YUP, Pak TBumi - your profit is not comings from news (paper) incl.opinion +
recomm from analysis results (brokerage) - it's countings on between
yourself + market itself
 
 
From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of t_bumi
Sent: Saturday, April 05, 2008 2:42 PM
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: Bls: [obrolan-bandar] Reksadana.. Exit while you can
 
--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com
<mailto:obrolan-bandar%40yahoogroups.com> , Lkm Jkt <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pak Halim.
> 
> Mohon jangan kurang postingannya. 
> Saya banyak belajar mengenai ekonomi makro
> dan postingan bapak tidak membuat saya takut
> tapi akan membuat saya makin waspada.
> 
> Susah memang dunia ini, orang lebih suka yang manis
> daripada yang pahit. Padahal didunia ini sudah tercipta
> seperti itu. (tidak dapat dirubah)
> 
> Pengalaman saya biasanya yang manis beracun.
> yang pahit adalah obat.
> masing masing ada gunanya.
> 
> Jangan lupa postingan selanjutnya.
> Terima kasih Pak Halim
> 
> Lukman
> 
> 
>sip : tbumi
Semakin berpikir yg macam macam dan juga dgn berbagai macam
analisa utk saham, maka orang tsb tak bisa untung banyak.
Kenapa pengusaha di tanah air yg tak pernah kuliah sama sekali
lebih kaya dari ekonom yg pernah kuliah di USA, karena 
pengusaha ini bisa berhasil sebab pengalaman langsung di 
lapangan tempur sedangkan ekonom selalu dgn berbagai macam
analisa dan teori dulu.
Jadi pengalaman investor akan sangat menentukan keuntungan di 
saham dan bukanlah hasil analisa dari sekuritas manapun juga.


 

Kirim email ke