diiringi dengan pertambahan inflasi (=kenaikan > harga komoditi), mengindikasikan adanya perubahan perilaku pasar. Tinggal > kita awasi *benchmark *dari inflasi yaitu harga minyak mentah (dan benchmark > dari *economic growth* yaitu gold (inverted)). Dari dalam negeri masalah BBM > yang jadi kendala. Cepat atau lambat pemerintah HARUS hapuskan subsidi > secara progresif. > > Ada indikasi akan ada fresh money setelah SBY melakukan roadshow ke Dubai > bbrp waktu lalu. > > Turunnya harga komoditi seharusnya berimbas positif untuk menekan inflasi > dan membuka kesempatan pemerintah untuk menurunkan suku bunga. > > > *Caranya? * > > 1. Pelajari perilaku pasar. Butuh waktu, tapi worth it lah. Serius. > 2. Pilih saham yang mudah dibaca chartnya. Yang trendnya jelas. Yang > likuid. Yang sponsornya (bd) besar. Nggak ada gunanya pake TA pada saham > yang trendnya berantakan/tidak likuid/bd nya gak jelas, cuma nyape2in aja. > 3. D i s i p l i n. > > > Semoga membantu, dan jangan lupa Optimis sajalahT :) > > > Regards, > DE > Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com -- http://www.vividtrader.blogspot.com No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.519 / Virus Database: 269.21.8/1338 - Release Date: 21/03/2008 17:52
<<image001.gif>>
<<image002.gif>>