Saya setuju dengan tulisan anda bung.
  ----- Original Message ----- 
  From: Ricky Wakiman 
  To: obrolan-bandar@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, March 21, 2008 9:58 PM
  Subject: Probabilitas RE: [obrolan-bandar] Re: See Ya on Monday!


  Rasanya bukan itu maksudnya oom atawa engkong SB. Segala macam teori dan 
teknik itu sudah ada di "kepala"-nya beliau mengingat pengalaman puluhan tahun 
berkecimpung di bisnis sektor riil maupun stock market. Tapi mungkin 
(berdasarkan pengalaman juga), beliau skeptis pada teori-teori itu (yang saya 
alami juga) karena ternyata harga saham tidak selamanya dibentuk oleh 
teori-teori itu. Jadinya teori-teori dan teknik-teknik itu seakan-akan "maybe 
yes, maybe no". Kalau pas bener, semua orang bilang teori atau teknik tertentu 
bisa memprediksi secara akurat. Padahal melesetnya lebih sering daripada 
benernya. Tul nggak? Stock market itu unpredictable. Semakin pendek time 
framenya, semakin unpredictable.  Kalau ada prediksi yang benar, ini hanya 
masalah probabilitas.  Dalam hal-hal tertentu, bocoran informasi lebih akurat 
(tingkat kepastiannya tinggi). Ini permainan kapitalis, jadi duit gede bisa 
mendikte market. Nggak perlu teknik-teknikan.

   

  Tapi, bagi saya, belajar itu tetap perlu. Paling nggak, ada dasar untuk 
mengambil keputusan. Kalau nggak mau belajar, hasilnya akan lebih parah lagi. 
Tapi jangan juga berpikir, kalau sudah belajar pasti bisa sukses. Di sektor 
riil maupun di stock market juga berlaku hal itu. Pebisnis kawakan seperti oom 
SB juga tahu. Makanya keluar istilah "hokie te it" itu. Ini kan probabilitas. 
(Saya tidak mau bawa-bawa YMK, karena YMK itu misteri dan tidak bisa didikte 
dengan doa atau usaha. Dia selalu akan memberikan yang terbaik. Tapi yang 
terjadi adalah kehendak-Nya, bukan kehendak kita.)

   

  RW

Kirim email ke