Mahasiswa kadang-kadang hanya pake emosi, tidak menggunakan daya intelektual
yang mereka punyai. Jadinya mereka mudah ditunggangi kekuatan-kekuatan
politik. Seharusnya mereka melangkah lebih jauh dengan mengusulkan solusi
bukan sekedar asal melakukan perlawanan fisik saja. 

 

Pengalaman saya, ada sebagian dosen yang merupakan pendukung-pendukung
partai politik. Mereka melakukan provokasi  ke mahasiswa lewat
sarasehan-sarasehan atau seminar-seminar politik di luar jam kuliah.
Mahasiswa kemudian turun ke jalan tanpa menelaah lebih jauh, apakah logis
atau tidak apa yang disampaikan di sarasehan atau seminar tersebut.

 

RW

 

From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of [EMAIL PROTECTED]
Sent: 15 Juni 2008 0:08
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: IPO Krakatau Steel

 


Kalo saja lebih banyak rakyat yg berpikiran cerdas seperti Pa BB maka pasti
Indonesia lbh cepat majunya, tapi sayang rakyat trmasuk mahasiswa kerjaannya
demo dan ngerusak melulu yg tanpa di sadari buntut2nya cuma ngerugiin rakyat
lainnya saja dg terciptanya kerugian krn peng rusakkan dan kemacetan se
hari2 tanpa ada hasil yg konkrit dan paling utama demo tidak menghasilkan
lapangan kerja yg sangat penting dan vital bagi rakyat dan bagi berputarnya
roda perekonomian yg bisa mempercepat membangun Bangsa dan negara ini.
Semoga aja masih banyak anak bangsa yg berpikiran sama supaya Indonesia bisa
cepat makmur, sudah bosan liat Indonesia trpuruk terus.

SB


Sent from my BlackBerry


-----Original Message-----
From: Hanif Mantiq <[EMAIL PROTECTED] <mailto:hanif_mantiq%40yahoo.com>
>

Date: Sat, 14 Jun 2008 07:36:00 
To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com
<mailto:obrolan-bandar%40yahoogroups.com> >
Subject: [obrolan-bandar] Re: IPO Krakatau Steel


*kita harus pro negara tapi belum tentu pro
pemerintah, kalo pemerintah boleh berganti dari bung
karno ke pa harto ke pa habibi ke pa adurrahman ke bu
mega ke susilo tapi kalo negara indonesia yah satu
dari tahun 1945, mungkin maksudnya bandar bola itu
bukan negara tapi pemerintah sekedar meluruskan agar
tidak salah istilah*


Re: IPO Krakatau Steel
Posted by: "Bandar Bola" [EMAIL PROTECTED]
<mailto:bandarr.bola%40gmail.com> 
Fri Jun 13, 2008 8:29 pm (PDT)
Mau urun rembug ya.

Menanggapi pendapat Pak Zaki A. Makarim dan banyak
pendapat2 umum lainnya
mengenai keberatan mereka jika industri2 strategis
dijual ke asing, saya
berpendapat sebaliknya.

Sebelumnya saya jelaskan dulu back-ground pemikiran
saya sbb:
Pertama, pada dasarnya saya sangat pro-rakyat, bukan
pro-negara, karena
pro-negara itu sangat abstrak dan cenderung akhirnya
pro-rezim. Setiap ganti
rezim, policy negaranya jadi berubah2, dan semua
policy yang absurd pun bisa
di-justifikasi sebagai kebijakan negara. As for me,
this is non-sense.

Romantisme nasionalisme itu sudah usang, dan sialnya
lagi, terbukti sangat
tidak menyejahterakan rakyat. Salah satu contohnya,
perang sdh nyata2
menyengsarakan rakyat, tapi bisa di-justifikasi
sebagai tindakan
patriotisme. Saya tidak bilang bahwa semua perang itu
salah ya, yang saya
mau bilang bahwa semua kebijakan seberapa konyol-nya
pun bisa dijustifikasi.

Kedua, saya suka bingung definisi "industri strategis"
iku opo sich? Sangat
abstrak, dan bisa di-justifikasi seenak perut orang.
Gampang sekali ya kalo
mau menolak privatisasi BUMN, bilang aja itu termasuk
industri strategis.
Strategis koq ya tidak diurus dengan bener...

Kembali ke laptop:
Mengenai BUMN di-privatisasi, itu sudah kudu harus
dilakukan,
mengingat terbukti kalo dipegang negara ternyata tidak
becus. Bukan
negaranya yang salah, tapi konsep-nya yang salah.
Dianggap kalo dikelola
rame2 pasti hasilnya bagus. Wrong! "Everybody's
responsibility is nobody's
responsibility" .

BUMN cuma dijadikan bancak-an saja oleh "negara".
Semua pejabat yang mau
jadi petinggi di BUMN harus nyetor ke yang punya
"negara", dan dengan
katabeletje dari para pejabat eksekutif dan
legislatif, orang2 yang tidak
professional bisa kerja asal2-an di BUMN, dan supplier
yang abal2 dengan
harga yang ngaco2 bisa menang tender di BUMN.
Gimana mau bagus BUMN-nya. Coba aja lihat di semua
industri yang ada
BUMN-nya dan yang belum di-privatisasi, apakah mampu
bersaing dengan swasta?
No man, they are losers, and getting smaller and
smaller... BUMN akan
membaik manakala mulai di-privatisasi, karena semua
serba transparent,
apalagi kalo yang punya banyak asingnya. Mereka tanpa
tedeng aling2, tanpa
ewuh-pakewuh sangat peduli dengan going-concern
business dan share-holder
value. Coba lihat, mana tuch para PT Perkebunan yang
dulu di zaman Belanda
ngetop banget? Dibandingkan dengan AALI, LSIP, UNSP
misalnya, they are
dwarfs...

Hasil privatisasi itu sangat bagus:
1. Profitability jadi membaik, karena semua
ketidak-efisienan dipangkas.
Artinya pajak ke negara menjadi naik. Persentase
dividen bagi negara sebagai
shareholder juga naik (dulunya ini cuma dinikmati
pejabat "negara" dan
kroni2-nya saja).
2. Going-concern/ sustainaibility business perusahaan
menjadi lebih terjamin.
Artinya employment akan terus ada di bumi Indonesia,
dan akan bertambah
setiap tahun seiring majunya perusahaan. Employment
membaik artinya ada
consumer spending yang menggerakkan roda perekonomian
negara.
3. SDM lokal akan improved dengan cara tata-kelola
perusahaan yang baik
(GCG) dan bisa menjadi professional di perusahaan2
lokal lainnya baik di
dalam maupun di luar negri. SDM yang maju adalah
syarat mutlak agar negara
bisa maju.

Bukti nyata privatisasi sudah kelihatan di BUMN2 yang
sdh IPO, semua
profitability- nya membaik, pajak naik, dividen untuk
negara naik, employment
meningkat, dan jangan lupa SDM2-nya jadi improved
banyak. Fenomena ini,
tidak hanya terjadi di negara kita tercinta Indonesia,
tapi juga di negara2
lain, seperti Rusia dan China misalnya.

Untuk saya pribadi, tidak ada bedanya yang punya
mayoritas BUMN ini lokal
atau asing, yang penting dikelola dengan bener, pasti
akan lebih banyak
rakyat yang ber-KTP Indonesia yang akan senang,
believe me.

Just my 2 cents.

Regards,
Bandar Bola

2008/6/14 Ajo Ramon [EMAIL PROTECTED] com:

> Yang paling bagus memang KS ini di IPO kan supaya
lebih
> transparan,, ,,,,dan 'orang dalam' nggak bisa
semena2 lagi dengan supply
> chain management (praktek perusahaan dalam
perusahaan)- inventory
> management-producti on yields, etc,,,,,dan manajemen
bisa bekerja lebih
> semangat karena ada insentif MSOP-ESOP (kalo mau
bonus gede ya harus perform
> extraordinary supaya harga saham yang di tangan
naek).
>
>





------------------------------------

+ +
+ + + + +
Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus 
kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.
+ + + + +
+ +Yahoo! Groups Links




 

Kirim email ke