lah kalo kata saya mah penyebab utamanya ya "reklasifikasi" 555 jd 
471 itu + lemahnya revenue di q4., beban pajak ga segitunya soalnya.

nih., q3 revenue 1645 sementara beban 1097, q4 funal revenue 2265 
beban usaha 1511.

konyol lah, penjualan nambah 600 juta sementara beban usaha nambah 
500 juta.

sisa profit usaha q4 cuman 100 juta-an (HALO DISAAT BATUBARA KUAT 
HALO!!..), 100 JUTA tambahan laba operasi sementara REKLASIFIKASI 
Laba jualan aset ke TATA bikin 100 juta diMinus 84 juta,

sisanya tinggal 16 juta, 

nah baru dah beban sama beban lain2 ditotal jadi 17 juta-an.

beban pajaknya sendiri SETAHUN (bukan q4) aja cuman 14 juta.


jadi bukan gara2 pajak (ada yg coba alihin masalahnya ato apa yah 
ini??) 


GARA2NYA REVENUE SECARA ABSURD LEMAH DISAAT BATUBARA LAGI SOLID,.

yang absurd dan perlu dicermati itu LEMAHNYA REVENUE q4.


My Opinion sih gitu (ini lg Bete soalnya dr pagi orang nelponin saya 
nanya masalah pajak BUMI, lah orang gara2nya bukan beban pajak tp 
gara2 revenue yg absurd ko.) 

pajak memang nambah tp normal,. yg absurd bukan angka pajak tp angka 
penjualan soalnya.

--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Yanuar Mustofa 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Dear all..
> Fyi...dr forum sebelah..
> semoga bermanfaat.
> 
> 
> Kerugian terjadi akibat pembengkakan pajak & divestasi anak usaha.
> 
> 
> 
> Sumber : Kontan 02/04/08 
> 
> 
>       
______________________________________________________________________
> Search, browse and book your hotels and flights through Yahoo! 
Travel.
> http://sg.travel.yahoo.com
>


Kirim email ke