Minyak akan turun kalau hanya spekulasi, hurricane, politik, masalah refining, terrorist threat, labor strike tapi biasanya efeknya tidak akan lama. Tapi kalau kali ini kayaknya memang betul2 demand yang membludak dan masalah di oil reserves yang semakin sulit digali. Kalau ini betul2 terjadi maka seperti ketapel ditarik dulu untuk dilemparkan ke harga minyak yang lebih tinggi lagi dan akan berlangsung lebih lama. Brazil sangat jauh dari Indonesia. Sekarang Brazil penghasil dan pengguna biofuel terbesar di dunia dari sugar cane, lebih dari separoh kendaraan di Brazil bisa menggunakan biofuel, selain itu Brazil penghasil jagung, soybean, ternak kelas dunia setelah USA. Semua diperlukan oleh kehidupan manusia dan ternak. Begitupun juga dengan India yang penghasil biji2an kelas dunia seperti padi, gandum dll belum lagi sektor lain2 seperti semen, baja, dll. Sehingga secara fundamental dua negara ini punya dasar untuk berkembang apalagi sektor agriculture sekarang lagi booming. Margareth Renata <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Pak Dean,
Berapa persentase kapitalisasi sector pertambangan vs total : JKSE vs BVSP vs BSESN? Thanks. Salam, Retha 2008/4/26 Dean Earwicker <[EMAIL PROTECTED]>: Secara historis, JKSE selalu bergerak segaris dengan BVSP dan BSESN. BVSP lebih dekat dengan JKSE, karena sama-sama kuat di industri pertambangan. Good news is, BVSP dan BSESN sudah menunjukkan gejala reversal. Kapan untuk JKSE? Kapan-kapan.... buy now? :) Yang jelas untuk sentiment GLOBAL, sepertinya sudah tidak ada major bad news, SELAIN HARGA MINYAK. Tapi kalau USD menguat terus, bukan tidak mungkin minyak akan turun. yang jelas penurunan kemarin cuma REKAYASA, alias short selling, not real distribution/jualan/lepas barang. Katanya yang punya gudang loh... Tapi saya pribadi tunggu sinyal dulu (<<-- omdo padahal lagi nyangkut juga... heheh) Regards, DE --------------------------------- Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.