Coba kalau kita simulasikan penurunan dan kenaikan harga saham seperti 
ilustrasi embah; misalkan Saham X seharga Rp 100, kemudian turun 63% sehingga 
menjadi Rp 37, benar bukan? Kemudian saham X tersebut naik kembali 184%, maka 
saham X tersebut menjadi Rp 105, benar bukan, berarti harga saham X tersebut 
dari awalnya Rp 100 hanya naik menjadi Rp 105, itupun harus menunggu berapa 
lama? Setahun? Setelah menanggung risk sedemikian besar akhirnya tahun depannya 
hanya mendapatkan sama atau bahkan lebih kecil dari bunga bank? Setelah 
bermalam-malam tak dapat tidur nyenyak hanya mendapatkan 5% setahun?
   
  Cheers,
  MU
   
   
  Second Liner: HARTA KARUN terpendam (27 Apr 2008)
   
  - IHSG turun dari puncaknya 2830 menjadi 2240 saat ini
atau LOST - 20,8%

- Kalo IHSG naek kembali dari 2240 ke 2830 dalam setahun
maka GAINnya = +26,3%

Gainnya +26,3% dalam setahun, TIDAK terlalu menarik bukan ?

Mau yang diatas +100% ?. Coba lihat saham Second Liner.

Contoh:
- Saham Kija tertinggi 290 saat ini 106 atau
turun -63,4%, MENYAKITKAN bukan, tapi coba liat kalo naek.
- Kalo saham KIJA bisa balik ke 290 dari 106 dalam setahun
maka GAIN +184%, LUAR BIASA MENYENANGKAN BUKAN bisa
untung 184% dalam setahun...

Makanya tadi embah bilang, Beli Reksadana Second liner disaat
semua orang bilang BEARISH sangat menguntungkan.


jsx_consultant <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Alert: Industri Indonesia mulai BERGELIAT

Berita hari ini dari KOMPAS:
- Industri Indonesia mulai bergeliat
- Penyaluran kredit pada Industri juga meningkat.

Padahal saham industri BANYAK YG TERPURUK !!!

Ini akan menjadi HARTA KARUN KEDUA setelah embah mempostingkan
HARTA KARUN second liner: http://www.obrolanbandar.com/hartakarun.htm



                           

       

Kirim email ke