Saya juga setuju dengan anti pembajakan. Cuma menurut saya, belum waktunya Indonesia melaksanakan ini. Bangsa kita barusan mulai, MELEK technologi komputer. Bangsa kita pendapatannya masih minim disuruh beli produk MICROSOFT yg begitu mahal. Kapan pintarnya ? Tahun lalu, saya sempat baca TIMES edisi khusus, dimana negeri CHINA menolak Microsoft untuk kerjasama dalam hal anti-pembajakan software mereka. Dan China hanya mau menerima tawaran itu, apabila MICROSOFT menjual produk mereka dengan harga yang sangat sangat murah. Bangsa kita gak da Bargaining Power dalam hal software, saya kira lebih baik kita tolak kerjasama sepihak. Bayangkan saja 1juta komputer memakai windows pro seharga 1juta rupiah, maka kita sudah menambah pundi Bill senilai. : Rp.1.000.000.000.000,- Salam JACK TH <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Lanjutan posting kemarin.. Kompas online: http://www.kompas.com/read/xml/2008/06/05/08511512/laptop.penumpang.diperiksa.di.bandara.soekarno-hatta http://www.kompas.com/read/xml/2008/06/05/12310587/awas.denda.laptop.rp.95.juta
Info dari beberapa teman di IT Industry, razia ini akan semakin intensif dilakukan di mall mall, cafe, dan akan termasuk operasi ke kantor kantor terutama yg dilaporkan ttg adanya pemakaian piranti bajakan. Ini bisa oleh karyawan karyawan wong ada hadiahnya. Lihat usaha dari BSA :http://w3.bsa.org/indonesia/ Hadiah bagi pelapor piranti lunak 50 jt: http://w3.bsa.org/indonesia/report/ Beberapa tahun lalu hal ini pernah saya alami sendiri di kantor tempat saya bekerja saat UU HAKI baru diundangkan. Memang setelah itu adem ayem lagi. Solusinya: Beralih ke Linux Operating system yg gratis, dan utk perangkat piranti lunak Office bisa pakai dari Sun Microsystem yg gratis juga dan bagus sekali Open Office (www.openoffice.org).