Nickel price sampai ga ada harganya sih ga juga Pak....cuman butuh waktu 
lumayan lama untuk bisa shinning very brightly seperti di 2007, jadi kalau Pak 
Rei jadi investor ya ndak masalah. Sekarang orang sudah tahu bagaimana caranya 
menghemat konsumsi chromium. So harga chromium mungkin akan ketahan, means 
orang akan tetep ambil chromium. Kalau INCO di bawah 6000, mungkin ada yg lebih 
berhak untuk jelasin coz kmrn ada yg mo jagain di 6000.

Only needs 650 USD to go to 25k, the first TP..Cepet juga turunnya padahal 
minggu lalu masih 28k

Rei <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                             
Well experienced krn saya suka nongkrongnya di OB, pak 
   
  Memang kalo sekilas saya baca2 banyak yg M&A pabrik2 nickel di dunia, masa 
sih kalo ke depannya jelek mereka rela buang uang sampai milyaran dollar utk 
akuisisi? 
   
  Saya juga baca, demand nickel buat H2 08 akan mulai membaik. We'll see...
  Thank you pak AA!

   
  
Armando Anthony <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Pak Rei ini lebih cocok disebut "well-experience new bie" hehehe...
   
  Begini pak,  hasil produksi INCO itu harus diserap seluruhnya oleh Vale Inco 
dan Sumitomo Mining Co., jd saya brani bilang kontraknya "take or pay".  Supply 
and demand dunia itu mestinya ditentukan oleh pemain2 besar dunia (saya nggak 
tau INCO ini termasuk pemain besar atau nggak).  Tapi kalau mereka adalah salah 
satu pemain besar, mereka jg bisa jd "price maker".  Setahu saya Sumitomo ini 
salah satu pemain besar "brokerage house", jd manuevernya cukup lihaylah.  Jadi 
dr segi sales &revenue sdh OK
   
  Disamping itu kalau kapasitas produksi benar2 ditingkatkan sesuai rencana, 
itu berarti INCO sdg menjajagi  kemungkinan untuk mengantisipasi naiknya  
demand kedepannya (krn ditingkatkan lbh dr 2x lipat).  Saya berani bilang bahwa 
INCO cukup optimis utk mengantisipasi peningkatan demand nickel kedepannya.  
Tapi memang dg tendency harga minyak yg naik terus, dan ketergantungannya yg 
tinggi akan HSFO, spy bisa sustainable INCO saya duga akan mulai ngehedging 
beberapa komponen pentingnya.  Selama th. 2007 itu INCO tdk men-hedge 
Risk-Management nya, krn mereka merasa revenue-costnya dlm US$, padahal 
sebetulnya kalau saya pilah2 nggak semuanya dlm US$.
  
Tapi ya memang sptnya harga Nickel tendencynya menurun ya Pak? saya gak tau 
tuh.  Karena memang th 2007 INCO enjoy dg meningkatnya harga nickel, th 2008 
ini mungkin marginnya gak sebesar th. lalu.  Kita bareng2 sama El aja nungguin 
harganya dibawah 6000, hehehe...Tapi kalau dlm bbrp wkt kedepan Nickel dan bbrp 
komoditi ikut naik krn ngikutin harga minyak  yg naik terus, Wah, bisa 
ketinggalan kereta kita Pak, hehehe...
   
  Kalau ANTM kan rada lain pak, lbh banyak jenis produksinya.  Nanti saya coba 
liat deh LKnya.  Sptnya dulu pernah ada yg nulis persentase masing2 produksi 
metal dr. ANTM, saya lupa siapa
   
  AA
  
 
  ----- Original Message ----
From: Rei <[EMAIL PROTECTED]>
To:  obrolan-bandar@yahoogroups.com
Sent: Sunday, May 11, 2008 9:42:23 AM
Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: INCO Buat Pak Boyz

      Pak AA,
   
  Terima kasih atas analisanya yg ciamik. 
  Pertanyaan newbie pak, kalo misalnya demand utk nickle terus turun juga 
gimana? Sebenarnya selama pembangunan masih berlanjut dan tidak ada migrasi 
besar2-an ke nickle substitute, LT Inco & Antm akan tetap cemerlang sih ya 
(again, pak Eka sptnya pernah bilang Antm/Inco stagnan dan kembali meroket 
>2010). Sekarang situasinya memang susah, harga nickel turun/stagnan sementara 
harga minyak naik terus sehingga ada penurunan margin keuntungan. Bagaimana 
Inco dan Antm menyiasati keadaan ini? Antm bisa diversifikasi ke emas dan metal 
lainnya (dgn adanya rencana2 Antm utk akuisisi), tapi Inco? Trims! 

Armando Anthony <armando.anthony@ yahoo.com> wrote:
          Pak Boyz,
   
  INCO ini saya gak dapet Q1nya. Apa belum ada soft copynya ya? Pake 2007 
Audited aja deh.  Lagian ini kan lebih bisa dipercaya drpd in-house.
   
  Performance 2007 INCO ini mmg luar biasa, gak heran kalau wkt itu sampai 
tembus Rp. 100rb-an/lot.  Revenuenya aja naik $1B sementara  COGS nya cuma naik 
$100jt.  HEBAT!!  Dg kapasitas produksi relatif tetap (walaupun ada tambahan 
Fixed Asset $100jt-bisa diabaikan), INCO ini sangat menikmati kenaikkan harga 
Nickel yg berlipat2 th lalu, penjualannya sendiri sesuai formula harga tunai di 
pasar Bursa London dan realisasi harga rata2 Nickel Vale Inco Ltd.  Cuma memang 
dijualnya (Sales terbesarnya) ya ke Vale Inco dan Sumitomo Nickel Mining Co.  
(majority shareholdernya sendiri hehehe...).  Kontraknya sendiri "take or pay", 
PWC (auditor) menyebutnya "must buy", jd gak mungkin ada idle produksi yg tidak 
diabsorp, atau setidaknya INCO gak terlalu perlu spending marketing expense yg 
besar.

Dividen yg dibagikan jg menakjubkan $1.46B, padahal th. 2006 cuma $100jt.  GOI 
kebagian pajak $384jt yg sdh dibayar th. lalu (advance tax payment) dan 
US$240-an jt yg dibayar paling lambat Maret tgl 25 2008 kemaren (mostly utk 
Pajak Badan dan Pajak Penghasilan) .  Investor gurem  spt pak Boyz dan saya dan 
temen2 di OB (yg punya) ini mungkin cuma kebagian debu2nya INCO, hehe... krn dg 
stock split 1:10 kemaren, public share jadi menyusut dr 20% ke 18%an.  Ini 
masih ditambah lagi dg setoran ke Vale Inco (semacam commitment fee) sebesar 
1.8% dr total supplie Kuo Oil (s) Pte. Ltd, dan 4% dari laba bersih (Kuo Oil, 
Pertamina dan Trakindo adalah 3 supplier terbesar Inco yg menyuplai raw 
material yg masing menyuplai lebih dr 10% total)
   
  Kedepannya INCO bakal sedikit tertekan dalam hal revenue dan costnya.  Kalau 
harga Nickel terus2 an turun dan minyak terus2an naik, marginnya bakal 
cenderung semakin menyusut, karena komponen terbesar costnya adalah bahan bakar 
minyak dan pelumas (2007: $248jt).  Minyak yg dibutuhkan juga yg HSFO (minyak 
dg kandungan  Sulfur tinggi), yg harganya ditetapkan sesuaI forward swap 
kontrak untuk Singapore Fuel Oil 180 CST.   Disamping itu ada lg tambahan cost 
sesuai PP No. 2 2008, (yg baru dijalankan tgl 4 Feb 2008) bahwa INCO hrs bayar 
Rp. 1.2 - 3jt/ha/th, sbg akibat dr komitmen INCO sendiri untuk bikin bendungan 
Karebbe utk keperluan PLTA yg schedule completed th 2011, dg luasan total 265 
ha, 70ha di wilayah kontrak karya dan 195 ha di wilayah hutan, yg mana 16ha 
adalah HUTAN LINDUNG, sisanya hutan produksi terbatas.  Ini masih ditambah lagi 
dg kewajiban tambahan cadangan umum sebesar 20% sesuai UUPT No. 40/2007
   
  Dengan zero LT debt pada saat ini, INCO punya ruang sangat besar untuk fund 
raising sesuai dg rencananya untuk memperluas penambangan Nickel, meningkatkan  
kapasitas produksi dari 68rb ke 150rb ton matte/th, dan Proyek listrik tenaga 
airnya.  Indikator Financial Ratio gak usah diitung, krn sudah pasti sehat wal 
afiat 
   
  Kesimpulannya, in the short-run, harganya ada kemungkinan masih ditekan2 
terus, apalagi kalau harga nickel terus2an drop.  Tapi in the Long-Run, saya 
kira cukup prospektif, terutama kalau investasi peningkatan kapasitas produksi 
ini jalan/dijalankan sesuai rencana.  Tapi pastinya jg tergantung proyek 
PLTAnya juga.
   
  Sekian dulu Pak Boyz, mudah2an berguna.  Kalau ada yg mau nambahin silahkan.
   
  AA
   
  ----- Original Message ----
From: boyz <[EMAIL PROTECTED] com.sg>
To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com
Sent: Sunday, May 11, 2008 1:56:33 AM
Subject: [obrolan-bandar] Re: Stay Aware but Don't Panic...

  
> 





  
---------------------------------
  Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it 
now.   



    
---------------------------------
  Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it 
now.   




  
---------------------------------
  Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it 
now.  





           

---------------------------------
Be a better friend, newshound, and  know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.
     
                                       

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

Kirim email ke