ditampung doi turun .. ditampung lg turun lg.. pantang mundur Taampung  terus  
nyampe  penuh... Hidupp  INCO 

Angelo Ferdinand <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                             Sebuah 
renungan sederhana : SEGIMANA ANJLOK SIH PENDAPATAN/LABA INCO Q1 JUmat nanti 
sampai sahamnya dibuang kayak Toilet Paper untuk sebuah emiten yang tak punya 
hutang dan di manage dengan management world class dan multinasional dan 
merupakan anak perusahaan dari perusahaan raksasa Vale yang sahamnya di bursa 
dow masih relatif stabil??
 
Laporan Keuangan INCO 2007 menyatakan bahwa rata2 harga Nickel sepanjang tahun 
2007 "HANYA" US$ 29.400an, padahal tahun 2007 (H1) adalah puncak naiknya harga 
nickel sampai sempat mencapai rekor sepanjang abad US$54rebu/ton.
 
Nah, mari kita lihat pergerakan harga nickel 2008 sampai sekarang, rata2 dapat 
dikatakan di angka 28.800/ton - 29.500/ton dan bermain di range itu.

Tahun 2007 INCO sempat dilanda mogok kerja cukup lama, tahun 2008 TIDAK.
 OK lah, cogs 2008 naik karena harga BBM Industri, BUT, labanya mau anjlok 
segimana dalam sih? Hutang gak punya, kendala di lapangan tidak terdengar.

EPS tahun 2007 12,4cents = Rp.1150,-/saham. Anggaplah turun 1/3 nya jadi 
750,-/saham karena eskalasi production cost, bonus karyawan pasca mogok, 
turunnya harga jual nickel, dll..
 Apakah gak menarik, megang INCO yang terkenal royal membagi hampir seluruh EPS 
menjadi 
deviden dengan harga misalnya 7rebu dan deviden 750/tahun?

Sekali lagi ini cuma renungan sederhana yang sudah memasukkan asumsi 
pesimistis, yakni laba anjlok 1/3, hehehe. Padahal, harga nickel lme saat ini 
tidaklah seanjlok harga rata2 penjualan nikel INCO 2007.
 
So? Kalau saya, saya mau tampung lagi INCO kalo berani diguyur sampai <6rebu. 
Soalnya udah kenyang asam garam dikocok oleh bandar ISX. Sering kocokannya 
berlebihan dan over acting.

 
     
                                       

       
---------------------------------
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

Reply via email to